Bulan tua

Selepas kisah dari waktu terhempas
membiarkan ruang sunyi menguras dalamnya lautan

Terngiang tawa saat semuanya terderai
Aku menjamah rembulan diwaktu itu
Seperti mimpi yang tak pernah usai dan

Usia rupanya lebih berkuasa atas diri manusia dan upaya yang terus dilakukan masih seperti mimpi yang telanjang disudut rahasia paling sunyi

Rahasia yang masih menjadi misteri
Di ulurkannya sebuah doa-doa yang mengalir sebuah harapan agar hari esok dapat di petik  dan diolah dengan baik

Kisah telah ku urai dengan kata,
Di bulan tua ini biarkanlah kemungkinan dan upaya yang menjadi tubuh puisi yang sulit dipahami.


Malul kertas
20 mei 2019

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI