BERHENTI
Malam ini angin seakan berhenti bernafas, lag-lagu berhenti bersuara,kata-kata mulai tak bermakna
Lampu berhenti menyala,ingatan berhenti mengingat nama-nama lalu pesona kesendirian mengikat otak agar berhenti berlari kedasar mimpi
Api berheti menyala, air enggan mengalir, bintang itu juga bersembunyi diketiak awan dan disela hujan
Akal juga berhenti memperbincangkan kebenaran atau kesalahan sebab realitas sudah menjadikan doqma yang memuakkan
Sejenak kulepaskan beban ini dan biarkan aku berlari tidak membawa apa apa kecuali cinta, dia yang jauh terus ku ulur sampai menjulang jauh kedasar pelangi dan titik rindu menemukan aku sedang bersimpuh dihadapan tuhanku
Berhenti sejenaklah dulu, ketidak sempurnaan dan ketergesa-gesaan adalah mutlak di dadaku hingga imajinasi yang kabur sulit ditangkap dalam sejumput gelas kopi,maka kerurtkan sejenak keningmu untuk berheti mengkritisi kata-kataku
Berhentilah lalu diamlah disini aku menatapmu dengan dalam semabari mengukir senyummu saat kau mulai membaca kalimat terakhirku serupa rindu yang menggebu.
20 agustus 2020
Malul kertas
Comments
Post a Comment