CERMIN

 Sepasang cermin sedang mengadu pada tuhan, pada sepi,pada pergi. Dua wajah yang sedang berpuisi mengenali esensi diri sendiri sedang ding-ding masih bisu mencemaskan rindu. Titik-titik biru berjalan datar menjadi isyarat bahwa hiruk pikuk perjalanan masih pecah dan basah maka kearah kesadaran dan segumpal ingatan adalah jalan pulang kemana hendak segala keinginan akan datang. Sekedar kaki yang telanjang hamba masih penuh duka, sedang tuhan menguji dengan kasih sayang tetapi ketidak sabaran telah mengkhianatinya sehingga lupa akan keindahan nya. Saat cermin mengadu pada tuhan kemana hendak tubuh ini berlari? Tuhan menjawab pergilah ke asal mu tempat ketiadaan yang abadi, sunyi dan tak berarti disana tempat bagi yang pasrah sedang segala resah akan segera pindah.😙





Malul kertas

Plakpak, 1 November 2020

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI