SEBUAH IRAMA
Kami sempat membaca sebuah isyarat yang terlambat. Senja mewakili air matanya dan malam dengan mimpinya
Rembulan manis sekali, musim hujan jatuh dipelukan sekadar menyampaikan cerita lalu kembali sebagai puisi
Irama dan diksi yang dipilih tepat sekali menyelinap dipalung hati, dengan nada sendu ia membacanya, alam sekitar menjadi saksi bahwa tidak ada puisi selain hati.
1 maret 23
Bezkem
Malulkertas
Comments
Post a Comment