Sampah negara

Setelah kuratapi gaun indah dan berdasi
Tegak gagah berdiri bersumpah suci
Di depan kaum kecil bersosialisasi

Berapa banyak yang telah terbuang kata yang dinubatkan atas nama tuhan
Terhempas hilang bagai angin yang telanjang

Sempat kudengar cerita jenaka tentang pemimpin yang lupa pancasila dan tujuan pimpinannya saja tidak tahu bagaimana caranya

Hanya saja hedonisme berada dalam tempurung otaknya, alangkah kecutnya nasib masyarakat kecil yang setiap pagi memikul matahari dan memerah keringatnya sampai senja mulai pergi.

Sampah-sampah masih tersungkur dishofa mewahnya menatap masa depan dengan mobil dan apartemen mewah ruah yang tumpah dengan serakah

Baiklah..
Biarkan kami menghujatmu sampai mati
Sampai hujan tenggelamkan resahmu yang abadi dan kami tertawa dalam sepi.


Malul kertas
1 agustus 2019

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI