Posts

Showing posts from March 22, 2020

ADAKAH

Adakah yang lebih aku dari pada kamu Adakah yang lebih rindu dari pada semu Adakah yang lebih derita dari ingin bertemu Sepertinya hujan siang ini berjubah mewah Mencium bumi dengan lembut dan dalam, Mengasuh setiap akar tertertanam tandus didadaku Adakah yang lebih panas dari api Adakah yang lebih sunyi dari sepi Adakah yang lebih aku dari duri Duri menjadi ibu disetiap waktu Mengasuh dan menghukum kenakalanku Merampok segala resah ditubuhku Luka tertanam sangat dalam Pertemuan hengkang dari rembulan Ketidak pastian adalah aku Yang tertimbun dalam sajak yang kian membiru Adakah? Aku dan kamu dalam satu sajak selamanya

SEBATAS MALAM

Malam ini bukan ajang perdebatan Untuk mendapatkan celaan Yang melahirkan perseteruan Perbincangan hangat malam ini Sedikit pecah dan meruntuhkan gelisah Angin hanya sebatas jalan pulang dan wacana yang belum terselesaikan Kenikmatan membicarakan cara menemukan kebijaksanaan memberikan kemesraan pada tuhan dan kemanusiaan Malam ini sebatas malam biasa dengan tenang suara lembutmu membangkitkan ingatanku pada seribu lembar buku,disana kusembunyikan diriku sendiri hingga hari esok datang lagi. 28 maret 2020 Malul kertas

DALAM INGATAN

Jalan panjang dan hitam mendekapku Sekilas peristiwa datang tahunlalu Menyingsikan senyuman dan kelembutan dimataku Kearah selatan dia berlari Entah kemana dia akan pergi Mengusik dadadaku tanpa henti Nama yang pernah menjadi mimpi Dan zikir panjang selesai ritual sepi Mengingatnya adalah duri Tiba-tiba saja engaku harus pergi Melaksanakan ikatan suci Pada tuhan yang badi Dalam ingatan semua berkecamuk Tentang engkau yang bergaun pelangi Seperti matahari yang senantiasa menerangi. 28 maret 2020 Malul kertas

BADAI PAGI

Saat fajar mulai hengkang Aku terkapar dijalan pulang Resah mengundangnya datang Bila matahari berlalu Rindu terasa pilu Menyaksikan kesendirian membatu Dimanakah pagi yang membekas dihati Engkau telah menyulam sepi Dan merampas imajinasi Menggulung bagai badai Derai sendupun terurai Dalam jasadku engkau telah sampai. 28 maret 2020 Malul kertas

DUA KURSI

Dua kursi saling berbicara Ia menyodorkan tanya Bagaimana kalau aku berbeda? Sudah kusangka engkau sudah tau jawabnya Malam memanjang cerita hingga aku tenggelam dalam air mata Aku hanya ingin tidak ada luka saat air matamu pura-pura tiba. 20 maret 2020 Malul kertas

BAIKLAH SEKARANG AKU TAU

Baiklah sekarang aku tau Tentang sejarah dua pintu menjadi satu Beginilah keadaanya saat malam menutup mata Kong kalikong para cukong Mengintipku dibalik kaca kosong terhenti seketika saat suaraku mulai tiba Baiklah sekarang aku juga tau tentang percakapan persaudaraan yang saling menukar gelisah sampai baju terkapar pasrah Terbayar sudah kelelakianmu kawan Pahatlah senjamu sampai malam tiba karena aku tau malam itu hengkang dari bulan purnama Dan selebihnya biarkan aku tidak tau. 20 maret 2020 Malul kertas

MALAM YANG PECAH

Rasanya terlalu mudah Menyaksikan kenyataan Lewat angin dari angan yang pecah dimusim hujan Sajak malam ini adalah Kehampaan itu sendiri Dari sekian banyak diksi Lelaki itu menjadi hujan didadamu Jangan mengira malam ini hanyalah mimpi tanpa arti Biarlah sunyi menjadi arti bawah malam ini adalah malam yang tumpah,malam yang menjijikkan dan malam yang jahannam Saat dua pintu kuajak berbicara satu mengangguk dan yang satu terdiam Adalah bahasa yanag sedikit kumengerti bahwa keduanya sedang penetrasi Yatuhan.... Kelihatannya panik sekali Keduanya pasti tidak saling mengakui pada alam yang sedang duduk menatap kursi. 20 maret 2020 Malul kertas