Ayam geprek

Pernyataan dalam sebuah diskusi yang panjang, dan perjamuan yang tak henti dihidangkan

Tawar menawar adalah hal biasa dalam pasar murahan, terjadilah penjilat buatan dari seorang penyair yang sedang menyisir ingatan

Tentang harga dan rasa orgasme diatas dipan kata-kata dan kecupan membekas tanpa batas

Bersama para penyair menyulam kata seperti jaring laba-laba, mengikat ayam-ayam yang tidur tanpa gaun diatas awan yang siap menerima hujan dan membecekkan permukaan
Menggelikan bukan?!

Dan desah yang terbayar saat payudara melibatkan puisi tanpa kata, tapi menyimpan seribu genangan sel yang terbunuh dengan menderita dan sia-sia

Kenikmatan adalah warna hitam sepekat coklat di cafe murahan, penawaran sepasang pelanggan menyeduhnya dengan buah abadi saat hawa terjebak oleh kata-kata

Disitulah kekalahan mulai terbaca
Dan tuhan sangat murka kata jelaludin rumi dan syam tabrisi

Maka saksikanlah malammu adalah kenikmatan yang tuhan sedang menguji keimanan.



Bangkalan 26 september 2019
Malul kertas

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI