Serpihan angin yang tak lestari
musim hujan telah runtuh dijiwaku
Membasahi langakah dalam setiap waktu
Terus mengalir basahi kelopak mataku
Desiran angin membawaku mengawang keangkasa menjelajahi jiwamu pecah seperti matahari, Kulihat badai dan pelangi saling bersahutan seperti gelombang yang gontai dalam dekapan
Angin terus berlalu sambil membawaku pada kesunyian,disitulah engkau hadir melampiskan hasrat yang terpendam lalu engkau dekap aku hingga basahi mimpi yang birahi
Semuanya akan segera pergi.....
setelah semunya terlepas dan saling memalingkan diri
Angin dimusim ini masih terus berdesis melambaikan kesunyian dan kerinduan yang tak sempat terhujam kembali ,maka biarlah aku pergi meratapi kesunyian dalam serpihan angin yang tak lestari.
Malul kertas
28-desember 2018
Membasahi langakah dalam setiap waktu
Terus mengalir basahi kelopak mataku
Desiran angin membawaku mengawang keangkasa menjelajahi jiwamu pecah seperti matahari, Kulihat badai dan pelangi saling bersahutan seperti gelombang yang gontai dalam dekapan
Angin terus berlalu sambil membawaku pada kesunyian,disitulah engkau hadir melampiskan hasrat yang terpendam lalu engkau dekap aku hingga basahi mimpi yang birahi
Semuanya akan segera pergi.....
setelah semunya terlepas dan saling memalingkan diri
Angin dimusim ini masih terus berdesis melambaikan kesunyian dan kerinduan yang tak sempat terhujam kembali ,maka biarlah aku pergi meratapi kesunyian dalam serpihan angin yang tak lestari.
Malul kertas
28-desember 2018
Comments
Post a Comment