DALAM INGAT

 Yang kuingat adalah namamu

Sunyi dikamar sendiri

Menyaksikan gelisah memintal-

Mimpi bersegi panjang


Pagi selalu buta 

Merias kenang berlama- lama

Hujan menelanjangi tubuh kita

Menjadi arus pada sebuah mantra


Bila permainan tiba 

Kita musti serius dalam tawa

Biar kesadaran membawa pintu kamarnya

Lalu kita buka dengan sedikit jendela

Hangatnya rembulan menjadi milik kita


Sesekali pura-pura melawan arus

Menafsirkan sebuah tragedi

membetuk persepsi

Melahirkan sebuah nama 

Melekat dalam sepakat


Ayat-ayat mengikat kita

Dalam sebuah taman yang luas

Di meja para sufi menikmati kopi

Di laut dengan gelombang yang rapi

Di dalam sebuah ideologi


Aku mengingat namamu

Sekedar tanpa dasar

Sepantai tanpa tepi

Semerah tanpa darah

Sesilau tanpa lampu

Segelap tanpa malam.





Malulkertas

1 maret 24

Bezkem


Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI