EDDHE'

Mati kutu seketika 

Saatangka-angka yang sama telah habis sebagai akhir dari dealetika 


Mengadu nasib dari angka yang tak sengaja di pungut di altar meja

Tertawa, gembira diatas tangis orang sakit menanggung derita


Nyanyian sebagai penghibur dari sakit yang teramat nyeri menusuk uluh hati

Tetaplah berdiri dengan estetis tukang becak menarik pagi


Ohh derita yang teramat puisi

Tunggulah sebentar roda-roda tuhan akan segera berputar, santai hidup tak selamanya beku ada kalanya hujan menjadi sungai katanya....


Benar saja takdir tuhan tidak dapat di eksploitasi dengan mimpi manusia yang nihil dan dangkal


Eddhe' terjadi enam-enam terpancar angka nol-nol yang jatuh ditangan lawan membuat kegembiraan tak tertahankan


Di sanalah setan-setan itu mendekte keangkuhan dan kesombongan di hati kita, kita di ajarkan bagaimana meremehkan, memamerkan ke akuan yang telanjang 


Eddhe' sangat erat dengan dunia politik yang tak kenal koalisi dan saling oposisi

Pengkhianatan satu sama lain sama tajamnya dengan pisau dapur untuk membelah ikan


Di sepanjang siang dan malam mengalir begitu saja hendak menjadi budaya ngeddhe' diantara kita lingkaran setan tak kenal sapa


Di sisi lain ada yang menanamkan ketuhanan dengan dasar kepasrahan, kesabaran dan qona'ah yang mendalam serta iringan sholawat mendinginkan keadaan tetap duduk bersahaja dan berdiri sambil mentashbihkan nama-nama tuhan 


Disinilah mulai mengakar dasar sufisme dengan pancaran keilahian yang menjulang hingga datang kesepakatan untuk pulang.







4 Januari 2021

Malul kertas

Bkln.







Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI