Ada nama yang terus mengarus kepermukaan tanah paling dalam,menjalar dan mengakar keurat dadaku Meski satu persatu kutanyakan keberadaannya pada senja tak satupun ada yang bisa menjawabnya Saat ku pukir kembali jawaban hanya sebuah alasan yang datang untuk membela diri, sebab kenyataan rupanya lebih kuat dan tajam dari definisi Keberadaan yang sangat berarti teruslah menepi dan menguras mimpi-mimpi hingga kata tak mampu lagi menahan sepi Terkadang waktu memaksaku melukismu diatas pintu kamarku,tempat senja dan jalan pulang bersama menyulam usia Engkau yang tak mengenal jarak kala itu masih terlalu muda untuk senja, maka terpkasa hujan runtuh ditanganmu seketika, hingga yang ada hanya tawa dan bahagia Astaga.... Aku lupa ada yang risih menunggumu pulang Kelihatanya ada yang curiga bahwa senja melahirkan banyak cerita Perlahan engkau lepaskan genggaman dan hujan mulai reda,itu artinya kau melambaikan tangan Hati-hati dijalan. 13 juli 2020 Malul kertas