TERLUMAT REMBULAN

Kisah yang teramat curam
Diatas gelombang
Dari desah angin hingga angan
Menjadikannya kenangan

Dimulai dari percakapan kecil
Saat matahari masih menggigil
Sudut kamar ramai dengan rayuan
Kemarilah penuhi semua ingatan

Disini ilalang bertubuh tajam
Menembus ruang malam yang pekat dan penuh belukar rerumputan

Desah angin begitu kencang hingga melupakan segala luka dan kenikmatan membunuh seribu bibit kehidupan diatas senja

Rupanya masih belum reda juga
Hujan tengah malam terbiasa datang
Dan mimpi selalu menjadi tamu tanpa diundang

Pertama kali ilalang terlumat rembulan
Dibalik pintu semua ingatan bernafas kencang
Bergaun bulan purnama mengisyaratkan keindahan tak bermakna

Ya tuhan
Segala resah meninabobokan
Kesadaran terkikis Kenikmatan
Kembalikan segera dalam kesucian




Pamekasan,21 januari 2020
Malul kertas

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI