SECARIK ILUSI UNTUK NEGRI

Secarik ilusi untuk negri
Malul kertas
Banyuanyar

Hempasan debu sudut kota melahirkan bahasa tanpa ayah, tumbuh dan berkembang dalam belaian ibu kota yang ramai dengan hura-hura dan janji tanpa makna

Bekas pantat perempuan perkasa banyak menjadi rebutan para ayah yang akan banyak melahirkan penikmat kekayaan dari tangis para perani

Mulai tumbuh secarik ilusi dari hatiku tentang tanah ini, tanah yang menggupmpal dari noftah ideologi yang dihilangkan arah, desah orgasme diatas mimbar bertelanjang diri dengan cinta yang tidak sempurna

Bercinta dengan tuhan ternyata lebih penting dari pada bercinta dengan diri sendiri yang menghilangkan tujuan kesejahteraan dan cinta yang pulang saat senja mulai mengarang

Kemanakah kemesraan para ayah pada kalimat yang dilahirkan dari rahim sejarah?, tentang darah juang dan revolusi yang merenggut banyak peristiwa

Teka-teki revolusi membingungkan hingga saat ini, banyak yang merasa benar dengan perbedaannya, tanpa tau bahwa orang asing tertawa lepas dengan kehancuran yang dibuatnya

Untukmu nengriku tanah subur dari rahim ibu banyak permata dan air mata yang terus mengalir sepanjang masa.



Banyuanyar. 4 september 2019

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI