ANJIR

Anjir
Indonesia banjir
Dari hilir
Memuai takdir
Tangis pinggiran  terus mengalir
Resah sampah mengalir
Dadaku menyaksikan Bibir mencibir
Pada sebatang petir yang jauh bertakbir
Anjir

Ulat dan lalat menggerogoti sampah
Melihat seribu tumpukan limbah
Berdiri gagah dengan rakus melatah
Genangan air mengalir susah
Sampah terdiam dengan gelisah
Pasrah menyaksikan alam marah
Hanya pada tuhan mereka bisa pasrah

Genangan air mata membanjiri indonesiaku
Tubuh nenek tua terkulai layu
Ada yang beku
Mempertahankan seikat baju
Hati membatu bagai palu
Lalu apa yang akan terjadi setelah itu
Ketika kesadaran mulai tersipu
Nafas terhempas diterpa badai dan debu

Angin menghilangkan akar
Menakutkan hati dan nalar
Menggetarkan segala yang menjalar
Dari nasib dan ketiadaan yang belukar
Tersimpan dengan dalam diatas tikar

Anjir
Subuhku banjir hahahhahah
Saat lenxius dan marxisme memonopili hujan
Dan persoalan tentang  dealiektiak tuhan
Selalu melibatkan ingatan
Dalam perdepabatan tanpa batasan
Anjir sampah dan takbir selalu berserakan






Malul kertas
Plakpak,senin 6 januari 2020
Teater kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI