KECAMUK

 Sehabis kuhitung lentik jemarimu dikedalaman kota, aroma tubuh semerbak sumur-sumur diladang

Menjadi lumpur, menjadi hijau dan sebagian menjadi doa saat para pengamen bernyanyi dipinggiran kota

Di kedalaman metafisis, berhak bagi siapa saja menakar mulutnya dan menelan kata-kata sepuasnya lalu ditempa menjadi besi, batu-batu dan mimpi

Setiap dimensi luka-luka itu berbeda, jelasnya setiap kepala berhak menjajah siapa saja tidak terkecuali matanya sendiri

Disini aku sedang menunggu meliorisme william james yang merambat kesudut kepala manusia, mengusik harokat kemanusiaan dan hukum moral yang pragmatis 

Jika begitu, pakailah aku kekasihku, hujan tidak pernah lelah membanjiri sumur-sumur begitulah aku dalam menunggu. 





4 februari 23

Bezkem

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI