Posts

Showing posts from November 1, 2020

CANDU

Dari pada aku sepi mending menghibur diri dengan puisi, sepertinya waktu dengan sendirinya akan membasi, sebentar lagi akan ramai dengan lalat dan ulat-ulat yang akan hinggap sampai pada ketiadaan hilang tak berdaya.   Tepat pada sore ini matahari akan pulang meninabobokan kenangan seharian yang tertutup rapat oleh malam, makhluk yang membutakan, tuhan begitu lihai memoles dengan bintang dan segumpal rembulan hampir tak terbayangkan candu dari rindu membuat ku terpaku, pada setiap hempasan debu bayangan dan silau matanya terus mengadu,.Padahal aku tak ingin begitu. 7 November 2020 Malul kertas

CERMIN

 Sepasang cermin sedang mengadu pada tuhan, pada sepi,pada pergi. Dua wajah yang sedang berpuisi mengenali esensi diri sendiri sedang ding-ding masih bisu mencemaskan rindu. Titik-titik biru berjalan datar menjadi isyarat bahwa hiruk pikuk perjalanan masih pecah dan basah maka kearah kesadaran dan segumpal ingatan adalah jalan pulang kemana hendak segala keinginan akan datang. Sekedar kaki yang telanjang hamba masih penuh duka, sedang tuhan menguji dengan kasih sayang tetapi ketidak sabaran telah mengkhianatinya sehingga lupa akan keindahan nya. Saat cermin mengadu pada tuhan kemana hendak tubuh ini berlari? Tuhan menjawab pergilah ke asal mu tempat ketiadaan yang abadi, sunyi dan tak berarti disana tempat bagi yang pasrah sedang segala resah akan segera pindah.😙 Malul kertas Plakpak, 1 November 2020