Langkah

Perjalan yang tak dapat diperkirakan oleh akal manusia ,mengalir seperti derai waktu dan hempasan debu yang mencari ruang takdirinya sendiri

Hukum alam adalah hukum tuhan disana ada akal manusia yang menganga menangis dan tertawa, meratapi mimpi dan kesenjangan hidup yang baru saja dilewati,

Pertikaiyan masih saja dijadikan alasan untuk menyelesaikan persoalan sudahkah kita mengerti seribu luka anak-anak matahari yang kehilangan ruang mimpinya dan para pedagang asongan di sepanjang jalan memeras peluh ditubunya hanya sesuap nasi agar anak-anaknya tidak kehilang harkat sebagai manusia

Lalu siapakah diatara kita yang masih menertawakan saudaranya sendiri?
dan meremehkan yang lebih rendah lalu membiarkan mereka terlantar dalam keterpurukan yang dalam

Mari kita eja kembali ا didadmu ب di matamu ت diwajahmu ن ditanganmu hingga ي dalam sengala hidupmu melengkung seperti pelangi yang datang sehabis hujan.


Malul kertas
2019

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI