Anjingku sayang
Duri dalam kabut waktu
Dengan tajam iya menembus kulit wajahmu
Perih melepaskan darah yang tumpah
Sepertinya kehidupan masih dalam wacana
Diam seperti batu dan membeku
Sekiranya engkau dapat memeluknya
Niscaya cahaya kan terbenam didadanya
Kemarilah tungkan segelas nasip dengan seruput kopi panas agar dadamu pulang tanpa mimpi yang telanjang
Anjingku sayang.....
Keringatmu masih basah
Mimpi masih terlihat indah
Disini kau melihat langit pecah
Dalam dadaku kau yang terindah.
Anjingku sayang...
Sudah kudunga bibirmu sudah lama dijilat anjing yang lain, basah dan pecah diranjang yang angkuh, terlepaslah, lalu pergilah.
Malul mertas
15 februari 2019
Dengan tajam iya menembus kulit wajahmu
Perih melepaskan darah yang tumpah
Sepertinya kehidupan masih dalam wacana
Diam seperti batu dan membeku
Sekiranya engkau dapat memeluknya
Niscaya cahaya kan terbenam didadanya
Kemarilah tungkan segelas nasip dengan seruput kopi panas agar dadamu pulang tanpa mimpi yang telanjang
Anjingku sayang.....
Keringatmu masih basah
Mimpi masih terlihat indah
Disini kau melihat langit pecah
Dalam dadaku kau yang terindah.
Anjingku sayang...
Sudah kudunga bibirmu sudah lama dijilat anjing yang lain, basah dan pecah diranjang yang angkuh, terlepaslah, lalu pergilah.
Malul mertas
15 februari 2019
Comments
Post a Comment