BAGAI SAMPAH

Pagi bagai hari yang mati
Sampah dan asap rokok silih berganti
Menuai kisah dari kasih yang pergi

Tumpukan sebuah imaji bergelantungan
Disetiap pintu dan jendela kamarku, tersenyum bahkan menertawakanku saat kematian telah lama menjemputku

Kenikmatan berselimpung bagai awan yang siap menurunkan hujan dan bumi terkapar kehausan merindukan pelukan

Gairah kerinduan selalu tajamkan ingatan dari setiap legukan kehidupan dan bahasa yang tertuang
Diatas meja kisahmu telanjang

Hiruk pikuk kesendirian adalah tangis bagai sampah yang tertumpuk bergantian.






Plakpak, 9 desember 2019
Malul kertas

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI