Penyair
Suatu pagi subuh yang terkuliti
Matahari belum juga berlari
Menguap rasa kantuk yang teramat inti
Mimpi-mimpi mengurai air tawar
Sekujur membasahi pipi
Menenggelamkan seisi hati
Setibanya ingin duduk sekali
Bersama Kalam ilahi
Mengurai gelisah yang terlampau inisiasi
Katanya ...
maukah aku beri tahu
Kepada siapa setan-setan itu turun
Yaitu kepada para pendusta yang
Melahirkan banyak dosa
Juga kepada para penyair yang bersembunyi
Di semak belukar kata-kata ia hanya bisa
Mengurai kalimat indah tanpa
Bisa mengerjakan esensinya
Kecuali seorang penyair yang beriman
Dan mengerjakan kebajikan.
Malul kertas
2022
Comments
Post a Comment