MALAM

Malam ini pekat sekali
Segelas kopi nikmat sekali
Menikmatimu penuh birahi

Duduk digetirkan dengan bait terakhir puisi
Melempar gelisah pada segelas air yang mati
Disini kutemukan desah hujan kalangkabutan
Menyulam angan yang terbawa ingatan

Lampu dan bibir pintu selalu tau memupuk matahari  tumbuh dalam gelomabang dan gejolak yang selalu memilukan

Hujan menghentikan langkah
Hanya diam dengan pasrah
Menunggu dengan sedikit gelisah

Kapan gelap malam akan segera tergantikan
Aku sendiri tetap menikmati gelap
Seperti ilalang menusuk jalan pulang.



Pamekasan 28 januari 2020
Malul kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI