Dalam mimpi

Kini malam turut mengulurkan cerita kembali, merasuk alam tidurku dan mengusik sekilas dingin yang membagunkan sunyi

Perjalanan yang kujumpai dengan ritual suci membawaku terus melaju dengan aroma yang menjijikkan, dua manusia yang memerah kotoran dipinggir jalan hampir mejilat kakiku

Melaju tanpa henti gemuruh sungai kujumpai, terbentang jembatan dengan sorak anak sungai yang memangil, memintaku mejadi satu dengan air

Biarkan aku mengejarmu, baiklah silahkan kalau kau mampu, percakapan kecil penuh bahagia namun sedikit getir kurasa

Malaju dalam air hampir tak tersentuh tubuhku, meski pada akhirnya batu besar dibelakangku menghetikan tangan anak sungai menjah tubuhku,

Aku kembali pasrah melihat sungai yang menguning dan luas itu, hingga mimpi membawaku pergi dalam kisah yang baru.

Romantisme klasik tumbuh tanpa tanah dan udara bahkan tanpa air sedikitpun,senyum rekah mekar tanpa ritme didadaku menjalar dalam orgasme paling dalam

Sedikit kujamah kelopak mayangnya diatas sofa dengan manja, ku ukir dengan segumpal kenangan yang dilahirkan dari pertemuan tanpa nama bahkan tanpa kata yang sempurna

Barulah aku sadar bahwa pagi mengulurkan matahari dan suara burung memintaku menemui perjumapaan dengan tuhan yang abadi.



Malul kertas
5 agustus 2019

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI