Posts

Showing posts from July 11, 2021

KATASTROFE

Awal dari sekian banyak kerancuan bumi seperti biasa berselimut dingin tidak ada pemikiran sebagai acuan kehangatan Tiba-tiba angin berhenti menyaksikan tulang sumsum membeku, kembali seperti semula membual dan pergi tanpa peduli Riak gelombang asap tembakau ikut melampiaskan dendam setelah membiarkan angin merebut aroma dari tubuhnya, terpaksa harus ikut arus alam seperti masyarakat yang tercekik aturan Ayat-ayat pisau menyayat siapa saja dan apa saja selagi mengenyangkan, apa lagi Saat ayat-ayat itu menghunus dada masyarakat pinggiran, tak berdaya terpaksa berbaring resah kelaparan Untung saja kecerdikan masih tersisa, sudah banyak yang tak percaya konspirasi esensi peradaban dunia dimana yang kaya berhak menentukan apa saja, sisanya biarlah orang lain menderita Kita yang masih bertarung salah dan benar berhentilah sejenak mari kita saksikan nuklir peradaban berganti buku dan isu mediasi tertinggi adalah tekhnologi jalur cepat merubah segala ambisi, propaganda paling kejam adala

SEPI

Ini sepiku yang takkan kubagi pada siapapun kecuali pada kesiapan itu sendiri, biarlah tubuh ini bersuka ria dengan kehendak yang maha kuasa, bercerita Lewa cermin di jendela memandangi mata sendiri dan lidah mengolah kata dengan terbata-bata. Buku usang menertawakan karena ketidak mengertian ku pada kalimat yang berputar seputar tuhan dan esensi ciptaanya, tapi biarlah ku nikmati karena aku suka. Kopi muda bersahaja duduk manis dan berwibawa mengisyaratkan makna yang dalam tentang sebuah rasa yang kata tak sanggup menanggung nya, alangkah hebatnya tuhanku kegembiraan ditumbuhkan dalam kesadaran sedang realitas adalah mediasi menuju cintanya maka adakah penderitaan dalam sepi pagi ini? 15 juli 2021 Malulkertas

SKETSA

Pernah sekali aku melihat kaki di kepalaku sendiri, iya melangkah sesuka hati tanpa tau di jalan penuh caci maki, langkah semakin licin dan anyir dari sisa kotoran memenuhi seluruh badan.  Deru tangis tanpa suara menjadi saksi getirnya peristiwa, dari teka teki manusia datang meludahi dan bangga terhadap diri sendiri Menunjukkan jalanku sendiri, membetuk dan membabat hutan masa kanak-kanak mestinya perlu disyukuri. Kembali mulai ku baca sketsa dikepala, rumor paling bijaksana tempat menimbang sedih dan bahagia.  14 juli 2021 Malulkertas

PERISTIWA GANDRUNG

 Peristiwa Gandrung. Sudah lama rasanya kita merasa asing dengan keberadaan kita sendiri, mengingat keringat bulan lalu tepat saat bulan purnama melingkar di kedai gandrung  Kita telah menulis takdir dan meramu isi kepala dari bunga rampai sampai kehendak yang akan dicapai, seisi alam menjadi saksi dari asap tembakau hingga kopi Budaya telah asing masing-masing, sebagian memiliki kebenaran atas paradoksal realitas temporal menuju gagah perkasa yang tidak bisa disalahkan Kita begitu aku dengan waktu yang tak bisa diganggu, apa karena masalah waktu kita terbelenggu? Mengingat hari semakin keriput benih di ladang semakin panjang mempertahankan sungguh jauh lebih melelahkan bukan?! Waktu jangan menunggu kapan Tanya jangan menunggu bagaimana Hasil jangan menunggu seperti apa Bergegaslah sebelum malam benar-benar tenggelam. 12 juli 2021 Mohammad.

SIAPA?

 Kutanya siapa wahai engkau yang melihat kalimat? Sesudah kalimat terlintas begitu saja di matamu adakah serpihan rinduku membekas didadamu? Pertanyaan adalah harkat dari kegelisahan yang terpisah kebenaran, dari dasar kata ku rangkai jendela tepat saat engkau menyaksikan makna dibalik itu semua  Bahwa ada sepanjang ingin hingga angan sekedar tegur lambai ke dasar kenangan. 12 juli 2021 Malulkertas