Posts

Showing posts from March 1, 2020

AKU DAN MEREKA

Aku dan mereka adalah sebuah kematian yang menyusun kenangan dari rahim paling tajam Pintu pulang sudah lama menganga menunggu senja sampai pada ladang tumbuh didada Kehormatan sering dijadikan perbincangan melampaui keistimewaan dan melupakan kesederhanaan Sungguh memalukan bukan?!! Setidaknya keangkuhan dan keakuan menjadikan kita lebih memahami derita Biarlah realita berbicara dengan dirinya sendiri hingga kesadaran tumbuh dari dasar hati paling suci. 7 maret 2020 Malul kertas Pamekasan

AKU DAN SAYA

Aku dan saya Aku dan saya hanya sekedar luka yang menyulam peradaban kata Sempat menjadi pisau Saat keindahan melupakan kesadaran Menyulam kembali ingatan yang mati melibatkan kegelisahan dan malam sunyi yang dalam Sebenarnya retorika aku dan saya adalah ruang tuhan pada mimpi yang mendatangkan sepi Dari sini mulai tersadari bahwa diam ialah pintu konsekrasi dari semua imajinasi yang jauh dari kata suci Aku dan saya selalu menjadi kata yang tak serupa Banyak perbedaan dalam ruang yang saling menghujam Kata maaf sering berselimpung dalam sarung, dibendung altar tuhan disana kemungkinan altar paling memuaskan Maka biarkan sejenak melubangi diri sendiri lalu Biarkan tuhan dan hujan membasahi ladang agar aku dan saya saling tak berpaling. 6 maret 2020 Malul kertas Pamekasan

KOPI

Seribu inspirasi memuai ilusi Memeras senja saat hidup mulai sepi, Hendak kemana ingatan akan berlari saat segelas kopi menghentikan peradaban kata dan segumpal rasa Pelarian semakin jauh usianya diatas altar tuhan tempat matahari bersujud ramah dihadapan tuhanya Senyum sinis para penyair Merebut purnama sebagai gelandangan yang jauh dari air hujan Gersang terlihat girang melerburkan ingatan seperti debu satu persatu menjemput  waktu, sebagai abdi hendak kemana angin membawa pergi Seruput pagi ini nikmat sekali Warna gelap dalam gelas mengembalikan tangisan tahun lalu bersama rindu yang dituduh pelangi sebagai kematian yang sunyi Disini masih ramai dengan dentuman gitar dan suara sahabat karib malulku, terbayang sumringah dipipinya tentang sepasang ingatan yang ditinggal dijantung kota Sekali lagi masih tentang kopi dan seribu insprirasi adalah rahim puisi yang membenturkan peradaban kata menjadi mutiara diasetiap langkah kita Samapai saat ini hujan masih belum lelah

KURSI

Kursi Sepasang pantat mahasiswa yang buta dan tuli saat ramai matahari bersinar dengan rapi Suar genderang seakan mau telanjang dipadang gersang, kisah ini akan terang saat fajar akan datang Masih dengan kursi yang diam berwarna hitam kukuh terlentang suara mahasiswa yang sudah lama datang Sumringah dan detakan dada tak berwarna mengingatkan pada sebuah mimpi yang hilang di musim kemarau tentang cahaya tuhan yang bersemayam dalam ingatan Siang ini kursi akan berisik lagi memuai mimpi yang tak asing menjadi sepi, sepasang matahari saling merangkul ilusi dan keringat waktu menetes melampaui senja di usia papa Diealektika diatas kursi tua bertelanjang mengikat kenangan dan kemenangan logika yang saling menghilangkan raut muka Kursi dan mahasiswa ibarat esensi lautan dan esensi ladang yang berkumandang diatas loyang dan menenun bibit ruh manusia yang tersisa sampai waktu akan tiba. 24, februai 2020 Kampus stiba Malul kertas

SENJA

Disusia paling pucat warna gelap akan segera datang,melampiaskan dingin dan rindu yang saling bersembunyi Malam baru saja datang suara bintang mulai ramai dan rasa takut mulai tertanam Entah apa yang semestinya menjadi mimpi kali ini semua terasa kehilangan rupa dan rasa tinggal warna saja Rumpun waktu perkotaan mulai ramai dengan suara banjir dan ketidak adilan hingga tangis air hujan tidak sampai menenun luka yang teramat curam Malam sangat membingungkan dengan sedikit cahaya lampu-lampu dan gelap yang panjang dalam dada manusia,meramaikan percekcokan. Ketidak jujuran memang membutakan,mentulikan dan merasahkan Sehingga dari berbagai kisah lonceng tua terus menanam air mata dan berdiam diri dibalik pintu yang tebal meratapi ketidak sempurnaan Malam mulai sadar bahawa ia bukan tuhan yang senantian bisa mengubah segalanya dan berbuat seenaknya Sebagai makhluk yang keriput apa saja akan diterima ditampung dan diasuh sebagai anak kandungnya Rembulan adalah anak sulung y

KEHILANGAN

Cobaan memang selalu ada menghampiri desiran setiap jiwa manusia Berakar dan menjalar pada setiap waktu didadaku bermusim seperti kata yang tak sempat menjadikannya makna Ya tuhan Berat terasa hamba memikulnya ku adukan resah ini pada MU Sebab roda kehidupan terus berputar sesuai kehendak tuhan. 29 februari 2020 Malul kertas Pamekasan

TRAGEDI KATA

Kata bewarna senja Lirih semilir menghentikan datak jantungku Matahari tak pernah usai membangun mimpi pada setiap celah udara dibumi kepalaku Kesadaran tanpa ibu membangun keangkuhan dalam silau mataku Kata selalu membunuh siapa saja tanpa iba,menenggelamkan kehendak tanpa sapa dan membiarkan tangisan tanpa papa Kata kata membiarkan luka juga secarik gaun istimewa pada cerita yang terus mengusik jiwa Setumpuk kata pada setiap bahasa menjadi darah yang mengalir kesetiap sungai nadi manusia,membentuk sikap dan ruh yang telanjang Para cendekiaawan dan sastrawan selalu memules kata-katanya sebagai jaring laba-laba Mengikat siapa saja dan apa saja yang penting menguntungkan dahaga Sehingga tak ada bedanya Kata-kata dan aku sama saja.😁 3 maret 2020 Malul kertas Pamekasan

PINTU PULANG

Benda tuhan yang terus menjadi pintu pulang para insan yang telanjang Bertubuh panjang dan hitam meruntuhkan segala keinginan pada langit yang deras menurunkan hujan Entah apa yang membuat ilalang bergoyang dan merasa engnggan pada pintu pulang Benda tuhan yang sakral selalu ramai dengan percakapan kaum ladang,terbahak menggelikan dan imajinasi yang mengigilkan Juga sering menjadi malam yang dijamah dibawah rembulan Alangkah tak berdayanya kehendak yang terhempas angan menjadi angin yang melampaui ingin Aku dan pintu pulang sangat dalam dalam ingatan. 3 maret 2020 😆😅 pamekasan Malul kertas

KEPADA TUHAN

Sering kutanyakan pada ingatan apa yang membuat keindahan sebagai jalan yang menyesatkan Kurasa hanya sebatas asa Yang tertampung dalam logika Menjerat semua lubang cahaya Tidak sedikitpun terurai dengan bahasa Hanya kepada tuhan jalan terang akan tercapai Terangkat dari keterasingan dan selamat dari kebusukan Tetapi masih banyak persoalan yang mengeringkan kerinduan pada MU,namun terus kupasung dalam sejadah jasad ku Hanya kepada tuhan akan terasa damai meski sering kunodai kasih sayangnya terus terurai panjang. 4 maret 2020 Pmk , malul kertas

PADA SEBUAH KENYATAAN

Sebenarnya mata ini masih buta Telinga masih tuli dan hati masih terkunci Kesesatan mengasuh jalan rapuh menuju tuhan terbias keindahan pelangi yang menjadikan aku terus terbabani Sebenarnya keterasingan sangat kudambakan sebagai mana senja yang di puja oleh kaum muda Kepadanya kegelapan menjad cerita dan begitu ramai deburan bintang yang tak sempat kutanyakan keberadaanya Tidak ada kebenaran dihadapan tuhan dan keadilan yang harus dipertahnkan karena setumpuk sumpah hanya menjadi sampah Lalu apa lagi yang harus di pertahankan kecuali pasrah,kecuali merasa hina dan fana barangkali tuhan akan merasa iba pada sepasang kata cinta yang terus menjadi doa Malul kertas 5 maret 2020 Pamekasan