Tanah

Pagi ini tidak ada kata yang bagun sejak matahari mulai pecah tanah bergejolak meminta setitik air dari peluh manusia.

Gemuruh gelombang didadanya banyak melahirkan pertikaian karenanya perselisihan tidak pernah usai di perbincangkan

Dari keterbatasan finansial dan yang paling kaya sekalipun masih mengeluh meminta tambahan, percekcokan dan celoteh ringan membakar aroma kemanusiaan untuk mempertunjukkan siapa yang lebih mampu dan terlihat kaya meski batinya sangat tersiksa, padahal tuhan telah memberi konsep hidup dalam al qur an.

Aduhai lubang-lubang tanah menertawakan perselisihan yang tak kunjung usai, tanah pun ikut bicara lihatlah kami permasalah akan segera selesai karena pertunjukan drama kalian akan segera usai dan diganti oleh aktor yang lain, mending persiapkan bekal perjalanan panjangmu menuju tuhanmu yang kekal

Tanah-tanah begitu ramai dengan ucapan bijaknya , dengarlah wahai manusia kami adalah rahim setelah ibumu melahirkanmu, rahim yang akan melahirkanmu menjadi manusia abadi dan usailah perselisihan dramamu di dunia.



Omeben, 19 agustus 2019
Malul kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI