BUNTU
Entah aku sedang memikirkan apa?Pagi dengan matahari yang sama sangat membosankan suasana
Dinding kamar membisu pucat tanpa isyarat apapun, bantal membusuk dengan keringat dan air liur yang mengalir disepanjang malam
Jam tangan berbisik waktu sudah berlalu sedang aku belum mempersiapkan apa apa, apalagi bercengkrama dengan diri sendiri, aku terlalu sibuk menyaksikan percakapan orang lain hingga lupa esensi sendiri
Rupanya ponsel tidak mau ketinggalan mengikat saraf-saraf otak ia seperti sepasang kekasih yang tidak mau lepas dari genggaman malam pertama,apa saja bisa terkasihi tanpa konsekuensi yang terpenting kenikmatan tanpa henti
Oh hari yang kabur dari kepala ke marilah tuangkan seteguk teh hangat di pagi hari dan malam nanti agar cahaya yang datang pulang tanpa sakit hati.
5 juni 2021
Malulkertas
Keren kk
ReplyDeleteJalan tuhan selalu menjadi tempat pulang yang paling nyaman
ReplyDeleteTerimakasih 👍
ReplyDeleteBeb, kalau bisa puisi yang berjudul ibu, cari beb, satukan jadi antologi
ReplyDeleteSemua yang berjudul ibu ?
Delete