Posts

Showing posts from September 5, 2021

RAMPAS

 Hujan dirampas bumi menjelmalah tembakau, tembakau dirampas udara tinggal bekas sayatan, sayatan dirampas luka tersisalah duka, duka dirampas hati tibalah saatnya aku pergi.  Malulkertas 12 September 2021

CINTA

 Dari jauh aku melihat langit dan bumi hanya satu jengkal, laut dapat ku ukur dengan jari kelingkingku dan gunung-gunung dapat kupeluk dan ku simpan dalam hatiku kecuali cinta diluar batasku.  Malulkertas  12 September 2021

PUNGLI

 Budaya pungli kok di pelihara  Banyak isak tangis yang kudengar dari bawah tanah tempat para cukong kongkalikong  Kursi-kursi yang rapi mengatur rotasi bumi menahan gelap dibawah lampu suap menyuap  Kebijakan hanya untuk yang dapat diambil untung meski terlihat jelas bodohnya, apalah arti mereka yang disangka tak bisa berbuat apa apa  Pola pikir yang terjebak hanya dipenjara dalam kalimat sami'na watho'na yang arah dan konteksnya dikaburkan entah kemana  Maka jangan heran apabila jargon yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin kehilangan nyawa  Jika dari usia dini anak-anak sungai itu tercemari limbah pungli, ketidak adilan dan diskriminasi maka jangan heran apabila suatu saat akan membanjiri kotanya sendiri  Mereka hanya duduk di atas batu-batu dengan kepala terikat, tangan-tangan mereka dipaku dan kaki mereka dibiarkan berjalan sempoyongan sebelum kepentingan berhasrat memperdayakan  Tidak perduli dengan penderitaan dan jerit tangis di balik pintu, yang penting uang terus

KARPET

Karpet merah itu tempat mimpi bersajak ia mengolah diksi pada seluruh waktu tak terkecuali rindu membeku di dadaku.  Malulkertas 11 September 2021

CERMIN

 Jika ingin belajar siasat belajarlah sama iblis, jika ingin selalu benar belajarlah sama malaikat tapi lihatlah cermin itu kita hanya manusia biasa.  Malulkertas  10 September 2021

TANYA

 Apa yang tersisa dari asap rokok yang telanjang di bibirmu?  Apakah seutas puisi yang putus asa di balik pintu mengurung waktu?  Rupa tersisa abu adalah kematian saat menjumpai kekasih yang rindu pada anak-anak yang pulang menemui ibu.  Malulkertas  09 September 2021

HIJAB

 Tidak banyak bicara adalah permata yang bersembunyi dibalik selubung keangkuhan, segala yang terhijab menjadi saksi dari kelemahan diri sendiri maka masih adakah yang lebih berarti dari berserah diri??.  Malulkertas  09 September 2021

REMBUK

 Malam ini kita pulang dengan segenggam tawas yang memenuhi sudut kepala, rembuk kalimat sudah sampai meski menyisakan sedikit sakit, aku biarkan saja melintasi kepala berkecamuk dengan maknanya sendiri hingga pulang tanpa perhatian yang  penting.  Malulkertas 9 September 2021

AMBISI

 Dari kalimat yang tersembunyi dibalik semak dan waktu terus harap terbangun pada peluk erat sang kekasih. Aku di malam ini sangat berat menanggung rindu yang jauh tertanam didasar nafasku, ia mengakar pada setiap aliran darah yang deras dengan puisi dan ambisi. Malulkertas 9 September 2021

KISAH

Di dasar malam separuh kisah berlalu  Menjulang pada sebait puisi Matsnawi tempat berteduh para kekasih tuhan yang tumbuh kembang mawar dihatinya.  Malulkertas 8 September 2021

JANGAN

 Jangan biarkan aku berperang sendiri melewati gelisah yang basah, kekalahan sudah sering terjadi luka yang menganga belum juga mengering tolong sekali lagi jangan biarkan aku kalah tanpa arti. Malulkertas 08 September 2021

DURI

 Jika yang di perhatikan adalah ketakutan pada rasa yang akan terlukai kenapa tidak duri harus dihindari?.  Malulkertas 07  September 2021

DI BALIK PINTU

Di balik pintu yang menganga  Nyawa kami bergelantungan pada segenggam biji alam yang disembunyikan dalam aliran ide-ide tuhan.  Kami duduk diatas pohon-pohon yang mati sambil lalu memutar waktu saat mereka bergerak dalam debu  Lalu tercium aroma bekas kaki yang telanjang, membangun isyarat bahwa waktu sudah lama terdampar.  Malulkertas  7 September 2021

Sukar

 Pada senja yang teduh  Waktu sempoyongan bak hujan musim kemarau, kelak akan banyak tanda tanya yang terjawab tanpa kata, seperti layang-layang tanpa benang berhenti pada kehendak yang sukar dimengerti.  Malulkertas 7 September 2021

KEPADA TUHAN

 Kepada tuhan yang terhormat  Hamba berusaha bersembunyi dari kata-kata dan kalimat  Atas segala nama dan bentuk telah menjadi berhala yang terkutuk, merampas setiap sisa waktu yang terhempas saat debu bertengkar di dadaku  Kini cermin tidak lagi terang hingga enggan memantulkan kebenaran dan sungkan berjalan menggapai kemuliaan  Wahai Tuhanku yang terhormat  Sebenarnya tidak ada siapa-siapa kecuali engkau, dengan segala bentuk dinamika kehidupan adalah sujud dan tasbih yang sedang menjalankan ketaatan  Jika perdebatan antara baik, buruk benar dan salah selalu ramai di perbincangkan maka apa yang hendak ku pilih saat yang terbisik adalah khidir dengan nabi musa  Jelas aku bukan siapa-siapa  Hanya pada segenap harap  Kasih sayang MU terus kuanggap. Malulkertas 06 September 2021

RONA

 Wahai Tuhanku  Jadikan hamba permata  Yang bersembunyi dibalik semak  Kemuliaan MU  Ajari kami kedalam makna MU Agar segala resah dan keraguan  Hengkang dalam keterputusasaan  Ketakutan adalah siksa yang tumbuh di sepanjang waktu  Ia merampas gagahku, ia mengubur harapku  Kuharap sebagai mana para kekasihmu yang kau hilangkan dari katakutan itu  Bagaimana rona gembiraku?, sungguh adalah surga yang terbangun dalam singgasana hatiku. Malulkertas  06 September 2021

TENGAH MALAM

 Aku menyaksikan kunang-kunang ditengah hutan membawa seutas duri mawar yang di setubuhi di bawah rembulan  Aku tertawan saat menyaksikan hutan-hutan itu terguyur hujan, membasahi ladang tepat saat jiwaku terbawa malam Angin berdesah lalu datang tanpa arah memasuki relung dan memaksa diri untuk membuang sekantong mimpi dari bekas birahi  Selebihnya biar kuhitung sendiri berapa banyak mimpi datang bertelanjang diri menghamburkan kunang-kunang ditengah malam. Malulkertas  6 September 2021

ARA

 Malam yang berkeringat dan hasrat membakar kelelakian, suara waktu berdetak didada menandakan mendung akan segera tiba, gigil pohon ara segera tiba seperti biasa tertawa lepas setelahnya.  Malulkertas 2021

INGATAN

 Sepasang ingatan bersebrangan, ia saling melempar doa dikala sunyi dan membuka buku- buku sejarah barangkali ada kata-kata yang masih mampu berjalan menghinggapi perjamuan diatas dipan dan gemuruh hujan. Malulkertas  5 September 2021