Budaya pungli kok di pelihara Banyak isak tangis yang kudengar dari bawah tanah tempat para cukong kongkalikong Kursi-kursi yang rapi mengatur rotasi bumi menahan gelap dibawah lampu suap menyuap Kebijakan hanya untuk yang dapat diambil untung meski terlihat jelas bodohnya, apalah arti mereka yang disangka tak bisa berbuat apa apa Pola pikir yang terjebak hanya dipenjara dalam kalimat sami'na watho'na yang arah dan konteksnya dikaburkan entah kemana Maka jangan heran apabila jargon yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin kehilangan nyawa Jika dari usia dini anak-anak sungai itu tercemari limbah pungli, ketidak adilan dan diskriminasi maka jangan heran apabila suatu saat akan membanjiri kotanya sendiri Mereka hanya duduk di atas batu-batu dengan kepala terikat, tangan-tangan mereka dipaku dan kaki mereka dibiarkan berjalan sempoyongan sebelum kepentingan berhasrat memperdayakan Tidak perduli dengan penderitaan dan jerit tangis di balik pintu, yang penting uang terus