Bunga rampai jelaludin rumi

Bunga rampai hendak berkunjung di dadaku menanyakan isyarat tentang gemuruh hujan yang datang saat musim kemarau

Letih terasa angkuh memikul gelisah
Menyapa angin tanpa air hujan yang basah
Serentak bunga rampai semerbak menyisir darah

Kekasih yang haq bertebaran ke angakasa menjadi udara dan samudra bergelombangkan tuhan disetiap detakan

Pikiran selalu mengasah jawaban meski tanpa rasa yang dalam ku urai dengan tajam, biarlah seperti pisau tanpa hati membelah setiap persoalan kehidupan

Bunga rampai selalu tajam pada setiap tangan yang serakah ,duri ditubuhnya adalah kematian, semerbak bau tubuhnya adalah kerinduan dan keberadaanya adalah ujian.




Pammasan,kamis 14 november, 2019
Malul kertas

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI