Posts

Showing posts from May 10, 2020

AKU BAHAGIA

Malam yang indah dengan mimpi yang sempurna engkau melihatku menggenggam tanganmu Terasa nyata menggetarkan dada Entah akan ada berapa banyak angka yang akan kuhitung keindahan yang menjadi hujan malam ini Tuhan dengan suka rela mebuatku bertanya apa yang sebenarnya arti dari sebuah mimpi itu, dari sekian banyak wanita aku menghapirimu sebatas menghilangkan rasa takutmu  Keindahan yang tumbuh saat aku terpulas pasrah, apa lagi jika saat waktu membuka mataku menyaksikan hal itu Sungguh hanya ada kata  aku bahagia. Malul kertas 11 mei 2020

API KECIL

Malam ini hampir usai Genderang ingatan masih belum sampai Ada sejarah yang masih belum terurai Ini menjadi hutang yang semoga tidak diminta untuk membayarnya karena aku tidak mampu menyulam satu persatu ingatan yang kupecahkan bersama angan dan kuhempaskan ditubuh angin Sangat sulit untuk kurakit kembali meski peta itu masih sangat kuhafal dengan sempurna tentang satu persatu sebuah nama Begitu banyak alasan jika suatu hari nanti aku berhasil merakit kembali akan ada sebuah mimpi menyulut api dan menbakar semua ilusi Maka biarlah ini terjadi Dalam kehendak ilusi dan menyepi Karena api kecil baru saja mulai membakar Dan kembali menjadi akar yang menjalar. 11 mei 2020 Malul kertas

BERBICARALAH

Berbicaralah seperti asap ini kepadaku yang dengan sempurna bercerita tanpa duka hanya usia yang terkadang menjadi senja paling merindukan Sehabis terlibas waktu hanya sebuah cerita perut buncintnya memenuhi semua kata-kata,tawa dan tumpukan airmata menjadi sumber masalah baru ditelnga yang menyangkalnya Biarkanlah berlau dengan sempurna Asap itu merindukan seorang ibu atau kekasih yang sedang disimpan dalam kelabu. Malul kertas Senin,11 mei 2020 Plakpak

KEMARILAH

Kemarilah peluk kembali asap yang pulang kemaren sore, senja sedang muntah dan malam mulai enggan menceritakan waktu Meski permintaan menjadi hujan yang diharapkan tanah gersang agar rerumputan menjadi hijau dan lebat memenuhi pelupuk mata Maaf jika tidak sempat mejadi kata yang sempurna, saat ini ada cerita yang ingin mengeram sebentar memperhatikan bulan purnama yang mulai menghilang selembar demi selembar Dalam satu hari entah berapa ribu rasa yang pecah dan tumpah pada setiap akar waktu mengakar dan mencari takdirnya sendiri seakan tuhan telah menyediakan semuanya dengan sempurna Aku berlari meski kurang mengerti karena kaki berbicara bukan seperti hati kehati ia lebih seperti angin yang hanya bisa ditampung dengan akhir takdirnya sendiri Kemarilah katakan pada sunyi bahwa tidak ada cerita yang paling indah selain rindu kata seorang penyair seperti itu ,meski aku sendiri juga belum mengerti. Malul kertas 11 mei 2020 Plakpak