Kini malam turut mengulurkan cerita kembali, merasuk alam tidurku dan mengusik sekilas dingin yang membagunkan sunyi Perjalanan yang kujumpai dengan ritual suci membawaku terus melaju dengan aroma yang menjijikkan, dua manusia yang memerah kotoran dipinggir jalan hampir mejilat kakiku Melaju tanpa henti gemuruh sungai kujumpai, terbentang jembatan dengan sorak anak sungai yang memangil, memintaku mejadi satu dengan air Biarkan aku mengejarmu, baiklah silahkan kalau kau mampu, percakapan kecil penuh bahagia namun sedikit getir kurasa Malaju dalam air hampir tak tersentuh tubuhku, meski pada akhirnya batu besar dibelakangku menghetikan tangan anak sungai menjah tubuhku, Aku kembali pasrah melihat sungai yang menguning dan luas itu, hingga mimpi membawaku pergi dalam kisah yang baru. Romantisme klasik tumbuh tanpa tanah dan udara bahkan tanpa air sedikitpun,senyum rekah mekar tanpa ritme didadaku menjalar dalam orgasme paling dalam Sedikit kujamah kelopak mayangnya diatas so