Posts

Showing posts from July 28, 2019

Tersesat

Puisimu L terhenti terjebak tersesat bagai berada dikekosongan ruang dan waktu hampa, tak ada tempat menumpu secercah harapan kenangan yg telah lama terkikis rentangan waktu hati yg terlalu lemah tersungkur kaku berusaha mengais-ngais kembali puing2 rindu yg berserakan bibir yg selalu menggerutu didalam hati mencaci setiap kenangan yg terlintas dibenak 2017

Dengarlah

Dengarkanlah suara surgamu agar harapan menjadi kepastian. Malul kertas 2017

Namamu

Tentang sebuah nama yang tertulis diantara dedaunan, menjadi sebuah waktu yang berdetak karena kepastian sebuah nama akan hilang jika hujan menghapusnya dengan badai, maka terlahirlah kembali warana hijau dengan sebutan namamu yang baru. Malul kertas 2018

Aku dan luka ditubuhku

Tanpa aku sengaja.... Senja dan taburan bintang datang begitu saja Mengalir deras cinta hingga rindu dari gemuruh suaramu yang menggema, aku tenggelam diantara malam,angin dan badai membawa tanganku memegang suaramu dari jauh Engkau dan aku saling mengulurkan waktu  dan cerita manis kala itu ‎kubasuh luka dibtubuhku,kupisahkan kenangan sebagai detak waktu dan darah kubasuh,kusatukan dengan debu agar terlihat kembali cahaya malam yang membelenggu bintang-bintang. By:malul kertas Tgl:8 Bln:agustus Thn:2018

Derai musim hujan

Derai musim hujan pecah di jiwaku dingin berselimut hangatnya rindu Apakah langit turut menjadi semu dalam harapan yang baru Baru ku tau rasa ini sampai pada permukaan yang tuhan takdirkan, meski ragu wajah langit runtuh dalam rona pelangi dan bintang Nama-nama yang mengalir deras di musim hujan tumbuh dan mekar dijawaku setangkai mawar yang mengakar Neng...biarkan aku bebas mewarnai senja di hatimu, meski gelap dan suram biarkan rembulan terangkan engkau sebagai hadiah dimusim hujan dan biarkan hujan satu persatu runtuh membasuh musim kemarau di dadaku. 13-03-2018 Jakarta Malul kertas

Maryamku

Nama-nama yang tertumpuk dalam lamunan senja lepas terpukul dari waktu ke waktu rupa dari wajah langit berkeringat deras basahi jantungku lalu tumbuh serupa biji mawar semerbak mekar menjadi tangkai puisi di jiwaku, Tanah dan udara sebagai saksi dari percakapan sunyi yang sampai saat ini masih kuteduhkan aroma jiwaku agar tak ada yang menodai kisah cintaku Biarlah tuhan menjadikan namamu sebagai garis lurus,tempat menempuh jalan para musafir pada keabadian tuhan. 7 januari 2018 Jakarta Malul kertas

Sadur

Terimakasih.... kusadur permintaanmu dengan rasa syukur yang hampa Bila saja katamu tak terjepit dikabut fajar sanur nicaya hilanglah rupamu dari janjiku. Kusadur warna langit dan matahari hingga menjadi aku yang tersimpan sebagai matahari, bukan matahari sebagai aku yang tersimpan Karna hidup tak menjelma begitu saja maka sadur menyadur harus terlibat dalam doa- doa yang panjang, lihatlah anak-anak kecil berteriak diwaktu pagi,kutanya kenapa kau berteriak? aku menyadur mimpi untuk masa dapan nanati karna tak satupun manusia yang tak menyadur dirinya sebagai apa yang di inginkannya. Aku merasa ditertawai tuhan jika tertidur dan berdiam diri,karana katanya...aku tidak akan mengubah keadan suatu akaum sebelum mereka mengubah keadaanya sendiri. Maka Kusadur hidup dengan sesaji bumi agar kudapati lelehan pasir yang dapat merangkul malamku hingga tuhan menunjukkan jalan dalam kebenarannya.        By: malul kertas      13 september 2017

Kata

Bunyi dan sunyi menciptakan kata rupa darinya adalah kalimat yang indah dan Bergaun pelangi Siapa yang terhujat olehnya maka terbaringlah jiwanya pasrah dan terdiam sepenuhnya. 14 september 2017 Malul kertas

Rambutku

sehabis warna darah menjadi mata yang memebakar rambutku sesak nafasku bergerak bebaspun tak mamapu Kata dari setiap anak panah melukai Perwsinggahan damaiku, kau saja seperti Itu apalagi aku masya allah. Aku terdiam meratapi nasib dengan senyuman, karna duniaku tak harus sama dengan rasa yang kau punya Masih terbakar rambutku kau pertanyakan itu apa? Ini adalah warna darah yang kental dengan kebaranian Ini adalah api yang menyala dalam jiwa aku dengan rambutku yang istimewa. Malul kertas,jakarta 15,9,2017

Sahabat

Semisal warna langit keruh dan gelap begitulah rasa yang kurasakan saat ini.. lantaran sikap dan pemahaman tak kan selamanya menjadi alif yang sesuai dengan Kehidapan kita, Teduhkanlah hatiku dengan sikapmu yang mengalir kasih sayang seperti dahulu kesalahan bukanlah ruang yang tersembunyi dijiwaku, maafkanlah aku jika sempat melukai hatimu. Sahabat kau adalah makna hidup lahirkan sejuta waktu dari hatiku yang redup Menjadikan purnama teduh bersama hatiku yang rapuh air mataku adalah  harapan bersamamu adalah keindahan biarlah kesalahan sebagai pelajaran yang takkan ku ulang Biarlah kesedihan sebagai awal dari keindahan dan biarlah waktu mengalir sebagaimana mestinya lantas kuharapkau sebagai sahabatku selamanya.       2 oktober 2017 Malul kertas

Lupa

Sudakah kita fahami bahawa melupakan juga berarti mengingat Sebebas apapun ruang hampa didadamu, aku sebagai alif tak lepas dari bahasa cintamu, cinta yang yang lahir dari benci dan amarah yang berkepanjangan dimusim kemarau Dikolong panjang suaramu mengiringi suara hujan membasuh luka-luka yang dalam dan rindu yang meladang. Malul kertas 2017

Gempa

Takdir tuhan telah guncangkan permukaan Resah dan ketakutan menjulang didada penghuni bumi Merajut histeris dan kecewa atas tangan mereka sendiri, juga ada sebagian dari mereka yang tak menyadari bahwa buah luka telah menggandrungi keringat bumi Tidak ada yang salah dengan permukaan yang diguncangkan sebab dengan begitu bumi kembali mengenali keseimbangannya Lantas dengan riuh manusia saling menuduh kesalahan ada yang pada tuhan juga pada alam sendiri Kenapa harus berubah, kenapa harus tanah kami yang kena musibah dan kenapa harus kami yang getir dengan ketakutan,. begitu ramainya teriakan jiwa merka meronta seakan tidak terima Bumi dengan ramah juga senyum manisnya yang menggiurkan, silahkan tanyakan pada tanganmu sendiri kenapa tuhan mengkehendaki. Malul kertas 3 agustus 2019

Kukupas malam ini

Assalamualaikum...... Wahai kekasih allah.... Malam ini adalah keindahan yang terjadi tersusun rapi dari wacana dan skenario yang sempurna. Hamba menyimpan resah,detak jantung yang tak teraah, melihat hamba hambamu yang lain melipat kain sorganya, melepas jubah taqwanya bahkan membakar sendiri warna kulinya.  Hanya saja para hamba masih sama-sama mendayung melawan gelombang untuk sampai ke tepi matahari  Malam sudah semakin pekat iblis memasuki pintu satu persatu kedalam hatiku, membakar hawanafsuku dan diperlihatkan kepadaku keindahan yang gemolay dari leguk tubuhnya,kincu merahnya, buah dadanya hingga ketelaga surganya.   Masha allah...... Ini adalah keindahan yang tak akan kau restui selamanya, hingga engkau takdirkan aku bersamanya Malam ini allah mengahantarkan aku padamu lewat malam dengan seperuh bulan kudapati keindahan hanya untuk keindahan tapi tak kudapati keindahan untuk tuhan, lalu kemana nasip keindahan yang sebenarnya?! Pada allahlah keindahan itu ada.    

Pagi ini

Suasana semakin cerah... luka-luka tanah semakin menanah Daun-daun bergemolay bersautan  Anak-anak matahari menjalar kedasar bumi menyulam suara dan cahaya ilahi, Satu persatu huruf terulur diatas ding ding yang patah menjadikannya kalimat sempurna sebagai wacana. tidakkah kita mendengar jeritan hewan laut dan daratan membujuk tuhan agar melepaskan kesalahan  Maka ucaplah rasa syukur disetiap detak waktu agar tak tersungkur dalam kufur,. Kaki-kaki yang telanjang mengapung di atas sayapnya membawa keatas rahmat dan keindahan yang menjulang diantara permata. Malul kertas Jumat 21 september -2018  

Cepatlah

Cepatlah lukai hati ini agar lekas kurasa pedihnya sebuah rasa. Malul kertas 2017

Sabar jangan marah

Sabar jangan marah.... Jika tidak ingin hatimu menjadi tempat berteduhnya para iblis Sabar jagan marah..... Agar hatimu menjadi pintu tempat berteduhnya para malaikat, dan Belajarlah ikhlas didalam, dimana engkau selalu membasuh tubuhmu disitulah keikhlasan tertumpuk, keluarlah beban hidup yang mengikis keindahan, tanpa kita sadari setiap hari kita lakukan. Malul kertas 26 september 2018

Jika

Jika kata tak sempat jadi suara Jika kalimat tak sempat jadi wacana Maka biarkan sajakku pergi dalam sekejap resah yang tak bermakna Jika malam terbiasa dengan dinginya Jika siang terbiasa dengan panasnya Maka biarlah waktuku kubawa lari menyempurnakan tangis dalam mimpi. Malul kertas 2 agustus 2019

Sepi

Sepi terasa selamanya menyendiri Seperti pisau yang terhempas lepas ke ujung nafas, sudah kuduga ke adilan masih simpang siur dengan bisikan- bisikan kecil para cukong, yang tak semestinya kau biarkan kesepian terus berjalan disepanjang jalan. Kami adalah kesepian yang rindu  akan ke adilan , keadilan dari segala hak kami yang terkunci, keadilan dari suara kami yang mati. Sepi menjadi malam yang berkepanjangan tak ada cahaya dari arah lagit pun kecuali dengan diri sendiri bersama tuhan. Malul kertas 28 september 2018 Kegiatan sanggar Ù†

Remaja

Dunia cinta para remaja Menghilangkan tuhan di waktu senja Memaligkan wajah saat tergoda, Aduhai..... kebodohan yang kian memanjang menyelimuti perbukitan, Kemanakah matahari di pagi hari?! Ia setiap hari mencarkan sinarnya agar mereka tau bahwa malam adalah kegelapan yang kejam. Tapi para remaja masih saja bertemankan kelelawar yang rakus menolak matahari sebagai waktu yang terus mengarus. Malul kertas 7 oktober 2018

Angin

Malam yang menyelimuti tubuhku Tak semapat satu bintangpun tersentuh dijiwaku Siapakah angin yang sebernya??! Ia ada menggulung tanah dan mengusik dedaunan hingga akar terbongkar,    lupakanlah keselarasan katamu wahai malam, engkau begitu gelap tak satupun dapat melihatmu begitun juga aku, aku dapat menembus detak jantung para leluhur sebagai kata dan peraturan yang tertata. Malul keratas 8 oktober 2018  

Aku

Sederhanakanlah matamu Sederhanakanlah lisanmu                       Aku. Malul kertas 2017

Waktu yang berbeda

Siang dan malam berganti rupa dalam waktu yang berbeda,saya telah terbawa waktu dan tak terduga engkaupun juga begitu menganggap saya mencintai lukamu dari kata yang serakah dan sampah, lihatlah bagaimana tuhan mengajari engkau dalam bercinta dan memahami kata, syukur tuhan mengajakmu menelaah kata saya yang terdampar depesisir tua dan jauh dari aroma istimewa, kata saya terlahir dari rupa pincang tak ada yang saya tinggikan dari kata, tapi ini adalah ruang yang tuhan titipkan di jiwa saya, Biarlah para musfir meneguk sebagai penghilang dahaga atau malah sebagai amarah yang tak mengenal lelah, lantaran kesejukan tak lagi menemui tepi. Pelangi masih terdampar di jiwa saya tak terhitung berapa banyaknya saya pungut di beberapa waktu, banyak yang bertanya adakah diantara pelangi itu yang kau telanjangi??? Saya tersenyum manis geli mendengarnya saya jawab disetiap pagi saya satukan dia dengan bangkay dedaunan lantaran para ibu menyuruh saya menbersihkan halaman,sehabis bersih

Bidadari bayang

    Selepas kutancapakan doaku padamu tuhan tentang mahluk ciptaanmu Teduhlah jiwaku Begitu indah bibirnya,pipinya dan tubuhnya membuat aku tak kuasa memandangnya, lantran sesekali kuterapkan cintaku maka batal Biarlah kunikmati cinta ini dalam anganku tak kan kuberi tau makhlukmu agar mereka tak bisa mengambil cintaku. Senyum dan kerdipan matanya lepaskan resah yang telah lama terpenjara, Bidadari anganku... lelaplah engkau dalam jiwaku,tuhan mengajariku menyulam waktu indah bersamamu,tak bisakah kau merasakan apa yang talah menjadi doa dalam sepiku,betapa indahnya tuhan menciptakan engkau... aduhai... betapa indahnya pelukan tanpa luka, sebesar anganku lebih jauh,lebih dalam dari lautan cintaku padamu. Ya tuhan tak dapat kutulis lagi ranah akalku akan keindahan yang kau ciptakan, terdamparlah aku dalam batin disetiap menyulam wajahnya Keindahan adalah cahya yang kau ciptakan tak dapat kupungkiri kenikmatan yang terjadi Dalam lelap tuhan menghadirkanmu dalam waktu,kita

Engkau adalah puisiku

Kasih kutulis namu dilembaran sajak waktu, tak bernama dan tak bermakna lantaran huruf dan kata tak sanggup menampungnya Sunyi adalah kenikmatan rindu yang tak satupun kuberi tau tentangnya agar para musafir tak juga merasakannya Kasih..... rupa yang jauh dari ayunan terhempas didasar lamunan, kerinduan dalam bayang bergejolak disetiap detak jantungku, aku simpan engkau hingga aku sendiri tidak tau dimana engkau karena kau adalah aku yang menjelma. Suara hujan yang jatuh lembut menyentuh jiwaku tertanam wajahmu hingga waktu tumbuh benih rasa dari tuhan yang menitipkan Begitulah aku dari ketidak sempurnaanku merasa bahagia karna cinta yang dititipkan tuhan hanya padamu. Malul kertas 13 september 2017

Saya

Saya turut menghafal warna senja dan pelangi yang gila,menumpuk waktu dari sampah dan kotoran yang serakah Saya ditanya kenapa kau berbeda?? saya jawab karna saya bukan lah pagimu dalam soreku, saya tak lagi satu arah tentu persimapangan jalan melukai anak jalanan Rumah tua masa silam terbangun dari mimpi dan aroma mawar yang telanjang, bersaudara dengan warna darah adalah keberanian yang tak kenal usia Saya lukis kembali luka-luka di jantungmu menanah dan anyir menyeruak dalam rongga nafas saya Bulan masih terang saya kembali menanam senyuman tak terduga, saya tertahan dalam rumah dan tergantung,tak satupun ada yang tau bahwa kematian tertanam dijiwa saya Pulang dalam arwah gentayangan menggaris pelangi dan saya gantung di dingding kamar, kematian membuat saya bebas menghampiri siapa saja yang saya suka termasuk pantulah cahaya sehabis hujan, meski tak berupa membuat saya menjadi warna rahmat yang tuhan titipkan Keindahan begitu sangat saya dambakan berupa maaf lahir dan b

Hikayat

Labirin dan separuh senja yang berbeda Saling mengadu debu Diatas cermin yang berhikayat suci. Malul kertas 2019

Nyamuk

Langit langit kamar yang membentang Memeluk hangat tubuhku, membias balutan embun yang menyiksaku dalam kedinginan, lampu menjadi sorotan makhluk kecil yang siap menerkam disetiap aliran sungai darahku Aku tahu, makhluk itu meminta izin dengan membisiki telingaku dengan sayapnya, aku haus, aku lapar. Jeritnya merintih membungkam hasratku untuk menjawabnya, silahkan, bisikku dalam hati Dengan girang makhluk itu hampir merampas semua mimpiku dan membiarkan kegelisahan menjadi wabah dikulitku. Malul kertas 23 juni 2019

Titik temu

Astagfirullah Ucapnya sambil merapikan kerudungnya Ketika empat mata menemukan titik temu, dalam sekejap itu kenangan mengembalikan detakan yang sama seperti semula menatapnya. Malul kertas 2019

Jangan salahkan

Jangan salahkan tanah jika hujan runtuh kebumi karena rumput akan tumbuh dengan sempurna Jangan salahkan matahari jika senja mulai menutupi kerena pada waktu itu ada masa yang lebih indah akan terjadi Jangan salahkan setia dan rindu jika senyum rekahmu terus berlabu didaku karena takdir seharusnya bilang begitu. Malul kertas 30 juli 2019

Sampah negara

Setelah kuratapi gaun indah dan berdasi Tegak gagah berdiri bersumpah suci Di depan kaum kecil bersosialisasi Berapa banyak yang telah terbuang kata yang dinubatkan atas nama tuhan Terhempas hilang bagai angin yang telanjang Sempat kudengar cerita jenaka tentang pemimpin yang lupa pancasila dan tujuan pimpinannya saja tidak tahu bagaimana caranya Hanya saja hedonisme berada dalam tempurung otaknya, alangkah kecutnya nasib masyarakat kecil yang setiap pagi memikul matahari dan memerah keringatnya sampai senja mulai pergi. Sampah-sampah masih tersungkur dishofa mewahnya menatap masa depan dengan mobil dan apartemen mewah ruah yang tumpah dengan serakah Baiklah.. Biarkan kami menghujatmu sampai mati Sampai hujan tenggelamkan resahmu yang abadi dan kami tertawa dalam sepi. Malul kertas 1 agustus 2019

Diam

Diamlah sejenak saat tuhan berbicara. Malul kertas 2017

Sesal

Tidurlah wahai engkau malaikat kecil Gelap sudah menjadi pintu dari waktu, tak bisa kau kembalikan waktu yang telah berlalu,tangis jiwamu masih berbau bangkai lantaran desah pecundang bungkamkan seribu bintang, benda mati berubah menjadi bidadari, indah teramat kunikmati namun luka batinku tak dapat kubasuh dengan wejangan sesaat, butuh waktu tertentu sampai hati merasa tenang dan nyaman, begitulah malam dengan seruan panjang benturan antara iblis dan batin bertaruh setinggi lagit siapakah yang menjulang yang kalah akan jadi pecundang. Yang menang akan jadi pahlawan. Malul kertas 10 september 2017

Keindahan

keindahan adalah makhluk yang paling didambakan oleh semua orang, taksatupun diantara kita yang tak menginginkannya ... Menunggu datangnya akan sulit untuk dihinggapinya maka buatlah keindahan dengan apa Yang kita punya. 23 oktober 2017 Malul kertas

Mencintaimu

Aku mencintaimu bukan karena kamu mencintaiku akan tetapi karna kau mencintai tuhannku. Aku benci bukanan karna kamu marah ke padaku akan tetapi karna kau lalai mengerjakan perintah tuhannku. A‎lasanmu.. serupa kaca, sama tapi tidak nyata dengan keadaan, cukuplah kau gantungkan cintamu pada tuhan. Malul kertas 2018

Maryam

Yaa allah maryammu telah menjadi gemlombang mencabik cabik mataku dan separuh bulan sabit yang gerimis di jiwaku Siapahkah yang menjadi bait-bait puisi terkhirmu? Suara suara yang tersumbunyi di balik dadamu telah menjadi makna yang melangit, meski engkau masih mengintip di balik senja dan bergaun kembang tujuh rupa. Malul kertas 11 oktober 2018

Zuhrohmu

ZUHROHMU Allah.... Zuhrohmu mengikatku Sebagai puisi yang tak henti berdenyut dinadiku     Iya ada tanpa aku sengaja     Menghadiri persimpangan waktu     Terbelenggulah rasa didadaku               Waktu semakin keras berjalan           Menumpuk ilalang lalu terbawalah           Mimpi dari kisah cinta yang suci,           Malam dan siang yang selalu terisi namamu menjalar lalu mengakar membisikkan pada aliran ruh jiwaku   Zuhrohmu bernafas ditelingaku dengen jelas,harum nafasnya bawalah aku ke bibir cakrawala.    Gelombang pantai berlarian, saut sautan angin meneduhkan dan percakapan sunyi telah dimulai karena ikatan masih terujikan, kini kesepian adalah tanah yang gersang tiada hujan kecuali pesan kecilmu terus mengalir dan ingatan terus mengukir.     Malul kertas 28-oktober 2018

Puisiku malam ini

Sehabis kurenungkan kata demi kata hatimu, tuhan dengan segala keindahannya memperlihatkan aku pada engkau yang bergaun matahari, Siapakah engkau? Tak begitu jauh kusentuh wajahmu  Dari detak waktu yang mengebu,     Mengharap sapa sebagai senja yang menganga agar malam kembalikan purnama yang sempurna. Malam ini dengan warna darah ditubuhmu Kembalikan aku pada rindu yang pulang tahunlalu,  Allah..... Tersebab engkau mencintaiku maka aku mencintainya sebagai cintaku padamu. Malul kertas 20 oktober 2018    

Boneka

Sajak buat mu'ied Seringkali rasa ini dijadikan boneka Dipermainkan dan di pertontonkan Alangkah tak berdayanya sebuah rasa Yang ramai ditertawakan Bagiku adalah ketulusan Sebuah anugrah yang jarang diperlihatkan, Teruntuk jiwamu yang  ramai dengan kepalsuan. 2018 Malulkertas

Sahabatku

Assalamualaikum..... Bak..... Dekapalah aku dalam doamu Seiring waktu kerinduanku tak pernah jemu, kusimpan cahaya hatimu didadaku Sebagai purnama dimalamku,. Kudzikirkan petuah langit yang kau tanamkan di jiwaku agar kelak tumbuh engkau dan aku sebagai satu tangkai dari bunga mawar tuhan. 25 oktober 2018 Malul kertas

Semut

kisah perjuangan melawan ketidak adilan, membusungkan wajah kelangit mengintip berita dan bersuka ria, Siang dan malam sebagai baju dari waktu, ia tak berhenti bernafas mencekik kegelisahan rakyat yang terselubung dalam tanah, Hanya semut-semut kecil yang dijadikannya puisi sebagai desah nafasnya.    Tetap mencangkul ladang    memancing hujan, hanya    untuk menyambung    Ruh yang bergelantungan.   Semut-semut tetap menggali tanah sebagai rumah kematian dari ketidak adilan, sebab semua indra penguasa tak lagi mengetahui keberadaanya. Malul kertas 05 november 2018  

Kerinduan yang terluka

Sajak bauat ahmadi Kisah ini masih tertulis di benakku tentang keindahan dan kerinduan yang membekas dihatiku Musim hujan telah tiba kesepian meratapi duka dan engkau yang kudamba Siapakah yang akan kau singgahi dari sekian banyak aroma waktu yang terhenti dijiwamu? Sudahkah engkau menatap senja? disitulah aku ada, melihatmu sebagai keindahan yang tuhan titipkan kerinduan padaku.  Lalu.... tuhan mentakdirikan kekecewaan padaku,kesedihan adalah aku dan malam terus berlalu, menyiksaku dari ketidak pastian rindu yang kutunggu. Dasar....!!! Aku terlalu bodoh memilih wanita sinting yang ingin ku persunting Apa karna aku terlalu cinta berkata sampai tak terasa hingga akhirnya aku kecewa. Malul kertas 5 november 2018    

Diamlah

Diamlah sejenak dan tataplah wajahku ke tanah, ia lusuh dengan debu, beribu kisah tentang waktu menyisakan rindu Diawal kisah tuhan memperkenan aku denganmu, tak pernah terkirakan oleh keadaan yang memungkinkan Engkau sudah terikat makrifat kelangit lalu salahkah aku jika tuhan menitipkan rindu?!. Malul kertas 2018-05 -november   

Ilusi terakhirku

Sajak buat ahmadi yang bertajuk: ilusi terakhirku Namamu masih terpanjang dalam doaku Kudzikirkan beberapa wacana pada tuhanku, Tuhan..... Iya ada untuk siapa? keelokan wajahnya untuk apa? suara lembutnya menusuk dada lalu kerinduan ini kenapa ada? Engkau ajari aku jatuh cinta, maka jangan salah jika puisi kutunggangi sebagai ilusi, melawan sepi, tangis yang berambisi dan kerinduanku yang kau uji. Sempat kulukis keningnya disaat keningku tanamkan ketanah,lalu tumbuh kerinduan yang tak sempat punah Kini aku mengerti mengapa engkau digandrungi para lelaki, kelelakian yang memusnahkan kerinduanku yang menyesakkan Pulangkan harapan yang terkirakan Sungguh.... Ini adalah ilusi terakhirku yang mengembalikan matahari Pada tempat teduhnya, kalimat pada katanya, kata pada hurufnya, huruf  pada suaranya, suara pada hakikat keindahan yang kutunggu sebagai takdirku selamanya. Malul kertas 6 november 2018      

Tragedi kata

Tragedi kata dalam kaca pulangkan asa yang terselubung cahaya harapan telah merakit mimpi menghujam kesepian yang di Percakapkan dengan tuhan     Terkadang membuatku merasa heran Kata-kata yang membakar jiwaku Seperti purnama yang tak ingin lepas dari malamnya. Terasa iba dan tawa adalah suatu kepastian hidup yang terus diperjuangkan Lihatlah musim hujan runtuh mengguyur permukaan jiwaku, engkau tumbuh subur di ladang puisiku, kurawat engkau dengan doa, seperti petani yang membelai mesra tanahnya Agar kelak bisa kupetik aroma waktu dari harapan rindu yang mengebu. Malul kertas 9 november 2018

Kubujuk matahari

tentang wanita yang ditelan hujan Barusaja terlahir kembali sebagai Pelangi dari pintu jiwaku       Iya menyusuri cakrawala       dan melepaskan kerinduan       yang telah lama bercakap dengan       sunyi        Kata demi kata melahirkan makna  seindah malam dengan purnama  seindah namamu yang kupunya     Dengan lembut,sapa santun     Terus mengalun,percakapan     menghabiskan seribu tanya dari     Desah kerinduanku yang menganga     Hanya engkau yang masih berdetak dalam puisiku,memintaku terus membujuk matahari agar terang menjadi abadi diantara waktu dan rinduku. Malul ketas 07 november 2018

Sajak pelangi

Hujun sudah mulay runtuh di bulan ini mengisi kerontang diladang jiwaku Semerbak nafas bunga mawar turut menjadi saksi atas kerinduanku       Namamu yang tak semapat ku uraikan       mulai tumbuh satu angan yang       melepaskan kerinduannya pada       Mimpi,        Mimpi yang telah dikutuk sunyi  mimpi yang kehilangan birahi dan  mimpi yang kusut dari terik matahari      Sudakah engkau meratapi sepimu?      bila saatnya kerinduan itu datang      lalu memerah karena waktu berhenti      mewarnai harapannya.     Kemudian siapa yang akan engkau tanyakan kalau bukan pada rindumu sendiri, tentang kenyataan yang terpendam dalam sajak ataupun dalam sunyi.     Engkau sajak pelangi yang     Mewarnai ilusi dari waktu     Pulangkan seribu resah didadaku. Malul kertas 14 november 2018        

Suara perintah

Sajak Buat faruq Diamlah saat tuhan berbicara karena Kata-katanya sebagai jalan kaki yang sempurna Matahari dan rumput kecil sebagi jalan pemisah lautan pada daratan, lantas kudapati makna dari suara yang menggema  Baiklah....  hari ini adalah tugas para musafir  yang dikungkung oleh para penyihir,  Ia menyihir siapa saja yang di taksir  sampai angan musafir terbawa hilir. Engkau sangat memuakkan bukan?!! Matahari pecah dikeningmu karena engkau membangunkan fajar lebih awal, Lantas, aku adalah detak waktu yang baru saja menghangatkan diri di pangkuanmu,  engakau jajah kesesatan yang berdaulat ditubuhku. Maka..... terimalah aku sebagai tanah yang kau harkati hingga sunyi temukan arti sebuah mimpi. Malul kertas 16 november 2018

Janji yang terpahat

Sajak buat ahmadi: janji yang terpahat Setelah sajak waktu membiru warna langit terangkan jiwaku dan wahana keramayan kota mengikatku, Waktu itu kudapati malam yang buta akan kubawa engkau keangkasa agar redup keramayan kota tiada. Munajatku telah sampai di perkotaan lalu lampu-lampu kota tiba-tiba mencekik takdirku mengembalikan sunyi yang tak sempat tersebrangi Maka hapuslah perih yang mendidih agar detak jiwaku pulangakan letih menjadikanku kembali pulih. Baiklah.... waktu masih sangat panjang dan rembulan masih menyisakan keindahan, aku akan memilih waktu yang tersisa dan kita bercinta diangkasa. Malul kertas Senin 19 november 2018 Bangkalan        

Dunia ego

Sajak buat ahmadi : dunia ego Sudah sering kutanyakan tentang keadaanmu lalu sajak-sajak telah meladang sebagai harapan yang telanjang. Dunia ini masih keras dari percakapan sunyi dan pelangi adalah keindahan yang mutlak atas kekuasaan tuhan Siapakah yang akan kita salahkan jika perbedaan dan keadaan saling menguatkan kehidupan, ego bukanlah makhluk yang tersia-siakan bukan?! ia ada di masing-masing dada, menghalau matahari dan memuaskan mimpi sebab telah terukir dalam takdir yang menghilir.  Dalam perjalanan para penyair, iya memahat ego para kekasihnya tanpa ia memikirkan egonya sendiri karena ia tau bahwa cinta adalah cerita tertulis erat didada   Tetapi Bukan karena terpuasnya nafsu atau angan- angan saja ia ada karena takdir sudah menjadikannya cerita. Malul kertas 22 november 2018

Suasana yang najis

Akan saya bacakan kembali waktu itu dalam suasana yang najis gubuk tua mengendap percakapan bersama pelangi, ia terlentang pasrah mengunci cahaya matahari agar hujan runtuh bersama ilusi. Begitulah pesta kecil-kecilan dimulai melepaskan satu persatu angan yang telah lama menumpuk perbukitan. Malam telah basah dengan mimpi yang pecah, seakan enggan melepaskan ingatan karena percakapan adalah benih kerinduan yang malang. Dalam suasana yang najis kerinduanku terkikis lalu semerbak anyir menempel ditubuhku, Ia berkristal lalu meninggalkan kematian. Penyesalan selalu menjadi waktu yang berdetak kencang, meronta agar cahaya matahari kembali menempel di wajahku. Malul kertas 25 november 2018              

Peri

Peri yang tak berkaki Ia melepaskan mata dan telinganya juga kedua tangannya Terlentang pasrah diatas awan menunggu angin dan hujan runtuh di permukaan. Sudah yang ke seratus kali musim hujan runtuh didadanya melepaskan penat mimpi yang birahi, melepaskan segala resah dan segenap gumpalan rindu yang terasah. Namun... masih saja enggan dengan musim kemarau yang telanjang dengan terik matahari. Peri-peri yang hanya menyisakan desah Membujuk siapa saja yang siap membagunkan hujan hanya dengan selembar awan lalu disitulah pergulatan mimpi terjadi dan resah kembali mewarnai. Malul kertas 25 november 2018

Sunyi

Malam yang mengendap dengan helaian nafas satu persatu terlepas, bintang dan rembulan turut menjadi buah bibir namamu, Gelap adalah hilangnya cahaya yang tertimbun keangkuhan dan ego yang berlebihan. Sunyi telah menjadi nasib kota yang mati, tiada lampu-lampu yang menyala dan arah darah sembrautan mencekam kegelisahan Tujuh ratus namamu telah usai kubaca Dalam gubuk tua,karena kuyakini setiap nama memiliki makna dari setiap huruf kugantung sebagai purnama. Sunyi adalah kesetian yang mendekapku dengan kematian, mengubur setiap helai mimpi yang tersusun diatas perbukitan. Malul kertas 25 november 2018      

Laron

musim hujan telah tiba, kutemukan aroma tanah dan laron-laron memburu cahaya lampu, karena sudah lama tertanam dalam kegelapan hingga pada saatnya tuhan memberikan sayap agar mendapatkan cahaya cakrawala. Percakapannya sangat sunyi tapi bahasa tubuhnya adalah kegembiraan yang menggambarkan kuasa tuhan, asap-asap tembakau para petani mewakili puisi waktu yang tak kalah menyenangkan dengan tarian para nelayan, dengan segelas teh dan sepiring sesaji bumi ia menunggu doa-doa restu agar hujan dan bumi menjadi semerbak mawar yang menguntungkan. Kini sudah mulai ramai meski malam terus meneggelamkan sebab yang ditunggu talah menerbitkan fajar, Kisah baru akan segera dimulai. Malul kertas 2018

Kuil

Dalam kuil kubernafas lega Menghirup wewangian yang mengantarkan aku pada brahma Dari sudut kesudut kulihat jam dinding yang berbicara hai anak muda kenapa kau teduhkan resahmu di tempatku,ini tempat suci para budha mempertajam diskusi dan hati Pergilah carilah kuil yang bisa menerimamu apa adanya, tempat suci tidak cocok bagimu yang kotor! Begitu tertindihnya ragaku Sekejap aku ingat shang ti, shang ti, shng ti, Tiba-tiba teriakan dari kuil memanggilku Jam ding-ding dan dupa yang sepat kuabawa berteriak, maaf kan aku anak muda Barusaja tuhan memarahiku karena mengusirmu, cepat kau keluhkan resahmu akan kubantu doamu menuju tuhanku Dengan keluh kesah aku menyampaikan pada tuhan, kuncilah mulut jamding dingitu, tidak semestinya orang kotor seperti ku dihinakan oleh makhluk yang merasa dekat  denganmu Asap-asap dupa merangkul tubuhku menyelinap dalam setiap doa yang kupanjatkan dalam kitab vedha dan mahabrata Degup jantung mulai terarah Diam dalam pasrah Derai kisah t

Tak terucap

Terdiam dengan resah yang kemarau angin terus berlalu dalam kisahku yang baru sekian lama kuterangkan dalam sajak agar egakau dapat juga memahami keindahan yang terlarut dalam sunyi Lalu kemanakah ilusi yang terus terbangun dalam mimpi? sesekali ku eja namamu terbangunlah aku dalam mimpi yang kusadari bahwa kerinduan ini masih terbui. Dalam diam, engkau membungkam jiwaku dan sajak-sajak seperti ladang yang terus kutanam namamu agar tumbuh seribu nafas yang tak terucap lalu terlepaslah hasratmu bersama kumbang dan aku adalah angin yang berlalu. Malul kertas 12-desember 2018      

Sajak buat ahmadi, tuhan pertemukan aku

Malam itu tuhan pertemukan aku.... Dengan sepasang purnama yang tuhan janjikan siksa bagianya, Malam yang melahirkan kegelisan dan kerinduan seharusnya diamkan demi keimananan Hanyalah sementara ke elokan wajahnya mengapung di dunia. alangkah indahnya tuhan mengajariku kebohongan darimu, hingga engkau dan aku taksaling bertemu Akupun tau sejak dulu engkau berteduh sendu disetiap bahasaku. Silahkan gembiralah dengan purnama yang temaram, lalu saksikan betapa tak berdayanya engkau tergeletak dalam kerugian.       Malul kertas 12-desember 2018      

Percakapan ifrit

Ifrit berkata kalam adalah serpihan angin yang tak lestari. Maka nabi sulaiman berkata dengan apa menagkapnya? Ifrit berkata Maka tangkaplah ia dengan qolam Dengan itu tulisan adalah tangis dan tawa kerinduan dan kebencian yang menjadi waktu dalam kehidupan. Malul kertas 2018

Sajak perjalanan ini

Semoga perjalan ini tidak saya lupakan. Ukm teater sabit trunojoyo Sejenak kuteduhkan hati ini ditengah terik matahari, hingga waktu berlarut sedang kudapatkan banyak hal dari kisah lorong panjang. Dari keindahan gelombang sampai hasrat yang mengawang, manusia berlari mendekap mimpinya sendiri jauh meninggalkan halaman. Satu sama lain saling menukar senyuman dan salam ritual yang merindukan.  Para seniman dengan lihainya memetik gitar dalam pesta paripurna yang menakjubkan, kutemukan keindahan tuhan didalammnya yang seringkali menjadi pertentangan para kiai. Dengan sekejap tuhan membawaku berlari dan mengapung dilautan lalu kurakit pertemuan yang mesra juga derita menjadi satu pelita. Keramaian adalah nasib kota yang memilukan, sedikit telinga,mata juga hati yang meratapi satu sama lain, ia berdaulat atas hasratnya sendiri tiada yang berarti kecuali keselamatannya sendiri Perjalanan ini adalah kisah cinta yang tuhan titipkan, bersama engkau dipertemukan kejernihan rupa

Desah rindu yang birahi

sajak buat hamadi Desah rindu yang birahi Kisah dari waktu yang terkutuk dalam hasrat yang memilukan, keindahan purnama telah menjadi takdir yang mengalir disetiap permukaan jiwaku Engkau pun juga begitu,hasratmu terlepas membawaku meratapi sekilas dari nafsu yang membawaku dalam gelap tanpa cahaya. Kini malam telah tiba dan musim hujan telah membawaku dalam kerinduan yang basah, tumbuh dari setiap kata cintamu sebuah mimpi dan ilusi kosong, sebab nafsu telah menghapus keindahan tuhan yang seharusnya mejadikannya terang dalam dekapan.  Namamu sudah sering kupahat sebelum aku nyenyak dalam tidur panjangku lalu engkau menyeduhkan keringat tubuhmu agar haus dahagaku terbayar, dalam dunia mimpi semuanya akan terjadi. Aku masih mengingat tentang kata yang pernah kau rakit dengan awan sementara itu kau masih dalam pelukan,.bintang berserakan menyaksikan ego yang lahir dari dua jiwa terus memanjang, sedang kita adalah nafas dari birahi yang buas. Malul kertas 18 desember 2018

Matahari pecah

Sebelum matahari pecah para manusia mengosongkan mimpi yang terpendam sejak lama, ia menjadikan gelombang dalam ruang kecil seprti ikan-ikan dalam akuarium. Entah apa yang ia bawa dalam tempurungnya satu samalain bergandengan dan saling menukar senyuman, ada yang berjalan perseorangan menghebuskan nafasnya kelangit dan membiarkan peredaran darahnya mengalir dengan cepat. Pagi ini manusia membentuk lautan kegembiraan, gelombang senyumannya mengajari ku mampu bertahan sendirian.  Lalu kemanakah ia pergi setelah matahari pecah dan mengeringkan mimpi yang basah??? Malul kertas 30desember 2018

Suara hati

Keindahan suara hati yang nestapa Mengalun lembut disela jiwa Meruntuhkan deras hujan sesakkan dada.  Percakapan sunyi telah kusimpuhkan disetiap warna jingga telah menyapa,lalu malam membawaku menghadap tuhan agar mimpi-mimpi kembali sebagi ruh yang berdetak disela hujan. Terdengar jelas desah para musafir dengan berpeluh iya gontai dalam semak dan tumpukan ilalang, Sudahlah..... Kuburlah kematianmu karena kematian hanyalah airmata yang mengalir tanpa bahagia. Lihatlah.... tanah, bebatuan dan rumput telah menertawakan kesedihan,.kembalilah pada hakikat tawa yang bergelantungan distiap rembulan lepaskanlah resah yang memahat luka berkepanjangan. Malul kertas 2018