Hapuslah aku dari airmatamu

Kau memintaku menciptakan puisi tentang lintasan rindu dan cahaya di dadaku
apakah engkau benar-benar ada atau sebatas cerita tua yang hilang begitu saja?

Baiklah dengarkan baik-baik dan tataplah wajahku di benakmu, disitu setiap saat aku tersenyum, berbagai cerita dan bahasa mengulurkan sungai dimataku, lantas aku mulai takut terbawa arus cerita cinta di saat senja.

Malam pun tiba biarkan tubuh ini menggigil pada malam yang hujan dan biarkan air membawaku mengapung kedasar kerinduan

Malam ini aku buta tak dapat melihat apa- apa kecuali ingatan yang tersimpan seribu cerita tentangmu, rapuh tak berdaya,

Namun yang kau saksikan adalah mimipi dan nafas yang terlepas dari waktu,hilang begitu saja dan hampa

Kepastian tarkadang bukan karna direncankan melainkan di takdirkan

Neng...  Aku tak ingin lagi mengetahui makna yang kau simapan, biarlah derai hujan basahi kerinduan dan tumbuh pelangi yang sebentar lagi pudar.

‎Deras kulihat hujan dimatamu membawaku mengapung di ruang hampa tak sempat bahasa hatipun menjadi kata,diam dan tak berdaya

Lupakanlah aku agar tidak menjadi gemuruh dan mendung dijiwamu, kembalikan seperti dulu kala, bebas menyulam duka dan tawa.

Biar saja aku yang tenggelam dan berteduh dari hujan cintaku yang dalam.


By:malul kertas
Tgl:26
Bln: maret
Di: jakarta
Puisi buat
Humairoh Balqis

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI