Posts

Showing posts from September 20, 2020

Deritaku

Bagaimana aku bisa menahan deritaku Wahai kekasih? Kesendirian tidak mengajarkan aku terbiasa dengan damai tanpa sapa darimu Bagaimana aku gembira Jika seseorang kekasih menderita? Tidak ada yang lebih bermakna kecuali cinta yang membawaku terbiasa dengan sapa Wahai kekasih ku Aku tidak mampu Begitulah deritaku Setiap waktu membeku Bagaimana aku mampu Meninggalkan ingatan yang pernah sepekat malam dengan hitam Sungguh aku tidak mampu. Malam ini benar-benar sunyi Tinggal kesendirian menjadi teman karibku sampai mimpi membawaku hingga pagi dan esok entah apa yang akan terjadi. Jam: 0:25 Malul kertas 27 September 2020

Sebelum malam ini usai

 Sebelum malam ini usai Malam bulat ditengah sorak ramai perjalanan, tepat dibawah langit yang hitam gemuruh resah para pemburu menghilang Separuh bulan purnama tak bernyawa memintaku kembali pada kesaksian ingatan Terpaksa kukatakan bahwa ilalang terakhir melambai menyimpan gelombang waktu di dadaku Batu-batu berhenti memahami kesendirianku, ditengah keramaian yang anyir dengan ketidak pastian dan sumpah serapah yang memuakkan Sementara langit berwajah hitam dan tangis yang membasuh seluruh tubuh adalah kebekuan tentang kerinduan  Ke marilah marik kita rayakan sedetik pertemuan yang pernah kita jamah diatas awan, sementara kita masih mabuk dan hilang jalan pulang Sebelum malam ini usai  Mimpi belum juga sampai Bicaralah pada Tuhan Bahwatidak ada rindu selain engkau. 26 September 2020 Malul kertas

Aroma sulfur

Didalam ruang yang ramai kepalaku bertelanjang berlari ke tepian cakrawala melihat wacana yang tertimbun didepan mata. Aroma sulfur dari otak yang keras kepala menemukan seikat roh sedang bergembira,sorak ramai telah ngundang dahaga kata-kata Mencari sebuah makna Dari jendela rumah tua Diatas meja-meja,sebuah cahaya sedang menembus dada dari kata yang sedang mendidih dan perih Biarlah angin menemukan takdirnya seperti kata yang pulang dalam maknanya Tersebab sepotong kepala telah tersirat dalam surat dan aku menyaksikan kepalaku sedang berkelana. 21 September 2020 Amalul yaqin