SUMUR TUHAN
Malam ditengah rembulan, melingkar dengan kaki telanjang tubuh di bengkokkan agar seluruh darah kembali berlarian
Purnama melingkar tiada batasan saling mempertanyakan definisi ingatan yang menampung beberapa jawaban, puisi, sastra dan drama telah lama menghilang.
Kembalilah ke asal mula penciptaan saat langit tak lagi menyisihkan jawaban, terlihat bodoh dan menyalahkan diri sendiri dengan tubuh sumur yang dalam, tanpa melihat kembali air yang memancar dari sumur-sumur tuhan
Ruang para cendekiawan sedang melafalkan ingatan, menyulam kata dengan keyakinan, merubah arah angin yang tersangkut di kepala para pelajar
Tersenyumlah pada angin sebagai ruang ganti waktu yang terus memonopoli ayat-ayat tuhan bahwa kebenaran adalah surat yang tersirat sebagai bisikan paling menyempurnakan
Kehidupan yang berupa wahana permainan dan derita kemanusiaan yang terus melaju sebagai pertikaian yang terkadang memuakkan.
23 Agustus 2021
Malulkertas
Comments
Post a Comment