Posts

Showing posts from October 13, 2024

NGISRENGIAN.

Ada kamu di rak buku puisiku ada rima yang santun dan lirih Aku baca sebelum malam tiba,sebelum rembulan berlayar menuai mimpi Serupa kabar gembira yang terbakar Oleh dupa, perlahan menyusut ketiadaan seperti tidak terjadi apa-apa sedang gemuruh selalu gaduh  Cepat sebelum dirampok  Sebab ada kabar bahwa namanya akan segera dipantau,diikat dan dijilat Aku bergegas pulang  Menceritakan sebuah wahyu dipangkuan ibu, aku sambil dibelai bercerita dengan gugup dan transparan, sepertinya ibu mau saja jelas seperti mimpinya Ngisrengian seruput kopi dan asap rokok yang bajingan tanpa rima dan diksi yang rapi. Begini Sebetulnya anu,anu eee gimana ya, aduh, gak enak!, anu, ditolak.  Sepisau...kata sutarji kalzumbahri Menyayat ingat lalu bergegas tanpa bekas. 17 oktober Cafe layar Malulkertas

DIGLOSIA

Sebuah diglosia yang rata tanpa rupa atau aroma Merapal sebagai mantra menyusuri celah bantal sebelum hilang Terpaksa karena sudah terbakar ingatan Hujan sengaja datang, deras mengalir di sela kemarau. 13 oktober Cafe layar