BANYUANYAR

Jarum jam bersemayam digaris luhur para kekasih tuhan

Doa-doa yang bersemai menyelinap siang dan malam


Kiai membacakan ayat-ayat suci 

Para santri memasang khusyuk penuh inspirasi


Banyuanyar Adalah air yang memancarkan seperti hujan yang dirindukan musim kemarau 


Bunga santun yang mengakar di dada kami, menyilaukan makna dari setiap bait puisi sembari mengingat tuhan dalam sepi


Kitab suci dan senandung rindu untuk nabi menjadi saksi dari tandusnya cinta yang abadi 


Kepadamu Banyuanyar ku

Sepasang abadi teluk sendu 

Aku titipkan resah seribu ampunan dari setiap ronta kekacauan ku


Puisi tak bisa mewakili

Apalagi kata atau makna itu sendiri

Ia hengkang dari kedalam rasa ku yang teramat inti 


Hanya sedangkal upaya yang payah

Melubangi langit dengan iba mengharap hujan menetes tepat di dadaku saat aku pulang menemui ibu.







8 April 2021

Malul kertas







Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI