SEPI

Ini sepiku yang takkan kubagi pada siapapun kecuali pada kesiapan itu sendiri, biarlah tubuh ini bersuka ria dengan kehendak yang maha kuasa, bercerita Lewa cermin di jendela memandangi mata sendiri dan lidah mengolah kata dengan terbata-bata. Buku usang menertawakan karena ketidak mengertian ku pada kalimat yang berputar seputar tuhan dan esensi ciptaanya, tapi biarlah ku nikmati karena aku suka. Kopi muda bersahaja duduk manis dan berwibawa mengisyaratkan makna yang dalam tentang sebuah rasa yang kata tak sanggup menanggung nya, alangkah hebatnya tuhanku kegembiraan ditumbuhkan dalam kesadaran sedang realitas adalah mediasi menuju cintanya maka adakah penderitaan dalam sepi pagi ini?




15 juli 2021
Malulkertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI