TIGA MAKHLUK TUHAN

Bau kenyataan telah hilangkan rupa dan hati manusia mulai melepuh dan beterbangan keangkasa

Mata dan telinga menjadi angin yang terus menjajah ketiadaan berwuduj sementara

Suara lantang dan keringat melawan matahari menjadi saksi perbudakan pada diri sendiri

Kesucian air mata selalu menjadi senjata untuk iba pada tuhan yang tau segalanya,
Seakan-akan ada kegembiraan yang tidak digembirakan tuhan yang terus dijadikan semboyan

Ah....
Masih muda
Tuhan sangat penyayang
Tuhan maha pengampun
Tuhan maha segalanya

Kesadaran adalah malaikat yang bergelantungan dan penyesatan selalu berjalan berdampingan dengan setan lalu kita dimana?

Segumapal daging yang dinubatkan tuhan sebagai makhluk paling sempurna banyak melibatkan perselisihan antara ketiga makhluk tuhan

Panggung sandiwara telah dimulai masing-masing menjalankan tugas dengan baik dan penuh siasat karena dalam pertunjukan retorika harus diperlihatkan agar penonton terkesima dan ikut arus dalam permain yang menyesatkan, menyelamatkan bahkan membingungkan.

Pergulatan tiga makhluk tuhan masih dalam permainan diatas panggung sandiwara atas peng esaan kepada tuhan.




Plakpak, 21 oktober 2019
Malul kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI