ENTAHLAH
Entahlah malam ini aku merasakan kerinduan yang teramat tajam, mengingat kembali isak tangis tanpa dimengerti dan rindu sedang teruji Dalam satu sisi aku merindukan perubahan Bermetafora pada setip cahaya dan bunga-bunga Dimulai saat suara tuhan melipat kenakalan Subuh terasa asing Suara burung pun nyaring Kutunggu matahari sampai hancur berkeping Masih kuingat kehangatan saat berdamping Entahlah Menyebut namanya adalah keterbatasan logika Bermuara pada setiap lubang didada Hingga puisi runtuhkan hujan saat muisim kemarau tiba Entahlah Adalah kehendak tuhan yang mesti dimengerti Bahwa kerinduan datang untuk menguji Membelah segala arah,memetik buah rindu dari tumpukan waktu. Sabtu, pamekasan, 8 februari 2020 Malul kertas