Posts

Showing posts from 2023

KEMESRAAN

 Yang aku ingat adalah namamu yang indah itu, sepenggal dari kenyataan sebelum aku benar-benar terurai menjadi sebuah nama Sebelum kenakalan memangkas usia  Sebelum keyakinan merengkuh warna Sebelum dusta mengasingkan doa Yang aku ingat adalah namamu yang indah itu, bila segala kemungkinan melantunkan ingatan maka yang paling kuingat adalah segala apa yang pernah engkau tanam dalam hatiku Sebelum hujan benar-benar basah Sebelum api menyalakan dupa Sebelum hari tinggal bewarna jingga Yang paling kuingat adalah namamu yang indah itu, malam bernuansa purnama sedang kalimat adalah jalan para pecinta sebagaimana musa dengan tuhannya, sebagaimana yusuf dan zulaikha. 30 des 23 Malulkertas Bezkem 17:18

ASAL

 Kalimat hanya sebatas kata Kata hanya sebatas huruf Huruf hanya sebatas bunyi Bunyi hanya sebatas tanda Tanda hanya sebatas ada Ada tanpa hanya Hanya tanpa batas. Malul kertas 29 des 23 Bezkem

Rindu

Aku berfikir rindu itu makhluk apa? Aku cari diberbagai isi buku Namun tidak ada Ternyata aku baru tau Rindu itu tepat dihatimu. 29 des 23

BUNTU

Kekasihku ada yang mesti kita lihat Kebuntuan ini membatu Diksi sengaja berhenti disini, lalu Ada rasa cemburu bewarna biru Aku mengerti  Pada segenap kalimat mu yang sengaja kamu lipat Dibawah mimpiku Hari hari yang bisu Kita hanya sebatas Puisi yang berdebu Selebihnya kita adalah Diksi yang buntu. 10 des23 Malulkertas

JOZ

 Aku sudah takut menulis puisi Seperti pada asal muasalnya  Bergaun ungu dan berlidah biru Ketakutan ini sudah menjadi kota Orang orang menyebutnya metropolitan  Di gang sempit saling menyulut persoalan Pascal mengigau tuhan ya'kub  Perahu nuh untuk orang  yang percaya Sekilas dialektika nabi musa dan khidir Isyarat kemanusiaan yang sulit ditelan Aku melihat dalam tidur  Orang orang dilahirkan  Membawa berkas pernyataan  Lalu dibuatnya pertanyaan Ada yang merampas masa Lalu diikat kepalanya Ada yang derita, tangisnya  Terdengar saat bercerita  Sudahi puisinya  Seduh kopinya Kutemani diksimu dengan sampoerna.  5 oktober 23 Malulkertas  Bezkem

SEPERANGKAT

 Sepi yang kutunggu Dengan Seperangkat malam minggu . 2023

HENING

 Di langit-langit kopi Awan hitam dimusim hujan Asap tembakau dinyalakan  Sehabis dingin menembus ingatan Kemarilah sudahi keinginan ini Sejenak kembali pada semestinya Sebab yang benar hanya penciptanya  Tak perlu dipaksa  Biarkan pasang surut silih berganti  Pada dasarnya sama-sama menjalani  Hanya saja hijab begitu gelap Tidak merasakan apa-apa Selain meja makan dan dialektika  Serupa paling inti  Bahwa kembali itu pasti.  Bezkem 8 september 23 Malul kertas

KOPI

 Aku pasrah Kepda kopi yang manisnya senyum senyum sendiri  22 agustus 23

GELISAH

 Saya pasrahkan pada kegembiraan, pada angka dan bulan tua yang gelisah.  19 agustus 23 Malul kertas Bezkem

SKEPTIS

 Semudah mudahan Tetap semangat dalam kesiasiaan, harapan hanya bayangan dan jangan percaya siapapun.  14 agustus 23 Malulkertas  Bezkem

PASRAH

 Biarlah hari ini berlalu dengan semestinya karena setiap keputusan sudah mesti dengan alasanya sendiri.  8 agustus 23

TITIPAN

 Titip hujannya satu dan sepotong pelangi yang utuh, tolong letakkan dimeja usia itu tempat para malaikat berpuisi Saya tinggal sepenggal, sisipan waktu berjalan sempurna dinamai kekalahan, seniman menjilati buah dadanya lalu ingat surat-surat kebijaksanaan  Hujannya sudah datang, saya nikmati sendiri rasanya sedikit asin, aromanya menjuntai kelangit Sepotong pelangi tiba di meja mengigit saya, tanpa aroma, lembut dan manis seperti buah kurma, saya dibuatnya buta huruf malam tanpa definisi, subuh tiba.  Titip satu lagi isi kepala ikan tuna, tolong antar ke kamar saya, biar saya rapikan dulu kasur, bantal dan tisu Lama saya ingin menikmatinya, mari berdansa dulu sebelum saya tau ke arah mana khayal itu melaju. 1 agustus 2023 Malulkertas  Sampang

MANTRA

 Ini bukan mantra biasa Apa yang lebih mantra dari pertemuan  Aku selalu suka pada ikan dan lautan Sederhana sekali. Malulkertas  Juli 24-2023

SEKISAH

 Baru malam tadi Aku dan malam bercerita  Ia disampingku  Meceritakan kegagalan tujuh kali Kali pertama dibawa lari Dikalahkan mamahnya sendiri Yang patah tentu hati Yang pasti sudah tak sehati Sabar saja Waktu tak sepintu ucapku Dia diam lalu mengecupku  Malam pulang aku tidur panjang.  Sekisah Malulkertas  13 juli Bazkem. 

SEBUAH

 Jika penderitaan adalah sebuah kamuflase  Maka kegembiraan adalah sebuah jawaban. 2 juli 2023

SANDI

 Sore tadi ada yang ngisi waktu dan bicara soal banyak tapi sedikit, sedikit tapi banyak, empat sisi menjadi kunci lalu mulai untuk mencari . Malulkertas  2023 18 juni

MEJA-MEJA

 Sebagai kenangan dan peristiwa yang tunggal ada jalur menuju altar tuhan, mengadu gelisah atas bayang bayang masa depan Aku dan meja ini adalah kekasih yang saling melengkapi rindunya aku dekap dan mimpinya aku tulis setubuh puisi Begitupun aku, dirangkul oleh meja-meja yang di dadanya ada gembira dan surat cinta dari tuhan.  Malulkertas  5 juni 23 Cafe bezkem

MAMAH

 Pada akhirnya rindu rumah, rindu pada mamah dan segala bentuk kebersamaan yang ramah.  (aku pulang)  5 juni 23

INTUISI

 Sehabis puisi ditulis apakah aku sudah merdeka, tentu juga tidak. Puisi hanya wacana dari kegembiraan atau kegelisahan yang ditunggu mayatnya Sore itu hujan begitu lebat, membajiri setiap celah tanah yang berlubang, isi kepala terasa berat menanggung waktu dengan buah bibir yang lezat sekali pun keparat Apalagi mimpinya anaka-anak ikan dan dua anak burung yang kembar, untung saja itu bukan milikku ia milik sebuah isyarat agar tidak lagi menikmati hujan saat senja Malam tiba lalu datang bulan, siapa yang tak tergugah dengan gaunya yang merah  wacana sederhana pasif bahkan impulsif Tuhanku yang agung, aku mendengar dari ketulianku, aku melihat dari kebutaanku dan aku merasakan dari kehampaan demi kehampaan Paling tidak cahaya-MU terus melampaui segala kenakalanku.  Malulkertas  4 juni 23

SEMPURNA

 masih sangat sederhana untuk malam ini yang sempurna  2023

KEPALA

 Entah kali keberapa, tunggal wacananya selalu tentang asap dan isi kepala.  2023 mei

MEJA USIA

 Di meja usia ini Sudah mesti keriput  Kopi sudah renta Manisnya hilang tinggal rasa Layaknya lakon sebuah naskah Artistik dan tempo permainan  Harus diperhitungkan, tidak terkecuali Artikulasi, rima dan diksi Tuhan bicara Pertanda pertunjukan sudah dimulai  Diatas panggung apapun yang terjadi sudah harus terjadi meski sering kali aktor  Kehilangan teks bahkan konteks  Pertunjukan Tuhan baik sekali. 27 mei 23 Malulkertas  Bezkem cafee

KOMA

 Pada mulanya cerita hanya waktu, yang bicara tinggal kata, sisanya biar koma dan titik yang abadi.  20 mei 23 Malulkertas 

PERGI

 Pada akhirnya semula akan hilang juga.  4 mei 23 Malulkertas 

LEPAS

 Lepas yang terhempas sisanya mari tanggung kangen.

KAUSALITAS

 PADA SEBABNYA KITA AKAN MENJADI AKIBAT
 kekasih yang tenggelam dilaut, kapal kapal bocor dibicarakan, senja berhenti bewarna saat peluk terakhir menjadi saksi ketiadaan Perlu diingat kembali, surat kemaren sudah pasti akan terjadi,kecup keningku utuh bekas mimpi tadi malam hujan sering terjadi tanpa awan Lalu aku ringkas wacana tunggal para filosof anehnya jalannya begitu bercabang, siapa mampu memilihnya sudah tentu tau keakuannya Sebagaimana kisah yusuf dan genitnya zulaikha, nabi musa dan nabi khidir, plato dan socrates yang menepis kaum sofis  Bulan jatuh dimatanya, jelas tubuhnya bergaun bintang-bintang 

RINDU

 Jika jauh adalah jarak Maka dekat adalah hasrat  Sedang rindu selalu tau kepada Siapa akan bertemu.

AKAN

 Tinggalkan ingin, sebatas pada hanya sementara akan angin.

TIDAK ADA

 Gelap malam tiba kekasihku  Bulan purnama pecah dilangit hatimu Begitu teduh dan rapuh Siapa yang berhak jadi kata jika aku bukan maknanya Siapa yang berhak jadi puisi Jika bukan aku suaranya  Tidak ada yang lebih gelap dari malam Tidak ada yang lebih panas dari api Tidak ada yang lebih siksa dari sepi tidak ada yang lebih engkau dari aku.  Malulkertas  12 maret 23 Bezkem

WADDUH!!!

Sekelumit males mikir  Bulan telat  Matahari ngumpet  Beban tambah anget  Butuh tambah ingin Duduk saja makin gelisah  Hari sebelum jadi sudah susah Pasti tidak terealisasi  Wacana bagai dongeng Rokok tinggal sebatang  Kopi tinggal asu  Roti sisa waktu  Mimpi basah berkali-kali  Hujan datang tidak pasti imajinasi lahir dari notifikasi  Mahasiswa sedang asimilasi  Si asi masturbasi dikamar mandi  Wadduh!!! Idealis dan moral  Sedang bertaruh badan  Gagal memaknai tambah beban Pikiran dan nilai diukur pengalaman  Politisi dan buruh sudah pasti beda kepala Manusia dan kemanusiaan lupa dibahas Kontemporer beda nutrisi  Pemuda beda ambisi Kelas di petakan sendiri  Kesetaraan beda implementasi  Jelas harus saya baca puisi ini berkali-kali.  6 maret 23 Malulkertas  bezkem cafee 11:24

MENULISLAH

 Saya ingat betul huruf-huruf dan nama-nama menjadi ladang ingatan saat usia bangku dasar  Satu persatu huruf-huruf ditanam dikepala  Dipupuk dan diairi, matahari dibukakan jendela dan udara dibiarkan begitu saja Saya pun tumbuh sebagai kalimat yang sempurna, sungguh tidak sesederhana itu saya temukan ulat-ulat melubangi dahan dan ranting belum lagi hujan dan petir Di lahan subur selalu ada musim yang menjadi ancaman, burung-burung kelaparan dan dahaga sesama sering menuai pertikaian  Saya teringat  Saya tau saya bingung kata descartes Saya tau karena imajinasinya ditulis  Saya tau saya sedang menulis puisi.  3 maret 23 Bezkem 10:23 Malulkertas 

SEBUAH IRAMA

 Kami sempat membaca sebuah isyarat yang terlambat. Senja mewakili air matanya dan malam dengan mimpinya  Rembulan manis sekali, musim hujan jatuh dipelukan sekadar menyampaikan cerita lalu kembali sebagai puisi Irama dan diksi yang dipilih tepat sekali menyelinap dipalung hati, dengan nada sendu ia membacanya, alam sekitar menjadi saksi bahwa tidak ada puisi selain hati.  1 maret 23 Bezkem Malulkertas

SAKSI

 Tak sempat kutulis, namamu sudah berbaris Seraya membuka sedikit jendela sekedar udara Dari sekian informasi  Sudah banyak hal yang mesti dihayati Serupa gagasan kembang tujuh rupa Masing-masing memiliki aromanya sendiri Hanya ada satu kebenaran dalam dualisme  Yaitu hatimu.  Aku melihat sehelai gaun ditubuhmu adalah saksi bahwa tidak ada engkau selain aku dan aku bersaksi tidak ada aku selain engkau.  Bagaimanpun aku berlari jauh, meramaikan tempat sepi pada akhirnya akan sepi juga dan kembali sebagaimana janji Ketiadaan adalah pintu-pintu yang baru, di dalamnya puisi-puisi itu berlari membawa setangkai bunga mawar, duduk di meja tua menyisir rambutnya lalu kudekap sampai puisi itu habis terbaca.   SAKSI 23 februari 23 Bazkem 10:02

SERUAN

 Ya tuhan kami Segala puji bagimu maha suci engkau yang nyawaku engkau genggam  Dari sekian intuisi  Kami dan tanda-tanda Mu Menggantungkan rahasia  Dan sekian ribu hijab  Menjadi saksi  Perlukah kami mengerti?  Luka yang menganga dan derita perut mereka yang kelaparan Atau wacana orang pintar yang menipu dengan harapan Buku-buku mendominasi paradoks bagi manusia  Ada yang mengkritisi agama Ada pula yang menjilati vagina  Ada pula yang sampai mencongkel kedua matanya Kami masih diperwanan  Maklumi saja selimut dan bantal adalah wasilah kami bertuhan  Membagi sebagian harta intelektual adalah anjuran,semoga burung-burung dan ikan-ikan memohonkan ampunan. 6 feb 23 Bezkem

TERJAGA

 Sering kali kita digagahi perselingkuhan Dengan rasa cemburu yang brutal, dengan kalimat yang sederhana aku ingin duduk berdua bersamamu, bercerita tentang kita yang terjerat dibelahan senja.  Malam itu begitu gagah dengan sebotol anggur yang diperah saat musim hujan turun, dalam dingin tubuhmu menjadi waktu berdetak dengan puisi yang agung Riang wajahmu secantik cleopatra, tutur bahasamu selembut sutra dan lentik jemarimu mengusik usiaku yang papa. Di malam itu aku tertidur, lembut bibirmu mencium keningku dan disaat itu juga aku terjaga, Mimpi membunuhku seketika!. 5 februari 23 Bezkem

KECAMUK

 Sehabis kuhitung lentik jemarimu dikedalaman kota, aroma tubuh semerbak sumur-sumur diladang Menjadi lumpur, menjadi hijau dan sebagian menjadi doa saat para pengamen bernyanyi dipinggiran kota Di kedalaman metafisis, berhak bagi siapa saja menakar mulutnya dan menelan kata-kata sepuasnya lalu ditempa menjadi besi, batu-batu dan mimpi Setiap dimensi luka-luka itu berbeda, jelasnya setiap kepala berhak menjajah siapa saja tidak terkecuali matanya sendiri Disini aku sedang menunggu meliorisme william james yang merambat kesudut kepala manusia, mengusik harokat kemanusiaan dan hukum moral yang pragmatis  Jika begitu, pakailah aku kekasihku, hujan tidak pernah lelah membanjiri sumur-sumur begitulah aku dalam menunggu.  4 februari 23 Bezkem

ILALANG

Ingatan yang tertusuk ilalang  Mataharinya pecah ia lelah  Ku tau tak tertahan  Ceritanya mengalir sendiri  Aromanya abadi.  31 jan 23

TUNGGU SAJA

Tunggu saja! Hari adalah jalan  Menuju surat-surat  Jarum jam hanya isyarat Sebagai nyanyian hasrat Yang terpahat harap Bagaimanapun kerasnya  Besi hanya besi ditempa  Menjadi azimat ditiup  Gugurlah daun daun di musim gugur  Sejak tanpa sajak  Hidup sudah puisi Dari roh yang ditiup NYA Hidup tinggal terimajadi Datanglah kekasih sebagai muasal dari cinta yang abadi, darinya segela nama bermakna, barangsiapa terpaut hatinya maka jernihlah hidupnya. 28 jan 23

SENYUMMU

 Jika benar itu bahasa  Cukup senyummu  Melampaui kata-kata  Pagi yang buntu Rindu hanya rindu Sekilas menjadi kalimat yang sempurna Menyelam kedasar ibu Semangkuk kuah sop, ikan-ikan  Dan nasi hangat yang pasrah  Kasihnya menyulam nafas panjang Apa yang kutahu tentang bahasa  Tidak sampai pada sebaris senyumnya Yang mengikat namaku di pintu langit Saat selain ibu tertidur  Mungkin saja bahasa dan luka-luka  Hanya sepintas gagah sementara Jauh disore itu sepotong roti dan keju  Melingkar dimeja makan dengan gembira Ayah dengan kopinya Abang dengan rokonya Ibu dengan doanya Aku dengan puisinya Sederhana bukan?!! Dalam kesempatan yang berbeda  Ekstase saling membuka jendela Barangkali yang kita punya  Mampu membakar sumbu  Selain debu dan waktu. Senyummu. 27 jan 23 Bazkem

KOPI

Kita mulai dari awal Saat sesaat pagi tinggal tanggal  Kisahnya perlahan pergi  Manisnya dituang sendiri  Kopi hanya kopi  Melahirkan wacana  Sebuah persoalan tentang nama Kakinya perlahan bergantung kelangit  Hatinya basah  Nafasnya tergambar anak- anak sekolah Pada usia, apa yang sebenarnya ditunggu? Kita tak kuasa menahan diri dari keriputnya sendiri Waktu hanya waktu  Sekali pecah tidak mungkin dijahit kembali.  25 jan 23

NYANYIAN

 Suara ingatanya yang panjang  Nyanyian adalah kekasih  Yang dirindukan  Tanpa  Syarat. 19 jan 23

BEBAN

Sempat tak seperti isi kepela Kami hanya bisa menerima Setiap beban Yang membawa Tawanya sendiri. 15 jan 23

HABISI

Habisi terus kata-katamu  Sampai pada akhirnya  Kita saling silang ingatan   Dan pada segenap puisi  Kita habisi yang tersirat dalam ilusi. 13 januri 2023

TEMU

 Dalam setiap temunya  Jam tangan hanya bisa menunggu Selebihnya  Itu senyummu.

MISKAH

 Kami bercerita tentang banyak hal Serupa miskah yang ditelusuri keberadaanya,  yang kami temukan tiga puisi sedang beradaptasi. 7 01 2023

DEKAT

 Kita begitu dekat seperti laut dan gelombang, kita begitu dekat seperti ikan-ikan dan lautan, kita begitu dekat seperti kapal-kapal dan harapan. 7 januari 2023

TITIK SEPAKAT

 Pada titik sepakat  Malam hanya tinggal diam  Rambu jalanan sebagai harokat  Entah akan kemana  Tujuannya tertanam dikepala. 6 januari 2023

INGIN

 Sekedar ingin menyederhakan  Kata-kata Barangkali  jika puisi tiba  Aku tinggal buka jendela.  2023 januari 3

YANG

 Yang kulihat tak terlihat Yang kuharap tak terhapar Yang kubaca tak terbaca Mungkin Itulah senyummu. Malul kertas 1 januari 2023