Seperti kata-kata yang dipaksakan hanya akan mendatangkan luka yang berantakan Bukan?! Begitu pula puisimu Melarikan diri dari kepala Tanpa sepasang tanya di dada Belum juga selesai percakapannya, hilang begitu saja sedang air matanya tampak begitu nyata Tepat di sebelah bus kota Kita bicara panjang kali lebar Membahas seputar kenang yang terkening Rahasia sudah hilang ruh nya Jujur saja rahasianya semakin halus saja Siapa sangka rasanya sering menyambangi kerinduannya Romantisme macam apa Yang mencoba Kekasihnya digantung Dikuliti hatinya Matanya dicongkel Kakinya diselimpung lalu tangisnya dibiarkan pecah begitu saja Hanya saja puisi dapat berbicara Baiklah, biarkan saja Mereka menanggung tangisnya sendiri Pada dasarnya ia hanya ingin tahu saja selebihnya kata-kata telah membuatnya lupa. Malul kertas 3 November 22 PMK " RAHASIA"