Retorika dalam kata

Dua pintu yang menganga
Tempat telaga para
Musafir membasuh jiwa

Genting tua tempat berteduhnya embun
Mengulur rumput kecil
Sebagai teman karibnya

Keduanya saling menggatungkan cerita
Tertawa lepas karena wujud rupa yang berbeda

Dentuman suara alam
Menghamburkan keresahan
Yang lahir dari rahim rembulan

Bumerang metafora
Bercerita tentang cinta yang berbeda
Dan tuhan dengan suka mempermainkan kita

Ruang retorika selalu menjadi tumpukan kata yang becek dengan aroma kematian yang menyesakkan dada

Entah... 
Itu sebabnya
Kerinduan kutanam selamanya.


8 april 2019
Malul kertas

Comments

Popular posts from this blog

SENGKUNI

TANDA

SAKSI-SAKSI