NGISRENGIAN.
Ada kamu di rak buku puisiku
ada rima yang santun dan lirih
Aku baca sebelum malam tiba,sebelum rembulan berlayar menuai mimpi
Serupa kabar gembira yang terbakar
Oleh dupa, perlahan menyusut ketiadaan seperti tidak terjadi apa-apa sedang gemuruh selalu gaduh
Cepat sebelum dirampok
Sebab ada kabar bahwa namanya akan segera dipantau,diikat dan dijilat
Aku bergegas pulang
Menceritakan sebuah wahyu dipangkuan ibu, aku sambil dibelai bercerita dengan gugup dan transparan, sepertinya ibu mau saja jelas seperti mimpinya
Ngisrengian seruput kopi dan asap rokok yang bajingan tanpa rima dan diksi yang rapi. Begini Sebetulnya anu,anu eee gimana ya, aduh, gak enak!, anu, ditolak.
Sepisau...kata sutarji kalzumbahri
Menyayat ingat lalu bergegas tanpa bekas.
17 oktober
Cafe layar
Malulkertas
Comments
Post a Comment