DIBALIK TABIR BULAN PURNAMA
Sebuah mimpi yang datang dengan telanjang
Mengusik kedamaian jiwaku, menggertak lautan dalam dada bergelombanglah seketika namamu dalam setiap aliran darahku
Malam tengah berjalan berkaki panjang,bertubuh awan dan bermata rembulan seketika rupamu terus terurai dengan tajam
Menembus semua lubang permukaan jiwaku tidak ada satupun jalan buntu, ia seprti air yang terus mengalir menuju hilir tanpa akhir
Dibalik bulan purnama secarik awan menjadi dingding saat engkau melepaskan senyuman dan kata cinta yang dilantunkan tanpa suara
Tetapi getaran cintamu membuat aku mengerti ilalang dalam mimpi apapun bisa terjadi
Tuhan menitipkan rindu begitu abadi.
23 november 2019
Malul kertas
Mengusik kedamaian jiwaku, menggertak lautan dalam dada bergelombanglah seketika namamu dalam setiap aliran darahku
Malam tengah berjalan berkaki panjang,bertubuh awan dan bermata rembulan seketika rupamu terus terurai dengan tajam
Menembus semua lubang permukaan jiwaku tidak ada satupun jalan buntu, ia seprti air yang terus mengalir menuju hilir tanpa akhir
Dibalik bulan purnama secarik awan menjadi dingding saat engkau melepaskan senyuman dan kata cinta yang dilantunkan tanpa suara
Tetapi getaran cintamu membuat aku mengerti ilalang dalam mimpi apapun bisa terjadi
Tuhan menitipkan rindu begitu abadi.
23 november 2019
Malul kertas
Saya suka dengan puisi ini
ReplyDelete