Waktu yang berbeda

Siang dan malam berganti rupa dalam waktu yang berbeda,saya telah terbawa waktu dan tak terduga engkaupun juga begitu

menganggap saya mencintai lukamu dari kata yang serakah dan sampah, lihatlah bagaimana tuhan mengajari engkau dalam bercinta dan memahami kata,

syukur tuhan mengajakmu menelaah kata saya yang terdampar depesisir tua dan jauh dari aroma istimewa,

kata saya terlahir dari rupa pincang tak ada yang saya tinggikan dari kata, tapi ini adalah ruang yang tuhan titipkan di jiwa saya,

Biarlah para musfir meneguk sebagai penghilang dahaga atau malah sebagai amarah yang tak mengenal lelah,
lantaran kesejukan tak lagi menemui tepi.

Pelangi masih terdampar di jiwa saya tak terhitung berapa banyaknya saya pungut di beberapa waktu, banyak yang bertanya adakah diantara pelangi itu yang kau telanjangi???

Saya tersenyum manis geli mendengarnya saya jawab disetiap pagi saya satukan dia dengan bangkay dedaunan lantaran para ibu menyuruh saya menbersihkan halaman,sehabis bersih teranglah jiwaku dari warna warna kematian.

1 september 2017
Malul kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI