Posts

Showing posts from 2019

HARI KEMATIAN

Hari ini akan saya nikmati sebagai hari luka yang sama dengan tangis kematian yang harus kita rayakan dengan gembira bukan?! Jauh terurai kisah lampau Menjadi takdir paling kacau Retak pantulan kaca bertubuh hijau Kegetiran bertangan pisau Mengukir luka tahun lalu Engkau pun tau Tentang pintu yang biru Kematian harus kita rayakan dengan gembira bukan?! Kesedihan memang selalu menjadi hantu didada saya, itu artinya saya masih bisa hidup dengan gembira Saya ratapi senja musim kemarau berkabut dijendela dan dingin bersimpuh ditubuh saya dengan ramai, ia berbisik peluklah dengan hangat kekasihmu dalam percakapan sunyi dengan tuhanmu Semanis ingatan dalam pertemuan menjulurkan tangan, kematian telah merengkuhnya dengan kejam tak ada lagi kehidupan yang harus dipertahankan kecuali takdir tuhan dalam harapan. Kematian harus dirayakan dengan gembira bukan?!! Mari kita nyanyikan lagu-lagu perpisahan dan berdansalah dengan gembira diatas hujan,melepaskan kematian tahun lalu

IBU

Ibu adalah sejarah paling mewah Saat tuhan menubatkan engkau makhluk paling Indah, terurai panjang kelembutan disetiap arah Ibu menyulam embun pagi saat aku mulai pergi Menjamah keringat waktu dibawah terik matahari Terdengar indah doamu yang suci Ibu wanita perkasa yang mampu membolak balik tanah yang dibagun saat mimpiku mulai menyulam hujan dipintu rumah Bahasaku disusun satu persatu lewat kasih sayang yang menjulang, sikap dan lentik jemariku dibungkus daun kemangi yang semerbak dan indah bagai pelangi Ibu kata-katamu mengusik langit, amarhamu dalah amarah tuhan,kasih sayangmu adalah kasih sayang tuhan dan angurah syurgaku berdiam dibawah tapak kakimu Sekuntum buah sujudku adalah nafas yang terus ku urai sebelum engakau bahagia sebab aku, Ibu peluklah aku Disetiap doamu Hapuslah kenakalanku Yang meresahkan dadamu Aku adalah darahmu yang mengalir deras dalam setiap tangismu. 18 desember 2019 Pamekasan

DARI ALIF HINGGA YAK

DARI ALIF  HINGGA YAK Malul kertas Dari alif hingga yak Menyulam senjamu dari bait yang pernah kutau Dari alif hingga yak Sajak membiru tentang sebuah nama yang membentang luas diangkasa Dari alif hingga yak Pertemuan bersajak gelombang mengurai dalamnya lautan Dari alif hingga yak Begitu banyak keindahan yang tak dapat kusebutkan Dari alif hingga yak Keterbatasan adalah anugrah tuhan tentang hujan yang terurai tajam dan bermusim kemarau Dari laif hingga yak Malam itu adalah puisiku Menjamah lentik jari takdirmu dan suara lembut dadamu menghilangkan seketika karancuanku Alif hingga yak Seberapa banyak yang kutau tak lebih dari percikan hewan kecil yang kehausan ditengah lautan itupun kata tuhan Alif hingga yak Tersusun anugrah tuhan semampunya dan semaunya kita tanam dihati yang telanjang  dan taburlah ketengah lautan agar ikan-ikan juga merasakan kenikmatan Dari alif hingga yak Kita dipertemukan dalam sepintas sajak dan rindu yang terus mengakar menjalar h

AKU

Aku ada entah dari mana? Aku ini entah siapa? Aku mati entah kapan? Aku berlari entah kemana? Aku heran bahwa aku sedih? Aku bertanya pada gembira yang nyata Aku adalah pertanyaan paling abadi Aku juga siksa bagi meraka yang mati Aku pergi saat senja bertelanjag diri Aku berselimpung metafora Disetiap takaran waktu yang kian berdebu Berlalu masa lalu adalah pintu masa yang baru Aku ketiadaan yang ada dalam kesempurnaan tuhan. 9 desember 2019

SAJAK TERUNTUK MASRI'AH

Malul kertas Sajak likaliku didadaku Membacamu kembali Melibatkan aku pada masa itu Ruang gelap dengan detakan ritme yang tak beraturan, ding ding memeluku untuk melupakan kebekuanku Pertemuan selalu pulang menyisakan sajak dan resah yang mengakibatkan sendu Engkau adalah bait puisiku waktu itu suara lentik darimu adalah gairah cahaya rembulan untuk sementara berteduh dipunddakmu Sebab aku tau malammu bukan lagi milikku,. Wanita perkasa yang melibatkan tuhan dalam setiap rintihan adalah retorika yang kusuka Tuhan menitipkan gelombang didadaku yang melibatkan engkau dalam sajak yang baru saja kutuangkan dalam ingatan Kugenggam erat tanganmu Kukecup pundakmu Kurasa terasa lucu mengingat semua itu. Plakpak, 14 desember 2019

YAYAH

Malam yang hilang Sepasang ingatan terkupas ilalang Bergaun rembulan indah telanjang Legam rambut terurai panjang Menyisir mimpi yang terbentang Dalam dadaku berdetak kencang Yayah aroma mawar ditubuhmu Melepaskan kebekuan takdirmu Menembus hangat lestari dipundakku Aku membiru memburu takdirku. Pamekasan,11 desember,2019 Malul kertas

SELAMAT MALAM

Selamat malam luka Selamat malam derita Selamat malam cinta Semua hanya ilusi yang nyata Yang bermuara dalam setiap cerita Cinta dan siksa sama saja Bagai api terusik hujan lebat disaat senja. Malul kertas,10 desember,2019

BAGAI SAMPAH

Pagi bagai hari yang mati Sampah dan asap rokok silih berganti Menuai kisah dari kasih yang pergi Tumpukan sebuah imaji bergelantungan Disetiap pintu dan jendela kamarku, tersenyum bahkan menertawakanku saat kematian telah lama menjemputku Kenikmatan berselimpung bagai awan yang siap menurunkan hujan dan bumi terkapar kehausan merindukan pelukan Gairah kerinduan selalu tajamkan ingatan dari setiap legukan kehidupan dan bahasa yang tertuang Diatas meja kisahmu telanjang Hiruk pikuk kesendirian adalah tangis bagai sampah yang tertumpuk bergantian. Plakpak, 9 desember 2019 Malul kertas

TIGA MAKHLUK TUHAN

Bau kenyataan telah hilangkan rupa dan hati manusia mulai melepuh dan beterbangan keangkasa Mata dan telinga menjadi angin yang terus menjajah ketiadaan berwuduj sementara Suara lantang dan keringat melawan matahari menjadi saksi perbudakan pada diri sendiri Kesucian air mata selalu menjadi senjata untuk iba pada tuhan yang tau segalanya, Seakan-akan ada kegembiraan yang tidak digembirakan tuhan yang terus dijadikan semboyan Ah.... Masih muda Tuhan sangat penyayang Tuhan maha pengampun Tuhan maha segalanya Kesadaran adalah malaikat yang bergelantungan dan penyesatan selalu berjalan berdampingan dengan setan lalu kita dimana? Segumapal daging yang dinubatkan tuhan sebagai makhluk paling sempurna banyak melibatkan perselisihan antara ketiga makhluk tuhan Panggung sandiwara telah dimulai masing-masing menjalankan tugas dengan baik dan penuh siasat karena dalam pertunjukan retorika harus diperlihatkan agar penonton terkesima dan ikut arus dalam permain yang menyesatkan,

TEMU

Pertemuan sebatang angan yang bergelantungan dialtar berdebu Senyuman menjadi satu dalam dekapan yang tabu. Plakpak, 22 oktober 2019 Malul kertas

PADA TUHAN

Pada tuhan aku mengadu Pada sepasang ilalang Gontai resah lalu hilang Pada tuhan aku pasrah Pada sebatang pepohonan Terdapat retorika istimewa Pada tuhan aku telanjang Pada serpihan kata dan kain Telah merumuskan canda Pada tuhan aku mengeluh Pada setiap kehampaan yang terus menjajah Melipat aku subuh Pada tuhan segala wajahku akan kembali menjadi keabadian yang terus mengalir dalam kehendaknya. 20  oktober 2019 Malul kertas Lesong

LAUTAN

Aku malu pada laut yang tengah mengurai puisi Aku malu pada kejernihannya dan angin yang berlari ditengah tubuhnya menghadirkan badai Buih ditepi pantai memenjarakan sepi dan membungkam kemanusiaanku, kejernihan dan kedalanmanya memperlihatkan tuhan Lautan yang begitu dalam adalah kemerdekaan sejuta nafas tengah diburu para nelayan. Malul kertas 2019

SECARIK ILUSI UNTUK NEGRI

Secarik ilusi untuk negri Malul kertas Banyuanyar Hempasan debu sudut kota melahirkan bahasa tanpa ayah, tumbuh dan berkembang dalam belaian ibu kota yang ramai dengan hura-hura dan janji tanpa makna Bekas pantat perempuan perkasa banyak menjadi rebutan para ayah yang akan banyak melahirkan penikmat kekayaan dari tangis para perani Mulai tumbuh secarik ilusi dari hatiku tentang tanah ini, tanah yang menggupmpal dari noftah ideologi yang dihilangkan arah, desah orgasme diatas mimbar bertelanjang diri dengan cinta yang tidak sempurna Bercinta dengan tuhan ternyata lebih penting dari pada bercinta dengan diri sendiri yang menghilangkan tujuan kesejahteraan dan cinta yang pulang saat senja mulai mengarang Kemanakah kemesraan para ayah pada kalimat yang dilahirkan dari rahim sejarah?, tentang darah juang dan revolusi yang merenggut banyak peristiwa Teka-teki revolusi membingungkan hingga saat ini, banyak yang merasa benar dengan perbedaannya, tanpa tau bahwa orang asing tertaw

HAMPA

Sekilas ingatan menggema Menghalau nasib bulan purnama Mangalir ke arah mimpi yang pecah Saat matahari mulai kehilangan rupa Bunyi bising dari tanah melekat dalam ingatan sayat-menyayat pembicaraan melukai kesetian Hampir dari setiap sudut senja melampiaskan dendam, ingatan kembali mengawang ke angkasa menyempurnakan sepi yang dilahirkan oleh tangis yang menyendiri. Plakpak 11 oktober 2019 Malul kertas

SEPUCUK BUNGA MAWAR

Sepucuk bunga mawar bercerita tentang waktu, ia melambaykan tangan pada hujan sebagai awal dari tumbuhnya perjumpaan Kisah mulai mengakar Mimipi terus menjalar Menguras kelelakian yang memudar Malam itu sebuah kalimat bersembunyi dibalik suara rembulan, mengisyaratkan tentang kerinduan yang datang tanpa diundang Datang dalam perjamuan,berdua melepaskan keinginan,saling menyuguhkan senyuman dan tusukan mata yang tajam membelah kebekuan Bunga mawar mekar dimalam hari kudapati aroma yang semerbak dan kerinduan ditubuhku tertusuk ilalang saat malam mulai menenggelamkan aku dalam lambayan tangan terakhirku. Plakpak.23 oktober 2019 Malul kertas

DESAH HUJAN

Selamat malam kisah yang tak lagi pasrah Malam memuai jalan satu arah berdarah Melampiaskan angan pada senja tanpa keinginan Perjalanan dibenturkan angan seperti angin menyentuh tubuhku dengan dingin, tawa terbawa desah nafas yang membakar akar kerinduan hilangkan satu persatu terik rembulan Luka dari darah ingatan yang memanjang terus mengalir dalam lipatan mimpi yang sepi, engaku menghentikan detak suara didadaku dan membelenggu seluruh tubuhku diatas air kita bersatu Desah hujan mengalir deras di pundakku dan melumat senja dibibirku, menghilangkan semua angan kecuali kenikmatan yang tersisa dalam pelukan yang tajam Selamat malam aku tinggalkan rembulan berteduh sendirian, agar kebebasan masih terus menjulang saat hari mulai telanjang. Pamekasan,24 ,oktober 2019 Malul kertas

PERJALANAN

Perjalanan yang begitu panjang Seribu gamang menghadang Derai mimpi terus telanjang Saat aku berjalan menemui tuhan Tuhan berlari menemuiku Aku berlari menemui tuhan Tuhan bagai angin memelukku Lorong panjang adalah guru yang terus kupandang Dijalan yang ramai hukum tuhan bergelantungan, Aku menyaksikan sujud mereka yang tertawa diatas dipan yang gelap dan bertelanjang diri menghadap langit Mendekti keinginannya pada tuhan yang amat pengasih, penyayang Wahai tuhan aku adalah benda kecil yang mungil juga menggemaskan ,banyak dibalik kesempurnaanku adalah buah bibir yang bergelantungan dan pisau yang mengiris ingatan Kalau bukan karena rahmatmu aku remuk dan terhempas angin musim lalalu, maka dari itu segala resah aku pasrah disetiap arah Alunan musik dan tarian yang mengemaskan Mencuri metafora yang berdetak kencang didadaku Seperi rembulan sedang memakasaku membuka baju. 30 november 2019 Malul kertas

DIBALIK TABIR BULAN PURNAMA

Sebuah mimpi yang datang dengan telanjang Mengusik kedamaian jiwaku, menggertak lautan dalam dada bergelombanglah seketika namamu dalam setiap aliran darahku Malam tengah berjalan berkaki panjang,bertubuh awan dan bermata rembulan seketika rupamu terus terurai dengan tajam Menembus semua lubang permukaan jiwaku tidak ada satupun jalan buntu, ia seprti air yang terus mengalir menuju hilir tanpa akhir Dibalik bulan purnama secarik awan menjadi dingding saat engkau melepaskan senyuman dan kata cinta yang dilantunkan tanpa suara Tetapi getaran cintamu membuat aku mengerti ilalang dalam mimpi apapun bisa terjadi Tuhan menitipkan rindu begitu abadi. 23 november 2019 Malul kertas

PERCAKAPAN SUNYI

Dipagi yang buta Aku terbang keangkasa Melewati segala lubang yang tertata Percakapan sunyi didadaku Menawarkan jalan yang jitu Tahanlah, jangan biarkan binatang buas didadmu menghancurkan tubuhmu Entah harus aku salahkan siapa? Tuhan dan kehedaknya adalah rupaku yang digariskan olehnya Percakapan sunyi melahirkan pelangi membuka Dua pintu lalu menganga mengisyaratkan pertemuan dua sungai bergemuruh dalam satu keinginan, basah tumapah ruah. 30 november 2019 Malul kertas

KASIH YANG TERTELAN MASA

Satu tahun kian berlalu Kisah masa lalu hanyalah mimipi Yang terus meruncing dalam hati Pertemuan saling melemparkan arti Sampai pada senyuman paling abadi Membuatku tak kuasa menahan diri Tiada rencana yang tercipta Sapa saling sesakkan dada Engakau berlari aku pun terus menanti Penantian bukanlah suatu hal yang memberatkan bagiku, karena mencintai adalah suatu kewajiban yang datang kerena takdir tuhan Sederhana bukan?! Tuhan tidak menawarkan syarat untuk mencintaimu maka apalagi aku hempasan debu yang terbuay angin cintamu. 24 november 2019 Malul kertas

DALAM SATU LINGKARAN

Dalam satu lingakaran ada tuhan yang telanjang menyaksikan bebatuan sedang melampiaskan ingatan dan kerinduan yang kerontang Bunga rampai telah datang sebagai gelombang mengayunkan mimpi pada ilalang dan hujan sebagai wahyu yang tertanam dipintu ingatan Lingakran diatas awan melahirkan tawa yang abadi dan kerinduan yang mengikis sepi tumbuh rindu yang menggebu didadaku. 25 november 2019 Malul kertas

Dalam sepi

Image
Aku paling merasa sengsara melihat senyummu terhempas karang ,aku paling merasa sakit melihat senyummu terbawa angin. Tariklah aku kemana saja engkau mau sampai senja enggan untuk pulang sampai pulang kembali dalam palung Melihat separuh dari wajahnya adalah anugerah dan batasan paling indah sampai pada titik senggama dalam dada terus membanjiri dengan puisi,ilusi dan mimpi yang kurakit dalam sepi. 22 november 2019 Malul kertas

Engkau

Engku adalah mediasi cinta pada tuhan dan memaksakan untuk tidak mencintai adalah dosa sebab zaidah zamzam zanit sebagai zakiah paling zarah Aku tahu tuhan maha cemburu maka mencintaimu adalah jalan mencintainya berilah aku sedikit senyuman akan kuzikirkan namamu dalam ingatan. Plakpak , 20 november 2019 Malul kertas

Malam setan

Wahai malam dengan desah para bintang Berkilau dalam gelap sebening cahaya rembulan,suara angin melambaikan pertemuan yang menyesatkan Kemarilah tuangkan nafasmu digelas teh ini tumpahkan seteguk demi seteguk dalam kerinduan yang terhampar Meski terasa hampa dibawah lampu nion raungan hasratmu menggetarkan ingatan, melepaskan kegelisahan yang menumpuk dikepala Ya.... Tuhan Malam setan berpesta pora dimabukkan asmara di biarkan bergerak tanpa kata, tibalah tawa yang menggelikan dan bau anyir dibawah lantai membawaku pulang dan mengembalikan ingatan terus mengawang. Plakpak 25. Oktober 2019 Malul kertas

Dalam bayangan

Dalam bayangan saya engkau bukan milik siapa siapa, sampai pada bayanganya pun saya merasa cukup memilikinya Lega melihat sabit rembulan di bibirnya menyibak sepi dalam ramainya pertemuan Dan pertikaian yang saling menyembunyikan isyarat kerinduan tlah hadir sebagai mimpi yang telanjang Hadir dalam kesederhanaan yang sempurna menghentikan kata kata sebagai gelombang ingatan mengakar dan menjalar disetiap nalar. Pakong, 18 november 2019 Malul kertas

Terbuai keinginan

Aku sebagai aku tidak memiliki keinginan dan engkau sebagai engaku tidak memiliki keinginan hanya saja tuhan menguji dengan keinginannya dan kepada siapa saja yang akan dikasihaninya Serangkai puisi yang semerbak kepermukaan, menyeruak dalam segala arah memberikan seribu makna lantaran pemilik pintu tak sama Keinginan selalu menjadi persoalan dalam setiap detakan terdapat celaan dan pujian dua makhluk inilah yang sering menghilangkan arti dari kehidupan. Plakpak, malul kertas 2019 2019

Bunga rampai jelaludin rumi

Bunga rampai hendak berkunjung di dadaku menanyakan isyarat tentang gemuruh hujan yang datang saat musim kemarau Letih terasa angkuh memikul gelisah Menyapa angin tanpa air hujan yang basah Serentak bunga rampai semerbak menyisir darah Kekasih yang haq bertebaran ke angakasa menjadi udara dan samudra bergelombangkan tuhan disetiap detakan Pikiran selalu mengasah jawaban meski tanpa rasa yang dalam ku urai dengan tajam, biarlah seperti pisau tanpa hati membelah setiap persoalan kehidupan Bunga rampai selalu tajam pada setiap tangan yang serakah ,duri ditubuhnya adalah kematian, semerbak bau tubuhnya adalah kerinduan dan keberadaanya adalah ujian. Pammasan,kamis 14 november, 2019 Malul kertas

Selembar mimpi

Siang itu saat tuhan menggenggam ruhku segumpal jasad terpulas diatas alas, suara memanggilku dengan merdu dia akan kerumahku Diatas tanah kudapati seoramg guru iya membawa putranya mengajariku memahami tentang sesuatu sikap teladan dan rendah hati membuka hatiku berkaca pilu Sikapku selama ini tidak seindah itu menjelang ketiadaan yang parau melibatkan ketidak sempurnaan, akal skeptis membawaku keruang apatis gemuruh suara angin tidak realistis Dalam mimpi semua bisa saja terjadi Tanpa melibatkan siapa saja kecuali yang abadi. Paemmasan, 17 november 2019 Malul kertas

Tubuhku

Kamu seperti hujan dalam gelap Menghadirkan gelisah saat purnama telah tiada Hujan telah tiba berjubah mewah dan bermakhkota mengembalikan kesucian yang di nodai oleh cerita yang tertukar Seperti iblis denga malaikat Tubuhku ada langit yang bergemuruh bergetar suara halilintar, berawan menurunkan hujan Tanah gersang bergegas memelukku melampiaskan kekeringan pada hujan yang datang saat kata menghilangkan tuhan Tumbuh sudah rumput yang basah dengan getir kurawat lewat desah dan gerimis yang pasrah Tuhan kuhadirkan kembali sebagai penampung gelisah saat derita kehilangan arah. Paemmasan. 2 november 2019 Malul kertas

Segumpal cerita

Masih dengan segumapal cerita dari tumpukan kepala,aliran cahaya lampu dikota yang berlubang ketemukan angin yang pecah mengelus dadanya Adakah diksi yang paling tajam dari tusukan ilalang malam ini?  Semua saling tancapkan kegelisahan dan menggantungkan sepi pada sebatang asap yang hampa dengan sapa Suara bising menghilangkan tuhan atau malah sebaliknya, dalam keramaian hanya ada kehangatan hasrat yang telanjang dan tak sedikit pun nampak kesedihan. Pamekasan, 26,oktober,2019 Malul kertas

Pecahan kepala

Malm ini akan ku urai kembali pacahan kepala yang dileburkan keadaan atau yang diasingkan hujan Kata mengembalakan senja Mengembalikan luka dan melibatkan doa pada setangkai asa Keruh ingatanku mengembalikan senyuman masa lalu, hingga tidak ada air mata yang keluar tanpa iba atau melibatkan luka Bersifat apatis dan anti empati selalu melibatkan suara yang lantang membangunkan malam dan keramaian yang telanjang, getir gemuruh hujan remukkan dadaku melihat dunia seindah kata paling rahim. Pmk 6 november 2019 Malul kertas

Bingung

Saat kata hilang rupa Segumpal wajah rembulan hilang Terik matahari mulai pecah dan gaduh dengan sebuah persoalan sampah Berkas lipatan air hujan tengah mengalir dalam dua jasad yang saling menyulam kisah dari kasih yang pedih Bulan purnama masih terlihat jauh seperti suara nyamuk yang berkecamuk diatas tubuh dan segumpal darah terbang menjadi nafas,sorak ramai bagi bayi-bayi mereka yang menetas entah apa tujuannya? . 12 oktober 2019 Plakpak Malul kertas

Hampa

Sekilas ingatan menggema Menghalau nasib bulan purnama Mangalir ke arah mimpi yang pecah Saat matahari mulai kehilangan rupa Bunyi bising dari tanah melekat dalam ingatan sayat-menyayat pembicaraan melukai kesetian Hampir dari setiap sudut senja melampiaskan dendam, ingatan kembali mengawang ke angkasa menyempurnakan sepi yang dilahirkan oleh tangis yang menyendiri. Plakpak 11 oktober 2019 Malul kertas

Ayam geprek

Pernyataan dalam sebuah diskusi yang panjang, dan perjamuan yang tak henti dihidangkan Tawar menawar adalah hal biasa dalam pasar murahan, terjadilah penjilat buatan dari seorang penyair yang sedang menyisir ingatan Tentang harga dan rasa orgasme diatas dipan kata-kata dan kecupan membekas tanpa batas Bersama para penyair menyulam kata seperti jaring laba-laba, mengikat ayam-ayam yang tidur tanpa gaun diatas awan yang siap menerima hujan dan membecekkan permukaan Menggelikan bukan?! Dan desah yang terbayar saat payudara melibatkan puisi tanpa kata, tapi menyimpan seribu genangan sel yang terbunuh dengan menderita dan sia-sia Kenikmatan adalah warna hitam sepekat coklat di cafe murahan, penawaran sepasang pelanggan menyeduhnya dengan buah abadi saat hawa terjebak oleh kata-kata Disitulah kekalahan mulai terbaca Dan tuhan sangat murka kata jelaludin rumi dan syam tabrisi Maka saksikanlah malammu adalah kenikmatan yang tuhan sedang menguji keimanan. Bangkalan 26 septem

Sabda seorang penyair

Saat seorang penyair jatuh cinta Batu kerikilpun diajak berbicara Dengan resah,gembira dan rindu yang selalu menjadi tanda tanya Melibatkan kenangan yang masih utuh terjaga dan memupuk ingatan agar badai tidak gampang melenyapkan Satu nama ku eja dengan sempurna seperti alif yang paling dahulu kutau tentang huruf Tegak menembus ingatan, menyuburkan ilalang dan cahaya rembulan Terlihat jelas senyuman yang mengakar suaranya yang bergelombang dan tubuhnya yang bergaun lampu kecil melubangi tubuhku Disinilah sabda seorang penyair pada batu kerikil ohh cinta engaku adalah cahaya, cahaya yang melibatkan semua kegelapan kemarilah remukkan tubuhku, hancurkan aku dengan sempurna agar aku mengerti bahwa cinta adalah makhluk tuhan paling abadi. Plakpak 29 september 2019 Malul kertas

Tuhan

Tak tau apa yang harus kusembunyikan dalam hati, sedang hati seperti ingatan yang terbelai saat musim hujan datang Musim yang melibatkan tanda Kekuasaan tuhan adalah keterbatasan yang saling melampiaskan dendam Entah cahaya apa yang terlibat dalam setiap pertemuan yang sedang dibenturkan keadaan Satu keindahan yang tak dapat di sederhanakan selalu datang mimpi buruk bergelantungan dan memecahkan aliran darah dan syaraf ditengah lautan Aku mencoba manahan gelombang dan gerak ikan ditengah lautan, hingga badai kini tengah berteduh merakit sedikit kata yang sempurna dibawah purnama Tuhan.... Sandiwaramu tengah kupermainkan diatas tanah dan gelombang lautan ,menyanyikan gemuruh perintahmu sebagai hamba. Suarakau sering dihadiri jenaka juga tanpa telinga, maka dari itu kemesraanku sungguh tiada duanya kepadamu yang sempurna. Plakpak, 3 oktober 2019 Malul kertas

Rindu

Rindu Dari senyawa gelombang Hasrat tak terlihat Merintih melampiaskan sepi Kutanam gelombang suara Kusiram dengan air mata Meleburlah ditanah yang subur Lalu setangkai daun mimpi mulai menaungi tanah dari mimpi buruk yang sering datang saat matahari tengah menjulang Perlahan akar menyusut ingatan, menembus batasan-batasan waktu yang menyita tidurku, lantaran kerinduan terus menumbuhkan dahan,ranting dan sekuntum bunga mawar. Bunga yang indah bukan?! Tetapi warna hitam adalah duri-duri yang tajam akan siap melukai tangan siapa saja yang menyentuhnya tanpa cinta Rindu satu tubuh yang tajam dan kejam merengkuh ke akuan disepanjang jalan. Plakpak 2 oktober 2019 Malul kertas

Ilusi

Ilusi kemanakah kau pergi Kemarilah disini kusediakan sepotong rumput dari telaga paling suci Sedikit berwana gelap tidak apa apa kan?! Iya kurawat dari tangis setahun lalu agar hujan deras merasakan kedinginananku Keindahan suara angin yang membawa kalimat suci dengan segupal logika dan retorika berteriak dalam dada Berat.... Menahan sunyi dalam keramaian orang-orang yang bertelanjang kepala, bertengadah keangkasa seperti cangkir yang mengaga tanpa kopi ,hampa tanpa seduhan yang ceria Ilusi kemarilah sebetar disini persiapan pulang akan selesai, tawa lepas dari keterbelengguan akan segera usai dan aku akan pulang. Banyuanyar. 24 september 2019 Malul kertas

Puisi

Puisi tidak ada lagi menjadi telinga atau segumpal ingatan yang tajam dalam dada, hanya sebatas tiupan angin yang dihadirkan saat keringat matahari mulai berdiri Puisi berjalan seperti alif menusuk bulan purnama dengan lembut dan menyulam selembar angin dari setiap sudut desa dan legukan tanah yang diasuh oleh doa Sulit dimengerti sebab puisi adalah makhluk tuhan yang berdemensi, iya membaca apa saja dan siapa saja lalu mengikatnya seperti jaring laba-laba Puisi selalu mengeja realita dengan kata yang melibatkan sandiwara dan bermetafora mengajak ingtan menggali peristiwa dengan dalam hingga sulut ilalang gontai dalam perjamuan meja makan Kulihat mereka yang bertubuh puisi berdesis dalam semak-semak kehidupan dan berteduh dibawah rembulan, menyisir rambut panjangnya dan melukis kukutanganya dengan darah saudaranya Aku mulai tidak mengerti, puisi hanya sebagai mimpi yang dilepaskan sehabis hati terlukai atau sebatas kata yang tak bertepi, seperti angin yang tak ditemukan ujung

Pantun

Anak sungai berlari dipagi hari Asik mendengar burung berkicau Meratapi kegaduhan negeri Yang kian hari makin kacau. 26 agustus Malul kertas

Pantun

Burung kenari berkicau dipagi hari Indah suaranya sangat mengesankan Saat kita menyatukan mimpi Disitulah puncak dari keindahan. 26 agustus Malul kertas

Diam

Belajarlah diam saat orang lain berbicara Belajarlah berbicara saat orang lain diam. Biarkan sempurna hanya sebagai kata,melibatkan gelisah lalu berdiam diri seperti duri Bercerita tentang senja tanpa nama hampa tak bermakna atau barangkali ada makna tapi tak tersentuhnya. Malul kertas 2019 september

Usi

Perjumpaan yang tak direncanakan selalu melibatkan kenangan yang dalam bukan? Banyak menyulam kenangan dari tawa hingga huruf yang tak dapat berbicara Senyuman dipagi itu masih kubawa lari engkau teduh dalam kedinginan subuh, ku urai aksara sampai jalan perjumpaan kenangan menyulam mimpi saat rindu mulai pergi Dari situlah rindu mulai abadi, ingatan mengurai lorong panjang saat perjamuan di meja makan begitu ramai dengan suara lantang Suara yang berisi kaidah-kaidah kemanusiaan dan kehidupan, kita seperti benang yang tersulam dengan rapat dan nyaman Selebihnya senja memang harus berwana jingga, kita  saling melemparakan doa ditengah perjalanan saat mimpi menanyakan rindu paling sepi. Plakpak 24 september 2019 Malul kertas

Pantun

Suara angin begitu lembutnya Berkesiur desekucur tubuhku sebesar apapun kau marahnya Ingatlah sebentar kau padaku. 25 agustus Malul kertas

Pantun

Dalam tidur sering bermimpi Ceritanya sangat menakutkan Biarkan senyumu kubawa pergi Biar tumbuh terus dalam ingatan. 25. Agustus Malul kertas

Hampa

Berikutnya ada sebuah senja yang dilahirkan tanpa nama bersuara lantang menyibak gendang ingatan Empat bunga mawar tidak menemukan tubuhnya sendiri selain kekosongan ruang yang dihuni makhluk lain,jeritan yang angkuh bercampur dengan aroma tubuhnya dan indah rupanya Menarik siapa saja yang menyentuhnya dan melukai setiap jari tangan yang merengkuhnya, senja menumbuhkan cerita tentang bunga mawar yang diasingkan dari keramaian, duri-duri ditubuhnya terpaksa ditusukkan dalam dada dengan setangkai doa agar kehampaan meleburkan keakuan. 16 september 2019 Malul kertas Duba

Asap

Berapa asap yang telah bertelanjang diri keangkasa? dari sentuhan yang damai para penyulam benang cinta banyak melahirkan kerinduan yang begitu ramai dengan sandiwara Diatas tanah gersang, matahari melampiaskan dendam membakar ingatan hingga hilang detak tawa yang baru saja terpinta Asap masih saja bertelanjang diri, memuai puisi dari benak seorang yang kehilangan arti, bersimpuh dalam kata-kata cinta jalaluddin rumi dan syam tabrizi Bahwa cinta adalah segalanya yang mampu mengubah segalah arah seperti majnun pada layla, yusuf pada zulaikha Tuhan menaburkan benih cinta kepada siapa saja yang dikehendakinya, termasuk aku yang sedang mengarungi ingatan pada lambayan tangan yang pulang tahun lalu Sembilu menyisakan debu, asap terus berlalu, bernyanyi dengan gontai ditengah ilalang hatiku mulai terbang mengawang dan menghilang. 10 semptember 2019 Malul kertas Plakpak

Kata

Ada apa dengan kata? Kata bukan hanya suara Kata bukan hanya huruf Kata bukan hanya makna Tetapi kata adalah tubuh yang bening tidak terlihat, halus menembus siapapun yang sedang ditunjuk Oleh-NYA Kata bisa saja jadi raja Kata bisa saja jadi buta Kata bisa saja jadi pelacur siapa pun akan terjerat olehnya akan kehilangan rupa Kata adalah perampok paling halus dalam sejarah manusia seperti adam dan hawa yang terjebak dalam sulaman kata para iblis yang melanggar buah larangan yang kini menjadi buah abadi Kata juga berjubah hijau yang merangkul setiap desiran ombak dalam dada manusia mengahantarkannya berlabuh kenegri tuhan dengan gagah dan sempurna Begitupun dengan kata sidarta gautama dalam hutan menyendiri menikmati jeritan dan menggali jawaban dalam persoalan umatnya, ia menemukan kata dan mengikat umatnya dengan keyakinan yang bijaksana Kata telah memenjarakan yusuf saat zulaikha kehilangan rupa karena hasrat tidak menjelma mendekapnya, dalam sepi ia mendapati kata ya

Dingin

Saat yang lain sibuk dengan kata-katanya sendiri  aku memilih berlari menemui matahari sekedar menghilangkan kebekuan saat malam menghujam dingin dengan tajam,perlahan matahari dengan rahmat tuhan memelukku dengan kemesraan yang dalam. Plak pak.13 september 2019 Malul kertas

Membakar ingatan

Tutuplah telingamu jangan sampai kata yang berbentuk suara merebut tubuhmu dengan kejam, karena akan mengalir dalam setiap aliran darahmu dan merubut mimpimu. Kuluangkan waktu ini dengan seduhan kata yang dilahirkan dari banyak makna manis, pahit dan tawar serasa keringat matahari bertubuh sunyi Membakar ingatan dari kata asap yang telanjang serupa seruan nabi daud yang menghentikan gunung dan burung menyeru tuhan dengan dalam. menyaksikan seribu takdir bertelanjang diri dibawah terik matahari ada yang memuai kata tentang cinta, ada yang memoles diri dengan logika, ada yang suka tak sempat tersampaikan dengan kata, hanya diam menikmati kehadirannya. Malul kertas 9 september 2019 Plakpak

Rasa

Aku dan kamu adalah akar yang menjalar merasuki tanah sampai mana daya ditentukan oleh-NYA Rindu ditanam dengan dalam ditanah yang subur melampiaskan makna dari kata yang datang tanpa sapa Waktu adalah ilusi yang ditentukan sampai mana warna jingga bertahan dalam ingatan, ingatan yang pulang saat musim hujan datang Saat itu para malaikat berdiam diri dan merangkai kata sedalam mungkin tetapi tidak ada telinga atau jiwa yang mampu menampungnya. 8 september 2019 Malul kertas Palkpak

Akar

Akar dan batang tidak bisa dipisahkan ia terus tumbuh sampai waktu menjadikannya tiada, dalam setiap helayan nafasnya ada kalimat tuhan yang senantiasa ditanam dalam hatinya, udara dan air adalah saudara yang saling menyulam disetiap batang hingga daunya, melambaikan kenangan dan masa yang melahirkan banyak makna diantaranya ada buah yang memerah, itu artinya bahwa perjalanan yang sedemikian jauh memberikannya makna lebih indah. 8 september 2019 Malul kertas

Pantun

Menyendiri ditengah malam Sangat dingin menembus tulang Mencitaimu dengan dalam Hati riang ingin terbang.  25 agustus Malul kertas

Pantun

Berdiri sendiri ditepi lautan Indah sekali gelombang lautnya Pasrahkan semua pada tuhan Sebeb kehidupan adalah miliknya.  25.agustus Malul kertas

Cawan

Dalam keramaian ada sebuah mimpi yang dilakukan dengan teliti, makhluk mimpi hanya berserah diri pada kehendak yang diyakini sebagai perjuangan tanpa melibatkan tuhan dalam ingatan Gejolak penuh siasat dalam jebakan logika agar siapa yang terjerat akan dijadikan pemuja, pemujaan yang merakit mimpi dari buku-buku dan rahim sejarah adalah jalan menuju mimpi keujung tak bertepi Keramaian yang bergelombang ada permata dan jurang penguasa, siapa yang terjerembab akan menjadi makhluk mimpi yang tak bisa menemukan kehendaknya sendiri Aku memilih bertelanjang dikaki langit menahan ding-ding waktu agar mimpi segan kepada diam yang melubangi banyak persoalan. Pamekasan.8 september 2019 Malul kertas

Pantun

Ikan laut baunya amis Ditangkap oleh nelayan Menilai orang jangan sinis Berfikirlah dulu kedepan. 23 agustus Malul kertas

Pantun

Suara ayam nyaring bunyinya Berkokok diwaktu subuh Siapa orang ingin memilikinya Hadapi hidup jangan pernah mengeluh. 23 agustus Malul kertas

Manusia

Papan kosong terisi mimpi serupa api yang dilahirkan dari percikan sepi, sepi yang menyendiri rupanya membakar jiwanya sendiri dari pecahan-pecahan kayu dan sampah buku-buku Manusia dengan serius membicarakan waktu, dengan tergopoh iya sambil berbusa dan membuihkan tenaga, hai kawan mari kita sulam benang ini agar mimpi yang sobek terlihat indah kembali dan birakanlah ketakutan menemukan kekuatannya sendiri hingga tau bahwa mimpi bukan penakut yang hadir dalam sepi. Malul kertas 7 september 2019, omben

Cinta

Jangan membuatku mencintaimu dengan dalam karena rindu menghujamku dengan kejam, jangan membuatku mencintaimu dengan lama karena rindu mengiris jiwaku dengan sempurna. jangan begitu lama engkau berkelana merasuk tulang-tulangku agar tidak melepuh seperti abu yang terbakar habis terbakarnya kayu, api cinta mengembara dalam tubuhku menghanguskan separuh senja karena logika tidak bisa memahami itu semua Dalam api ada mimpi yang membakar ilusi dari separuh senja yang terbakar melahirkan gelap dan hitam tanpa secarik rembulan, melubangi tanah dari kerinduan yang tidak asing dinikmati embun pagi, membuatku kembali berdiam diri dalam rindu yang melibatkan semua sepi. Pamekasan 5 september 2019 Malul kertas

Di langit senja

Daun kering beterbangan dilangit senja, menulis namamu sebagai takdir yang dipulangkan rindu tahun lalu Senja mulai tiba saat kata-kata terlahir dengan sempurna serupa purnama mengukir rindu dihatinya Senja tidak lagi dalam sapa sebab warna kematiannya mulai tumbuh dalam kata tak bermakna. Malul kertas 2019

Menyisir rindu

Jika senja memerah warna jingga Itu artinya malam sudah tiba, begitun juga dengan kata cinta yang dilahirkan oleh banyak makna. Seper empat dari senja sudah lama dicangkul hingga larut malam, tumbuh segumapal rembulan dari tanah jiwaku yang dalam Saat waktu menyisir rindu iya berteduh dibawah senja, merapikan rambut panjangnya sebagai ritual pada malam yang menganga. Malul kertas 2019

Pantun

Kerikil terlihat jauh disana Kuberlari untuk menggapainya Sekarang engkau dimana? Rasa rindu selalu ingin menjumpainya.  23 agustus Malul kertas

Pantun

Dalam kantor berisi pegawai sipil Duduk santai mendengarkan hikayat Orang besar mengurus orang kecil Tanpa tau menguras uang rakyat. 21 agustus Malul kertas

Pantun

Ada api sedang menyala Membakar rumput kering diladang Kepergianmu tak kusangka Dengan sekejap kau menghilang.  21 agustus Malul kertas

Pantun

Langit cerah berwarna biru Terlihat indah dimataku Seringkali rindu seperti debu Bersemayam getir dihatiku. 21 agustus Malul kertas

Hilang

Malam yang bungkam dengan keakuan yang hilang tanpa sapa, melambai bersama senja merakit ingatan sampai malam melupakan luka, padahal keakuan telah hilang saat aku tanpa secarik awan. Malul kertas 2019

Ketiadaan

Aku masih menjadi malam yang pekat dan hitam, buta pada tubuhku sendiri juga pada arah yang diberikan tuhan Mimpi menjadi seutas tali dalam gelap yang kuracik dengan sempurna,memberiku segumpal gairah untuk kutemukan siapa apa yang sebenarnya Pekat menghadirkan mimpi tentang seorang perempuan suci yang dilahirkan dari dua kalimat sakral, bising pernyataanya menggetarkan permukaan langit dan cinta makhluk bumi Terikat seperti sapi besar yang dikendalikan bocah angon, panut meski sedikit meronta pada keadaan yang menggiurkan Begitupun dengan keinginan harus diikat dengan tali yang kuat agar tidak menjadi tuan dalam perjamuan Malam yang hitam mendekapku dengan tubuhnya yang dingin, membawaku mengawang dalam dunia yang jarang dijumpai oleh makhluk bumi Aku semakin tidak mengerti saat aku mengerti bahwa ketiadaan yang harus disaksikan sebagai awal dan akhir ketiadaan sebab ketiadaan hanya disaksikan oleh ketiadaan itu sendiri. Omben, 2 september 2019 Malul kertas

Pantun

Tubuh basah diguyur hujan Mencari ikan ketepian Mencintaimu adalah kepastian Rindu terbentang dalam dekapan. 21 agustus Malul kertas

Pantun

Tertawa lepas di hari bahagia Mengingat mimpi diwaktu pagi Merajut kata dengan setia Mengingat senja mulai pergi.  20  agustus Malul kertas

Pantun

Makan nasi dihari pengantin Enak rasanya bercampur tawa Kerinduan selalu menyiksa batin Karena waktu banyak merajut peristiwa . 20 agustus Malul kertas

Pantun

Suara ayam nyaring bunyinya Berkokok membangunkan subuh Menjalani hidup harus dengan semestinya Agar terjalin dengan utuh.  20 agustus Malul kertas

Secarik puisi buat mahasiswa

Pagi dan malam yang dilahirkan oleh tanda tanya, menyulam jembatan hidup dan mengurai cahaya tanpa redup, Gemuruh semangat yang lantang menyibak sekeret purnama yang ditanam diatas gelombang kehidupan , Buku-buku dan bangku selalu menjadi rimbun waktu sebagai pengulur cahaya saat perubahan berjalan perlahan Mahasiswa adalah makhluk tuhan yang diracik dengan sempurna, segumpal matahari telah tertanam didadanya tinggal bagaimana iya terbit saat waktu menuntunya Saat kritisisme dan idealisme menjadi pedangnya, disitulah tangan mahasiswa membelah keterbelengguan dan merubah segala arah yang dilahirkan tanpa ayah Pergulatan dunia pemikiran bergelantungan dalam jiwa mahasiswa, maka rebahlah dengan tajam ,selami dengan dalam asal jangan pernah lupa pada tuhan. Sebab spiritualitas harus dalam puncak teratas agar yang tersesat tidak mati tergilas, lepas helayan nafas hengkang mengerang dalam darah juang. Mahasiswa Malul kertas 30 agustus 2019

Pantun

Terbentang diatas pasir Panas rasanya dibawah matahari Biarkan takdir terus mengalir Ikhlaskan saja apapun yang telah terjadi.  20 agustus Malul kertas

Pantun

Semut hitam semut merah Berjalan ketepi pantai Jalani hidup gak usah marah Tersenyumi aja bawa santai . 18 agustus Malul kertas

Pantun

Kejakarta beli sepeda Pulangnya lewat samarang Jika saja engkau setia Hati gembira bersorak riang. 17 agustus Malul kertas

Pantun

Buah duren harum baunya Belinya di kota Surabaya Bila engkau bersama dirinya Hati sakit tidak berdaya.  17 agustus Malul kertas

Pantun

Buah duren harum baunya Belinya di kota Surabaya Bila engkau bersama dirinya Hati sakit tidak berdaya. 17 agustus Malul kerts

Serupa senja

Senja menggatungkan satu nama dalam peristiwa, dimulai saat kerinduan tidak pernah hadir sejak itulah engkau meracik bahasa tanpa kata sedikit pun Kesadaran yang paling hengkang dari kata senja melukai setiap aliran darahku,melampiaskan dingin dan sepi yang seharusnya berdiam diri dalam sajak tak bertepi Engkau melahirkan malam dari rahim seja yang berselimut sepi dengan setumpuk duri,. bahasaku tidak pernah menghantarkanmu dalam ketidak berartian ,ku ajungkan peling dahulu engkau sebagai mimpiku meski kutau itu sebuah benalu Sikapmu tersingkap dalam batinku semenjak pertama kali senja menemuiku dan kau mulai menyabitkan sorotan mata yang paling tajam, aduhai seketika puisiku memenuhi langit sebab keterasingan diri begitu ramai dengan aroma tubuhmu Aroma yang gaduh dengan wahana jenaka,menembus tangis ibaku untuk segara bergegas melampiaskan sepi yang menyendiri dan biarkan aku pergi bersama senja yang terus hidup sepanjang hari. Omben, 29 agustus 2019 Malul kertas

Pantun

Angin kencang berlari ke tepi Disudut kota kian sepi Senymu hadir dalam mimpi Hasrat ingin berjumpa lagi. 17 agustus Malul kertas

Lambayan yang pasrah

Pernah dalam satu cerita tentang laut yang pulang waktu senja bersama nyanyian ombak dan para nelayan mulai melambaikan tangan Bunga mawar hampir gelap saat senja melumat duri dari tangkai kedahan, bunga berwarna gelap menyaksikan kemegahan langitnya allah, bintang-bintang dan kejora malam saling menyilaukan permukaan,bertasbih berguguran menyelinap dalam dingin embun pagi Kebesaran dan nikmat allah tidak dapat dihitung berapa banyak jumlahnya yang pernah kita lumat atau yang belum sama sekali, sebab kemiskinan adalah kodrat makhluk allah yang diciptakan hanya untuk beribadah kepadanya Pasrah, sabar dan bersyukur adalah cara yang diberikan allah kepada makhluknya dalam kitab suci al-qur an tertera didalaminya,  dan segala askepek kehidupan adalah gambaran darinya, supaya kita mengerti bahwa hidup adalah kepastian yang nyata akan tiada didunia. Omben. 28 agustus 2019 Malul kertas

Pantun

Pohon mangga banyak buahnya Jatuh berguguran diterpa hujan Melihat sorot indah matanya Dadaku berdebar tak tertahan.  16 agustus Malul kertas

Sinisme

Bila merajut mimpi dalam tidur adalah kenyataan maka kupastikan kebahagian akan menjadi ruang percakapan paling dalam Dari malam kemalam tumbuh ruang kembang mawar yang berselimpung diserabut ilalang, bersorak ramai mewarnai luasnya angkasa meracik bahasa tanpa sedikit rasa jenaka Dengan tatapan serius engkau melihatnya telanjang dengan membiarkan pakaian mewah ditanah, seketika kau kerasukan dugaan tentang apa yang barusaja dilihatnya, dari orang gila hingga orang kaya yang kehabisan akal sehatnya Dugaan tidak terlalu menjadi persoalan asalkan dia meninggalkan sesuatu kebahagiaan,. terlihat indah semua pakaian ditanah dipungutnya dengan senyum yang sempurna. Ketika segerombolan anak kegelapan melihat suatu perbedaan yang elegan Senyum sinisnya menyulam pertikaian,meski dalam diam dan degup jantungnya yang kencang. Omben, 27 agustus 2019 Malul kertas

Pantun

Daun kering diterpa angin Hujan deras dengan petirnya Melihat sikapmu yang dingin Aku tak kuasa menatapnya. 16 agustus Malul kertas

Seekor ular betina

Kecupan paling dalam dan sempurna saat merangkai kata diatas sunyi, melibatkan semua persoalan yang bergelantungan ditengah gumpalan asap kemarau Legukan seekor ular betina melihatku dengan sempurna seakan memberi isyarat agar aku menerjemahkan bahasa tubuhnya, desisan suara lirihnya membuatku bermata merah Dengan segera lidah yang menjulur dibibirnya kureguk dalam ingatan,kujadikan kunci dari setiap mimpi agar kegelisahan tumpah dalam kerinduan yang pasrah. Omben. 26 agustus 2019 Malul kertas

Pantun 2

Batu hitam dipinggir laut Keras batunya sangat tajam Makin tua makin keriput Hasrat rindu selalu menghujam. 15 agustus Malul kertas

Hanya

Saat puisi tak lagi menjadi kata remuk tulang mimpiku melepuh seketika terbawa angan yang berselempang diujung ilalang Saat kata tak lagi menjadi suara sepi yang menyendiri menyayat kematian yang tajam dengan perbincangan meluluhkan kesendirian Cahaya demi cahaya mulai menembus lubang tanah mengakar dengan sempurna melukis sepi yang mulai tumbuh dalam diri dan kini rindu mulai pergi. Omben, 25 agustus 2019 Malul kertas

Pantun berkasih

Melihat bintang ditengah malam Cerah warnanya sangat merona Mengingatmu dalam diam Membuatku selalu terpesona . 15 agustus 2019 Malul kertas

Pergi

Pergi...... Pergi...... Dan hujamlah meraka dengan batu hingga larut dalam debu kecuali cintaku pada engku yang imut dan lucu. Pamekasan. 23 agustus 2019 Malul kertas

Sucikah aku

Sucikah aku Dalam tidur berlumur rindu Basah keringat menjadi satu Berlabuh disetiap perapian senja Menuggu bulan purnama tiba, Tibalah sekerat mimpi dari lorong panjang mengisyaratkan tentang kesucian badan Air mengalir disekucur tubuh menembus tanah batinku lalu secercah cahaya bersemayam ditengah ruang tuhan Membicarakan ketidak sucian notfah yang dilahirkan tanpa restu dari tuhan, seperti anak jadah yang terasingkan dari pelukan kasih sayang Kesucian selalu menjadi perbincangan hangat sebelum dan sesudah menghadap siapapun, baik itu kepada tuhan atau pada jabatan Sucikah aku adalah kesederhanaan dalam kisah yang dibangun dari ketidak sempurnaan. Omben, 23 agustus 2019 Malul kertas

Tembakau

Malam gemuruh dengan percakapan kental asap tembakau, lamunan kaum tua meresahkan hujan sebab akan menghilangkan harga tumbuhan Tumbuhan yang diasuh sebelum ruh jadi akar, akar berubah jadi bantang, batang berubah jadi dedaunan, proses panjang melibatkan air dan terik matahari dengan seimbang dan udara tidak terlalu jadi persoalan Kaum tua selalu siap dengan gejala alam, dari membaca sudut angin, gelombang awan dan gemuruh hujan agar resah tidak pulang saat musim kemarau mulai parah Saat semua mulai memerah, daun tua terlihat pasrah disisir dibawah matahari disulam waktu, hingga setengah bayang keinginan yang menjulang memeras keringat dan semangat kaum tua Seterusnya sulut menyulut terus melahirkan wacana baru tentang keringan dan tawa menjadi satu dalam peristiwa. Omben, 22 agustus 2019 Malul kertas Mlm jumat

Sulam

Kudapati pagi dengan makhluk bumi yang melukis kisah cintanya diatas awan, merangkul semua sejarah yang pulang dimasa silam Sisa robekan waktu menyisakan jenaka,sisa tawanya tegak menyabitkan purnama dengan sempurna Ingatan larut dalam seseduhan teh dipagi hari, dengan gontai sulaman demi sulaman terjadi saat cinta tertanam dalam hati Saling menancapkan ingatan serta percakapan kecil yang membuat makhluk bumi lainnya merasa bahagia melihatnya Teduh seketika aku melihatnya menyaksikan sulaman seindah purnama terbentang luas diatas samudra cinta. Omben, 22 agustus 2019 Malul kertas

Melihat cahaya mimpi

Dalam sunyi mengurai mimpi menggambarkan rupa dari waktu tentang sebuah jejak yang lahir dari segumpal debu Ada percakapan berwana hitam dalam gelap, menatap sunyi dengan bisikan tak menghiraukan, hingga tak kusangka ada segumpal matahari sedang mengayunkan doa ke angkasa Rupanya yang teduh tumbuh disetiap rumput kering, memberikan kisah tentang udara segar bersayam dalam jasadku yang sukar dinalar Dalam ruang sunyi aku melihat segumpal matahari mengajak manusia mengulur mimpi yang di sulam dari benang hujan, indah berkilau pelangi Segera kuberlari mengejar hujan agar mimpi dapat kujamah bersama matahari, tetapi pertanyaan tertanam dikeningku tentang hujan beraroma bangkai ikan dilautan dan segumpal matahari tak sempat kujamah dalam ingatan Biarkan hari mulai pergi dan jawaban segera berlari menantiku dibawah terik matahari. Omben, 21 agustus 2019 Malul kertas

Janji mengikat takdir

Pagi menghamparkan cerita tentang dua makhluk syruga yang saling melampiaskan peristiwa buah khuldi Terlempar dalam hempasan keringat kegembiraan mengalir disetiap sudut jendela dan ruang mimpi yang menganga Gelombang adam dan hawa mengingatkan kisah cinta yusuf dan zulaikha kisah tumpah kasih sayang yang menjulang Janji mengikat takdir diatas persaksian cinta, menyulam rindu dalam setiap kata serupa senyuman yang membelah purnama Pengabadian sementara mengembala dihutan kaca,  dimensi waktu diikat dengan kuat agar kerinduan pulang saat resah mulai datang Seikat bunga mawar menjadi kuntum dalam dada, menyaksikannya membawaku mengeja nama tuhan dengan tajam. Omben, 20 agustus 2019 Malul kertas

Tanah

Pagi ini tidak ada kata yang bagun sejak matahari mulai pecah tanah bergejolak meminta setitik air dari peluh manusia. Gemuruh gelombang didadanya banyak melahirkan pertikaian karenanya perselisihan tidak pernah usai di perbincangkan Dari keterbatasan finansial dan yang paling kaya sekalipun masih mengeluh meminta tambahan, percekcokan dan celoteh ringan membakar aroma kemanusiaan untuk mempertunjukkan siapa yang lebih mampu dan terlihat kaya meski batinya sangat tersiksa, padahal tuhan telah memberi konsep hidup dalam al qur an. Aduhai lubang-lubang tanah menertawakan perselisihan yang tak kunjung usai, tanah pun ikut bicara lihatlah kami permasalah akan segera selesai karena pertunjukan drama kalian akan segera usai dan diganti oleh aktor yang lain, mending persiapkan bekal perjalanan panjangmu menuju tuhanmu yang kekal Tanah-tanah begitu ramai dengan ucapan bijaknya , dengarlah wahai manusia kami adalah rahim setelah ibumu melahirkanmu, rahim yang akan melahirkanmu menjadi m

Kata

Kata dalam kita adalah penjara yang membelenggu dengan rantai tak terlihat Kita mencari kata Kata membentuk kita Kita tercipta bahagia dan luka Retorika kata menjadi darah ditubuh kita Kata-kata kita ketepi kerinduan dan Kesemua arah kemana angin membawanya pergi, kata dan kita hidup dalam satu nafas yang terhempas keudara. Omben, 17 agustus 2019 Malul kertas

Di bibir senja

Tubuh puisi bertubuh kekar dan sering menyendiri di bibir senja Menikmati sentuhan udara dan gelombang yang berhenti tanpa kata, berlarian memenuhi isyarat kegembiraan yang tersirat dari tuhan. Burung-burung mulai pergi dan membawa kisah baru dalam sangkar tempat takdir menanam mimpi. Omben, 15 agustus 2019 Malul kertas

Kembali meramaikan tanah yang basi

hari menjadi penjara Semua makhluk tidak bisa bicara, pada hari itu hanya kesaksian tanpa tabir dan rupa jenaka Arus waktu ramai berdetak diselangkang rahim para musafir, risau begitu parau saat musim kemarau melibatkan sunyi yang kacau Tanah tanpa hujan adalah pembunuh yang kejam merusak sejuta mimpi dari keringat manusia yang jauh berlari kedasar matahari Sumpah serapah manusia berteriak mengebalikan keramaian tanah yang basi tiada suara sebab mulut terkunci, hanya sorak ramai dalam hati melibatkan tangan kumuhnya mengambil hujan saat senja mulai datang. Omben, 5 agustus 2019 Malul kertas

Diladang purnama

Ku urai permintaanmu malam ini berupa sajak berwarna merah dan segumpal rasa berwana senja Dari jauh malam berteriak didepan mataku, seduhlah aku dengan sedikit rindu sebab kata itu adalah makhluk tuhan yang kita sulam dari waktu kewaktu Sebentar  tunggulah sampai matahari mulai menghangatkan bumi agar benih dari rindu tumbuh dari waktu yang jauh dari kata aku yang baru Dari tumpukan kata sampai sampah airmataku menertawakan jejak waktu, jejak yang dihilangkan oleh diriku sendiri terurai diatas langit saat aku menjadi kata rindu ditengah tanah yang sendu didadamu. Labirin menumpuk masa kita, masa yang sangat mudah tumpah dengan airmata tak satupun dari mendung menyulitkan makna tentang perjalan hidup yang sederhana. Tiga tahun lebih kemarau tidak pernah mempertemukan kita meski dengan kata atau dengan dentuman suara angin tanpa sapa. Dengan tiba-tiba saat bumi hampir menjadi abu, gerimis mulai runtuh saat percakapan mulai menjadi takdir hingga saat ini bumiku subur dengan b

Malam yang dikutuk sunyi

Mimpi menghujamku kembali dari gemuruh hujan dan suara halilintar, getir dengan rasa takut pada angin yang menggulung dedaunan Dalam gelap dua manusia berbicara dengan apa kuhentikan hujan dan angin kencang?, bola mata saling melempar isyarat jatuh kelantai lalu terdengar suara ayat dari kitab suci menggelegar Berhenti seketika, hujan sudah reda tapi rasa takut masih menanam tandatanya,  adakah alasan yang kupahami dari kejadian yang tak sempat ku undang dalam pesta makan malam? Malam yang dikutuk sunyi rupanya dengan diam menyelinap ditulangku, mengakar menjadi nasib dan berbisik pertanyaanmu akan segera kujawab saat matahari mulai meninggi Pagi yang tak kusadari pertanyaan itu memberiku jawaban serupa nafas dan harga diri yang kulipat rapi dalam lemari. Omben, 18 agustus, 2019 Malul kertas

Suara kata dalam hasrat

Pagi dengan segumpal matahari Terpeluk embun pagi dan asap mobil yang menyesakkan Perlahan aku berjalan menghirup udara Menjejaki tanah gelap dan bebatuan yang kuat Dedaunan yang tak dapat kusebut namanya Karena terbatasnya cahaya  yang masih dalam atau masih belum waktunya Hanya ilalang dan sepotong rembulan Kutusuk langit lalu tersimapan kenangan dijaring laba-laba, indah tiada tara Sungai dengan warana matahari Berlari menghampiri lubang-lubang dikepalaku, sedikit bergelombang dan senyum rekahnya terpandang. Pagi berjumpa lagi Resah telah pergi Matahari bangkit lagi Mimpi masih terus berlari Dengan seribu angan Kisah waktu bergelantungan Menyusuri arah persimpangan Sebab hidup adalah perjuangan Seringkali ingatan menghilang Serabutan seperti belukar ilalang Sudahi ketakutan yang terus telanjang Sampaikan bahwa keindahan masih terpang-pang Lihatlah garis pelangi tiada yang terpotong Memikat mata,terus pada senja yang tenggelam dalam ingatan. 12 apr

Kerontang

Kini aku harus kembali menulis dan menumbuhkan imajinasi lebih baik lagi, barang kali ada harapan yang sempat di tuturkan hujan pada bumi yang belum kutau keindahannya Puisi tanpa judul dan bangkai kata yang masih belum terselesaikan harus kusulam lebih jernih lagi agar kudapati ruang dan ruh yang senantiasa memuji tuhan dengan sempurna Ketidak pastian selalu menghantui kesendirian dan sulit kudapati makna yang lahir dari jiwa yang kusuka, keyakinan hanya ruang menemukan jalan pertemuan dalam mimpi dan enggan menampakkan kepermukaan Suka adalah permulaan Rindu adalah cobaan Cinta adalah siksaan Tiga dimensi ruang yang membawaku keangkasa, menertawakan bahkan sering kuhujani dengan sendu yang teramat dalam, Tetapi ruang itulah telah meramu kedalam jasadku hingga siksaan yang mengalir memberiku nafas lebih segar Memang benar kata penyair manusia adalah Makhluk tuhan yang sulit dapahami, iya bisa tertawa sambil menyuguhkan airmata, begitupun aku sangat kunikmati ruang dimens

Pagi

Selamat pagi duniaku Pengakuan yang indah telah lahir sejak matahari mulai menyingsing  Suara pagi  seperti biasanya melibatkan banyak makhluk untuk berkolabirasi  Saling bersahutan dan meramu kemesraan Hari-hari yang ajaib melahirkan berbagai macam angan dari menjunlang keangkasa sampai menelusuri permukaan tanah paling dalam, tetapi kesadaran masih di usia permukaan paling dasar, yang seharusnya aku sadari sebagai jalan menuju tuhan paling gampang.  11 juli 2019 malul keratas

Suara kata dalam hasrat

Pagi dengan segumpal matahari Terpeluk embun pagi dan asap mobil yang menyesakkan Perlahan aku berjalan menghirup udara Menjejaki tanah gelap dan bebatuan yang kuat Dedaunan yang tak dapat kusebut namanya Karena terbatasnya cahaya  yang masih dalam atau masih belum waktunya Hanya ilalang dan sepotong rembulan Kutusuk langit lalu tersimapan kenangan dijaring laba-laba, indah tiada tara Sungai dengan warana matahari Berlari menghampiri lubang-lubang dikepalaku, sedikit bergelombang dan senyum rekahnya terpandang. Pagi berjumpa lagi Resah telah pergi Matahari bangkit lagi Mimpi masih terus berlari Dengan seribu angan Kisah waktu bergelantungan Menyusuri arah persimpangan Sebab hidup adalah perjuangan Seringkali ingatan menghilang Serabutan seperti belukar ilalang Sudahi ketakutan yang terus telanjang Sampaikan bahwa keindahan masih terpang-pang Lihatlah garis pelangi tiada yang terpotong Memikat mata,terus pada senja yang tenggelam dalam ingatan. 12 apr

Temukan

Dalam sejadah kutanam keningku Dalam sunyi kutanam mataku Dalam riang kutanam tawaku Tuhan seringkali mengujiku Dengan airmata yang mengalir menjadi pelangi Kutemukan kaki ditanah Kutemukan mata di sembilan rupa purnama siapakah aku yang terus mengayunkan debu? Temukan keningmu ditanah Temukan telingamu di udara Temukan kakimu di perjalanan Disana ada segumpal nafas yang bedetak seribu tahun yang akan datang, liriklah iya dengan tangis dan kerinduan yang panjang Agar keruh air hujan dapat tumbuh sebagai kekasih waktu, berdetaklah wahai engkau kekasihku disini aku masih terdampar sebagai titik temu mesra bersamamu. 24 februari 2019 Malul kertas

Selamat merdeka

Selamat merdeka duniaku Kegembiraan yang tumpah ditanah tempat darah tertanam dengan tajam Anak-anak matahari menyulam ingatan para moyang yang dilahirkan oleh masa yang tua, darahnya masih beroma segar dalam dada  bergejolak dalam setiap dada anak matahari terpancar luas diatas bumi. Menetas diatas budaya yang berbeda bahasa yang tak serupa diatas tanah tercinta indonesia Perayaan dan sorak ramai dari setiap sudut kota telah mengalir merasuki jantung kita, merah putih menjulang keangkasa,berkibar semangat serta keteduhan warna tulang mengakar diatas purnama Diusia tujuh puluh empat banyak melahirkan peristiwa dari persoalan pendidikan, politik, ekonomi dan agama tersulut jadi benang nafas tersenggal disetiap sudut debu indonesia Terhirup sesakkan dada,darah tercemar dari ketimpangan ketidak adilan dan evolusi udara tercemar dengan pertikaian perbedaan,. maka jangan heran pembunuhan, pemerkosaan, para cukong dan koruptor perampok uang rakyat berkembang subur dengan senyuman

Sepi

Seharusnya pagi ini tak tersulut sepi,dalam bayang yang telanjang rupamu meramu kesepian yang panjang Mencabik selembar senja dalam tubuhku yang terluka. Omben, 16-agustus 2019 Malul kertas

Menyisir rambut panjang matahari

Pagi yang malas tiba saat anak-anak matahari hilang dalam harapan, berhenti menyapu bangkai ilusi dan daun mimipi yang tak bertepi Tanah ini masih kusam dengan resah yang menjulang, percakapan diusia pagi sangatlah berarti untuk mengukir tanah tempat semua kenangan tertanam dengan dalam Usia matahari masih panjang bukan?  dan bunga dihalaman masih mekar dengan sempurna, cobalah tumbuk itu semua peras ambil sari patinya lalu usapakan pada lukamu yang menganga Hidup harus diolah dengan darah dengan begitu benih cintamu akan tumbuh mengakar dan menjalar, siramlah dengan keringat dan air mata, sisirlah helayan nafas dengan lega karena usia senja sebentar lagi akan tiba. Omben, 15-agustus - 2019 Malul kertas

mawar

Tubuh mawar terbunuh saat sunyi mulai terbit seperti senja kehilangan rupa, bimbang dan iba pada langit tersusun dalam cerita Tumpah dalam kisah tentang dua arah tak saling sapa, rupanya perbedaan sudah melipat mimpi dengan rapi Berhentilah mengurai ilusi karena gelombang masih mempertanyakan dalamnya lautan dan aku sabitkan kisah ini dalam tangkai durimu yang sempurna. Omben, 14 agustus 2019 Malul kertas

Rembulan

Malam ini kutanam kerinduanku di udara Tepat rembulan bersandar dikaki lagit bersamanya menyulam cerita dan kisah tua kembali muda Takdir yang tajam menghujam kedasar ingatan saat pertemuan dilahirkan tanpa percakapan yang dalam. Angin malam ini rupanya mulai dewasa berlarian dibawah purnama dengan sedikit wacana tapi cukup mengurai makna Segumpal tawa menjadi hukum tuhan tertahan dalam sebuah ilusi dan cahaya hati untuk menanam hati lebih suci. Biarlah malam ini embun pagi menyusun mimipi dan kerinduan mulai pergi, rembulan masih terlihat sepi dalam keramaian cinta yang abadi. Selamat jalan... Pamekasan 13 agustus 2019 Malul kertas

Kopi yang telanjang

Menikmati kopi tanpa baju berlari tanpa sepatu dan asap rokok meratapi pengkhianatan tangan yang bising dengan perselingkuhan Aku melihat iblis dengan jaring laba-laba menyulam siasat seperti ikan yang akan meninggalkan nafasnya diudara Angin kencang membawa lari dedaunan yang mati, melambaikan perpisahan tepat pada ding-ding tebal dikaki langit. Matahari dan udara tak sempat menoleh kembali saat adam menyapa hawa, senyum sinis tertanam dalam senja, aroma malam sangat pekat dengan katakutan dan bising burung hantu menghetikan asap rokok yang tersipu dibibirku. Kopi yang telanjang menuntutku agat segera dinikamati legit tubuhnya membuat aliran darahku mengalir sempurna. Omben, 13 agustus 2019 Malul kertas

Dua mimpi

Tepat matahari besandar di pojok kamarku silau menembus saat mimpi sedang bertepi satu bantal berisi dua ilusi. Dua mimpi saat tanganku menjalar dipipimu senyum dan bahagia sedikit tumbuh dimataku, kamar kecil tumpah peristiwa gemuruh angin serta debu menjadi satu Rambutmu terurai panjang terlibat saat aku ingin menghadap tuhan, terhenti seketika melihatmu terkapar dihadapan. Matahari kembali mengusik peluh ditubuhku dan meminta mataku segera kembali dalam usia yang baru saja terjadi. Omben, 12, agustus 2019 Malul kertas

Titik senja

Hasrat yang meramu titik senja luka terdalam melibatkan kisah purnama yang hilang separuh rupa Malam yang telanjang dan mimpi datang tanpa diundang, desah nafas kekasih bumi runtuh dikeningku hingga suasan sepi membuatku mampu menjamah kedua gunung dijantungmu Embun jatuh tetap di jantungku berteduh disetiap nafas yang membanjiri kerinduan sebab waktu sudah lama menjadi tabir berdiamnya percakapan Malam itu keningku kau bawa lari membelah mimpi yang lahir dari aroma matahari pasrah berdiam diri dibawah sepi. Omben, 12, agustus 2019 Malul kertas

Idul adha

Malam yang indah saat gema takbir bersuara Separuh purnama tertanam dikening para pujangga Puisi indah tertanam dengan tajam dipintu langit,sedang para ibu menyiapkan sesaji bumi buat para pujangga sebagai penyanggah kata dan irama Hari pengurbanan derita hewan pelihara sebagai tali ingatan sejarah nabi ibrahim kepada ismail, derita hidup dipadang pasir seketika perintah tuhan harus mengalir Kilatan pedang siap menumpas batang leher pasrah berkecamuk derita yang dalam, malaikat tuhan mengganti dengan seekor domba sebagi ganti putra tercinta Kepasrahan dan keikhlasan adalah nilai hidup yang harus diperjuangkan, sebab kejadian seringkali tidak terlintas dalam pikiran Gema takbir kemenangan terus berkumandang hingga senja larut dalam sepi dan kegembiraan yang tak bertepi. Omben, 11 agustus 2019 Malul kertas

Curahkan

Curahkan katamu pada langit Sebab begitu banyak bintang Yang terang benderang. Malul kertas 2018

Doa

Wahai tuhanku Ajari aku berbicara dengan iblis Setibanya aku mengerti bahwa kesesatan adalah ruang tanpa sapa. Malul kertas 10 agustus 2019

Petani

Rumput kecil mulai berbicara diladang yang luas, para petani menjuampai keringatnya Terkapar dalam samum teriakan matahari benar-benar membakar dahaga Darah mendidih deras peluh menggantikan hujan diketiak dan ubun-ubun kepala, tiada henti cangkul masih berlabuh menyelesaikan persoalan yang belum rata Para bidadari memanggilnya dengan kasih sayang mengehetikan sejenak dahaga yang melelahkan, silau matanya mengeringkan keringatnya seketika Sesaji bumi larut sekejap mata,bahagia terpancar dengan senyum tanpa sedikit bahasa. Lelah sudah pulang, darah kembali gontai dan senja mulai membawanya larut dibawah rembulan. Omben, 10 agustus 2019 Malul kertas

Kebahagiaan yang tak bertepi

Masih dalam senja tawamu terurai begitu saja, lambayung disudut kamar semerbak aroma kewanitaan Lengking senyummu sabitkan purnama didadaku, sentuhan hangat tanganmu membawaku terderai keangkasa Malam ini mimpi engaggan menghampiriku sebab engkau masih dalam kesadaran dimataku, taksatupun rasa ngantuk dan dingin malam menembus tulangku Kehangatan luar biasa saat kisah tumpah dalam pasrah, percakapan kecil menjadi tabir kegelisah saat satu rasa tumbuh ditengah-tengah bulan purnama Hutan belantara kian becek dengan air mata kumuh dengan kerinduan dizaman azali terpancar sinar kebahagiaan yang tak bertepi. Omben, 9 agustus 2019 Malul kertas

Pemuda

:Malul kertas Pemuda dalam garis darah yang deras Membakar mimpi sebagai suatu keharusan yang hakiki Melumat panas matahari dan merangkul dingin malam yang sepi memeras keringat dan ilusi Memilih mencintai takdirnya sendiri dari sekian banyak romantisme yang merobek kelelakian Selebar daun lontar terkadang ingatan memekar, merias tawakecil diatas senja yang tua Ditangan yang memerah kaum muda merenggut tangisnya dalam sepi,meleburkan keringnya dengan matahari, medidih tanpa henti Keelokan yang sempurna dalam dada kaum muda,teriakan menjulang keangkasa menghentikan seribu para cukong yang tidur diatas kemewahan tangan para petani Sejarah melibatkan darah kaum muda, ringkik kuda dan gencatan senjata debagai saksi atas nama merdeka Omben, 9 agustus 2019

Helayan nafas

:malul kertas Satu helai nafas meninggalkan kenangan, Meliuk keudara tangis dan tawa bergelantunagan di dasar nasib yang berbeda. Dua helai nafas merangkul tubuh matahari yang mulai melubangi tanah dengan seribu persoalan manusia, dengan keangkuhan dan pongah yang bergelantungan. Tiga helai nafas masih sering dilupakan sebagai anugrah yang sulit dikembalikan, hampa dengan kata syukur yang menjulang Helayan nafas masih menguning teduh kegembiraan dibawah matahari,menyimpan seratus helayan nafas yang mengulur senja dan cerita yang berbeda. Omben, 7 agustus 2019

Para nelayan

Suara lautan bergemuruh meminta gelombang merias percakapan,lekas terjumpai dengan roda waktu yang berlalu Badai sudah melepaskan kegaduhan gelisah desah tidak berhenti melawan, terpaksa tanah kecil dilangit senja terlumat becek keheningan. Sisa-sisa kehangatan megusik para nelayan untuk memanjangkan doa-doa ditengah lautan, memburu ikan-ikan dan separuh purnama yang telanjag dalam ingatan. Melapaskan juga berarti mengikat, membiarkan juga berarti menghilangkan dan mengingat juga berarti melupakan, begitupun sebaliknya Retorika jaring para nelayan selalu membawa hasil yang memuaskan, senantiasa mengusik ikan dan purnama yang datang tanpa nama Para nelayan masih setia memandang mayang ditengah lautan, meski gelombang melahirkan tangis ditengah malam. Jaring yang kuat ingin segara kulepas dari dingin dan kelaparan agar para nelayan kemabali menikmati kehidupan denga tuhan. Malul kertas 6 agustus 2019 Omben, sampang

Dalam mimpi

Kini malam turut mengulurkan cerita kembali, merasuk alam tidurku dan mengusik sekilas dingin yang membagunkan sunyi Perjalanan yang kujumpai dengan ritual suci membawaku terus melaju dengan aroma yang menjijikkan, dua manusia yang memerah kotoran dipinggir jalan hampir mejilat kakiku Melaju tanpa henti gemuruh sungai kujumpai, terbentang jembatan dengan sorak anak sungai yang memangil, memintaku mejadi satu dengan air Biarkan aku mengejarmu, baiklah silahkan kalau kau mampu, percakapan kecil penuh bahagia namun sedikit getir kurasa Malaju dalam air hampir tak tersentuh tubuhku, meski pada akhirnya batu besar dibelakangku menghetikan tangan anak sungai menjah tubuhku, Aku kembali pasrah melihat sungai yang menguning dan luas itu, hingga mimpi membawaku pergi dalam kisah yang baru. Romantisme klasik tumbuh tanpa tanah dan udara bahkan tanpa air sedikitpun,senyum rekah mekar tanpa ritme didadaku menjalar dalam orgasme paling dalam Sedikit kujamah kelopak mayangnya diatas so

Gereja

Gugurlah senja dikeningku merajut sejuta bintang ditengah malam suara embun kian merapat dalam tulang Hadirlah mimpi yang tak diundang Kehadirannya sungguh membingungkan sebab mengigat tuhan dalam ruang yang tak lazim diperbincangkan. Di pang-pang salib terus ku urai nama tuhan dengan getetir dan setumpuk senyuman, melihat kawan tertunduk khusyuk dalam perjumapaan Khutbah ke agamaan sedang dimulai,kupasang telingaku dengan pisau, ramai dan tumapah kata yang siap kubelah dalam kehidupan. Malul kertas 4 agustus 2019

Membungkam gelisah

Enam hari kunikmati lampu jalanan Begitu banyak mayat-mayat dan kuburan yang berserakan tanpa kafan dari tuhan. Bergelantungan dan tetesan darahnya menyeruak anyir seketika, kehidupan adalah mata air yang mengalir bermusim dan terus menjamah retorika waktu sesuai takdir Rupa membungkam gelisah dari tawa mereka yang pasrah tergeletak dalam tanah dan airmata yang mengkhianati perjumapaan disekian kalinya Keindahan dan rindu yang kau tanyakan hakikatnya tak kujumpai kebenarannya Angin terus menghebuskan desahnya terurai seperti pelangi hanya sekejap melintasi bumi   Adakah yang paling kurindu selain senyummu waktu itu,  degup jantung tak menentu membiarkan bebatuan terus membeku. 2 februari 2019 Malul kertas

Celoteh usul pada tuhan

Seorang musuh selalu menganggap kita salah dan kita selalu menganggap musuh itu yang salah Lalu apa yang di maksud dengan kebenaran? malaikat senior usul kepada tuhan untuk menciptakan suatu kihidupan baru, yang diciptakan dari energi negatif dan energi positif Lalu terciptalah manusia,yang sebagian dari energi negatifnya adalah iblis dan sebagiannya lagi adala jibril, sehingga manusia harus mencari dan memilih mana yang sesuai dengan hidupnya untuk mencapai keberhasilan Ibarat lampu bisa terang dengan bertemunya energi negatif dan positif sehingga bisa bermanfaat bagi sesama. Lalu bagaimana manusia mengelola energi itu??  yaitu dengan mencari metodologi dan ilmu yang disyariatkan bahkan ilmu apa saja sehingga bisa menemukan suatu energi yang mampu menghidupkan satu sama lain. 10-02-2018 /jakarta/sabtu Malul kertas

Indonesia

barulah aku mengerti derai darah dan suara lantang dari nenek moyangku sabda-sabda pahit menyulam jiwaku agar kelak aku mengerti betapa paraunya perjuangannya Bumiku subur karena pupuk darah dan airmata membasmi sekelompok hama dari penjajah, bahkan nyawa sekalipun adalah barang tukar yang murah Seiring waktu melanjutkan usia,rupa kerupa mulai berubah dari tangis dan takut menjadi tawa dan bahgia tiada tara Tanpa melihat hama baru dari kapitalisme,rasisme,pluralisme dan liberalisme hanyut dalam mengolah negri ini dengan melepaskan nasehat para terdahulu, hingga agama tak sekalipun berarti dalam hidup ini, hanyalah keindahan dan pemuasan nafsu menjadi lebelitas dalam kehidupan sehari-hari,. Rakyat kecil hanya memanjangkan puisi dalam doanya, tangis dan takut kembali menghantui gubuk kecilnya Adakah para penguasa menjadikan tangan kanannya yang sempurna sebagai janji yang yang terucap diatas mimbar kekuasannnya. Malul kertas 07 januari 2018 Jakarta

Kerinduan yang kalah

Selepas kutemukan waktumu, biarkanlah darai waktu menjadi purnama yang senantisa menjaga hati dari pilu yang panjang Malam ini adalah sepiku meratapi kekalahan yang gaduh dalam pertempuran, lemas dan sepi sedikit menjadi luntur Rupanya pesan dari purnama menjadi waktu yang berdetak kencang, percakapan mulai tersulam menggelikan mulai dari pertanyaan hingga pertintah yang harus ku selesaikan Serupa puisi dari hati yang gaduh dengan kerinduan. 😅 Malul kertas 2017

Wahai nabi

Hanya kepadamu aku memohon petunjuk dan ridha dalam hidup ini kuserahkan semua hidupku padamu sebab diri ini larut dalam semu ‎kumengharap syafaat mu ya nabi ‎agar bisa selamat diakhirat nanti rinduku terhempas bagaikan samudra mengalir deraiyan sayir-syair cinta.     kuberharap bertemu denganmu ya nabi meskipun sekejap di dalam mimpi akan kucurahkan semua rinduku agar teduh mencapai keseharianku   Terbayang selalu akan dirimu menghadirkan kesejukan dalam hidupku terangnya cahaya menyinari alam terpancar sampai hati yang paling dalam.     By:malul kertas Tgl: 30 Bln:januari Hari:selasa Tempat: jakarta Tahun:2018

Cahaya langit

Ya allah bukan maksud aku mengubur cahaya langitmu, tapi separuh wajahku terkubur tawa usiaku sendiri dan mereka yang menancapkan iba dan tawa di kepalaku sebab cahaya lagitmu silau dimatanya Aku adalah kematian yang setiap hari meninggalkan nafas satu persatu,perlahan keindahan luntur dan tangis meraung menggugah jiwa karana penyesalan. Saat ini mimpiku pecah bahkan aku sudah mati sebelum tuhan menciptakan kematian itu sendiri, Cahaya langit terang dirambutku terkubur sudah dengan warna kematian, setiap roh dari kehidupan membawaku terbang ke angkasa melepaskan kenangan dan aku ciptakan pesta kecil untuk merayakan kematian sebagai rasa syukur terhadap tuhan. Malul kertas 09-02 -2018 Jakarta.

Mengingatmu

Mengingatmu kupandang langit kebumi Keagungan dan kesempurnaan ciptaanmu menembus suara batinku. Suara yang takkan pernah terdengar oleh siapapun kecuali tuhan dan makhluk yang di izinkan, akan tau dalamnya gelap dan siang di dadaku. 10-02-2018 Jakarta Sabtu Malul kertas    ‎

Hapuslah aku dari airmatamu

Kau memintaku menciptakan puisi tentang lintasan rindu dan cahaya di dadaku apakah engkau benar-benar ada atau sebatas cerita tua yang hilang begitu saja? Baiklah dengarkan baik-baik dan tataplah wajahku di benakmu, disitu setiap saat aku tersenyum, berbagai cerita dan bahasa mengulurkan sungai dimataku, lantas aku mulai takut terbawa arus cerita cinta di saat senja. Malam pun tiba biarkan tubuh ini menggigil pada malam yang hujan dan biarkan air membawaku mengapung kedasar kerinduan Malam ini aku buta tak dapat melihat apa- apa kecuali ingatan yang tersimpan seribu cerita tentangmu, rapuh tak berdaya, Namun yang kau saksikan adalah mimipi dan nafas yang terlepas dari waktu,hilang begitu saja dan hampa Kepastian tarkadang bukan karna direncankan melainkan di takdirkan Neng...  Aku tak ingin lagi mengetahui makna yang kau simapan, biarlah derai hujan basahi kerinduan dan tumbuh pelangi yang sebentar lagi pudar. ‎Deras kulihat hujan dimatamu membawaku mengapung di ruang ha

Tanya

Apakah tuhan mempermalukan aku di depan umum? Ataukah hadiah istimewa yang harus ku terima? 29-03-2018 Jakarta

Melumat

Karana matamu masih belum halal bagiku maka aku tidak mau melumat desah nafasmu. Malang, jumat 27 2018

Malangku

Seperti mimpi kubasahi langitmu Bergetar suara jantung tak menentu bawalah aku kemana kau mau. Malul kertas 2018

Suara waktu

Dengan detak terbising ditelingaku Perlahan mewarnai hari dengan segumpal ingatan di masa lalu, Ada rindu dan selembar puisi menjadi saksi dari senyum manismu, waktu kembali mengulang musim kemarau, tanah dan air tandus di dalam hatiku yang parau Mungkin karena perjumpaan sebagai awal dari sunyi dan keindahan adalah sepasang pelangi dengan warna senja yang bersahaja dalam kerinduan yang sama. Malul kertas 2018

Berhentilah

Berhentilah menjadi alif dari tulang Senja yang rapuh, kerena waktu pasih sangat pagi untuk menumpuk hujan sampai terbitnya pelangi. Malul kertas 2017

Kerinduan yang hilang

Adakah keindahan yang tersulam dari harapan menjadikan sebuah rasa hingaga cinta menjadikannya luka, Waktu silih berganti mengikis cinta hingga tiada, perpisahan sebagi rupa dari lekatnya kerinduan seperti dedaunan yang runtuh di musim kemarau Engkau adalah keindahan yang sekian lama kujadikannya doa, bersujud hingga ku tatap langit dengan iba, meneriakkan engkau sebagai kekasihku selamanya ‎Namun tiada kutau waktu semakin cepat berlalu,menghembuskan nafas terakhirnya atas kerinduanku padamu Jika saja engkau tau tentang mimpiku selama ini,barulah penyesalan seperti hujan yang akan melahirkan benih cinta kembali di musim gugur. Malul kertas 2017

Lambayan terakhir

Puisi perpisahan GT Sebaris waktu telah berlalu mengikis kerinduanku yang syahdu biarkan tangis menderu sebagai saksi dari kenangan berlalu, Sejarah mengalirkan air mata membuatku ‎terdiam dalam kesepian yang nyata Aku menyulam hari dari keringat waktu Helayan nafas membuat aku terderu Sebab kesalahan yang membakar kedamaianku Engkau yang mengalir dalam doaku, setiap waktu akan hadir kerinduan yang mengadu, seperti malam yang selalu mendekap rembulan dengan rindu. muridku.... ‎pertemuan sudah berlalu dan perpisahan menumpuk rindu tawa hingga tangis sudah menjadi satu dalam hidupku, maafkanlah atas segala kesalahan yang naif dari hidupku sebab jika salahku masih seperti luka maka sepanjang hari perih kan terasa. Malul kertas juli - 27 - 2018

Tersesat

Puisimu L terhenti terjebak tersesat bagai berada dikekosongan ruang dan waktu hampa, tak ada tempat menumpu secercah harapan kenangan yg telah lama terkikis rentangan waktu hati yg terlalu lemah tersungkur kaku berusaha mengais-ngais kembali puing2 rindu yg berserakan bibir yg selalu menggerutu didalam hati mencaci setiap kenangan yg terlintas dibenak 2017

Dengarlah

Dengarkanlah suara surgamu agar harapan menjadi kepastian. Malul kertas 2017

Namamu

Tentang sebuah nama yang tertulis diantara dedaunan, menjadi sebuah waktu yang berdetak karena kepastian sebuah nama akan hilang jika hujan menghapusnya dengan badai, maka terlahirlah kembali warana hijau dengan sebutan namamu yang baru. Malul kertas 2018

Aku dan luka ditubuhku

Tanpa aku sengaja.... Senja dan taburan bintang datang begitu saja Mengalir deras cinta hingga rindu dari gemuruh suaramu yang menggema, aku tenggelam diantara malam,angin dan badai membawa tanganku memegang suaramu dari jauh Engkau dan aku saling mengulurkan waktu  dan cerita manis kala itu ‎kubasuh luka dibtubuhku,kupisahkan kenangan sebagai detak waktu dan darah kubasuh,kusatukan dengan debu agar terlihat kembali cahaya malam yang membelenggu bintang-bintang. By:malul kertas Tgl:8 Bln:agustus Thn:2018

Derai musim hujan

Derai musim hujan pecah di jiwaku dingin berselimut hangatnya rindu Apakah langit turut menjadi semu dalam harapan yang baru Baru ku tau rasa ini sampai pada permukaan yang tuhan takdirkan, meski ragu wajah langit runtuh dalam rona pelangi dan bintang Nama-nama yang mengalir deras di musim hujan tumbuh dan mekar dijawaku setangkai mawar yang mengakar Neng...biarkan aku bebas mewarnai senja di hatimu, meski gelap dan suram biarkan rembulan terangkan engkau sebagai hadiah dimusim hujan dan biarkan hujan satu persatu runtuh membasuh musim kemarau di dadaku. 13-03-2018 Jakarta Malul kertas

Maryamku

Nama-nama yang tertumpuk dalam lamunan senja lepas terpukul dari waktu ke waktu rupa dari wajah langit berkeringat deras basahi jantungku lalu tumbuh serupa biji mawar semerbak mekar menjadi tangkai puisi di jiwaku, Tanah dan udara sebagai saksi dari percakapan sunyi yang sampai saat ini masih kuteduhkan aroma jiwaku agar tak ada yang menodai kisah cintaku Biarlah tuhan menjadikan namamu sebagai garis lurus,tempat menempuh jalan para musafir pada keabadian tuhan. 7 januari 2018 Jakarta Malul kertas

Sadur

Terimakasih.... kusadur permintaanmu dengan rasa syukur yang hampa Bila saja katamu tak terjepit dikabut fajar sanur nicaya hilanglah rupamu dari janjiku. Kusadur warna langit dan matahari hingga menjadi aku yang tersimpan sebagai matahari, bukan matahari sebagai aku yang tersimpan Karna hidup tak menjelma begitu saja maka sadur menyadur harus terlibat dalam doa- doa yang panjang, lihatlah anak-anak kecil berteriak diwaktu pagi,kutanya kenapa kau berteriak? aku menyadur mimpi untuk masa dapan nanati karna tak satupun manusia yang tak menyadur dirinya sebagai apa yang di inginkannya. Aku merasa ditertawai tuhan jika tertidur dan berdiam diri,karana katanya...aku tidak akan mengubah keadan suatu akaum sebelum mereka mengubah keadaanya sendiri. Maka Kusadur hidup dengan sesaji bumi agar kudapati lelehan pasir yang dapat merangkul malamku hingga tuhan menunjukkan jalan dalam kebenarannya.        By: malul kertas      13 september 2017

Kata

Bunyi dan sunyi menciptakan kata rupa darinya adalah kalimat yang indah dan Bergaun pelangi Siapa yang terhujat olehnya maka terbaringlah jiwanya pasrah dan terdiam sepenuhnya. 14 september 2017 Malul kertas

Rambutku

sehabis warna darah menjadi mata yang memebakar rambutku sesak nafasku bergerak bebaspun tak mamapu Kata dari setiap anak panah melukai Perwsinggahan damaiku, kau saja seperti Itu apalagi aku masya allah. Aku terdiam meratapi nasib dengan senyuman, karna duniaku tak harus sama dengan rasa yang kau punya Masih terbakar rambutku kau pertanyakan itu apa? Ini adalah warna darah yang kental dengan kebaranian Ini adalah api yang menyala dalam jiwa aku dengan rambutku yang istimewa. Malul kertas,jakarta 15,9,2017

Sahabat

Semisal warna langit keruh dan gelap begitulah rasa yang kurasakan saat ini.. lantaran sikap dan pemahaman tak kan selamanya menjadi alif yang sesuai dengan Kehidapan kita, Teduhkanlah hatiku dengan sikapmu yang mengalir kasih sayang seperti dahulu kesalahan bukanlah ruang yang tersembunyi dijiwaku, maafkanlah aku jika sempat melukai hatimu. Sahabat kau adalah makna hidup lahirkan sejuta waktu dari hatiku yang redup Menjadikan purnama teduh bersama hatiku yang rapuh air mataku adalah  harapan bersamamu adalah keindahan biarlah kesalahan sebagai pelajaran yang takkan ku ulang Biarlah kesedihan sebagai awal dari keindahan dan biarlah waktu mengalir sebagaimana mestinya lantas kuharapkau sebagai sahabatku selamanya.       2 oktober 2017 Malul kertas

Lupa

Sudakah kita fahami bahawa melupakan juga berarti mengingat Sebebas apapun ruang hampa didadamu, aku sebagai alif tak lepas dari bahasa cintamu, cinta yang yang lahir dari benci dan amarah yang berkepanjangan dimusim kemarau Dikolong panjang suaramu mengiringi suara hujan membasuh luka-luka yang dalam dan rindu yang meladang. Malul kertas 2017

Gempa

Takdir tuhan telah guncangkan permukaan Resah dan ketakutan menjulang didada penghuni bumi Merajut histeris dan kecewa atas tangan mereka sendiri, juga ada sebagian dari mereka yang tak menyadari bahwa buah luka telah menggandrungi keringat bumi Tidak ada yang salah dengan permukaan yang diguncangkan sebab dengan begitu bumi kembali mengenali keseimbangannya Lantas dengan riuh manusia saling menuduh kesalahan ada yang pada tuhan juga pada alam sendiri Kenapa harus berubah, kenapa harus tanah kami yang kena musibah dan kenapa harus kami yang getir dengan ketakutan,. begitu ramainya teriakan jiwa merka meronta seakan tidak terima Bumi dengan ramah juga senyum manisnya yang menggiurkan, silahkan tanyakan pada tanganmu sendiri kenapa tuhan mengkehendaki. Malul kertas 3 agustus 2019

Kukupas malam ini

Assalamualaikum...... Wahai kekasih allah.... Malam ini adalah keindahan yang terjadi tersusun rapi dari wacana dan skenario yang sempurna. Hamba menyimpan resah,detak jantung yang tak teraah, melihat hamba hambamu yang lain melipat kain sorganya, melepas jubah taqwanya bahkan membakar sendiri warna kulinya.  Hanya saja para hamba masih sama-sama mendayung melawan gelombang untuk sampai ke tepi matahari  Malam sudah semakin pekat iblis memasuki pintu satu persatu kedalam hatiku, membakar hawanafsuku dan diperlihatkan kepadaku keindahan yang gemolay dari leguk tubuhnya,kincu merahnya, buah dadanya hingga ketelaga surganya.   Masha allah...... Ini adalah keindahan yang tak akan kau restui selamanya, hingga engkau takdirkan aku bersamanya Malam ini allah mengahantarkan aku padamu lewat malam dengan seperuh bulan kudapati keindahan hanya untuk keindahan tapi tak kudapati keindahan untuk tuhan, lalu kemana nasip keindahan yang sebenarnya?! Pada allahlah keindahan itu ada.    

Pagi ini

Suasana semakin cerah... luka-luka tanah semakin menanah Daun-daun bergemolay bersautan  Anak-anak matahari menjalar kedasar bumi menyulam suara dan cahaya ilahi, Satu persatu huruf terulur diatas ding ding yang patah menjadikannya kalimat sempurna sebagai wacana. tidakkah kita mendengar jeritan hewan laut dan daratan membujuk tuhan agar melepaskan kesalahan  Maka ucaplah rasa syukur disetiap detak waktu agar tak tersungkur dalam kufur,. Kaki-kaki yang telanjang mengapung di atas sayapnya membawa keatas rahmat dan keindahan yang menjulang diantara permata. Malul kertas Jumat 21 september -2018  

Cepatlah

Cepatlah lukai hati ini agar lekas kurasa pedihnya sebuah rasa. Malul kertas 2017

Sabar jangan marah

Sabar jangan marah.... Jika tidak ingin hatimu menjadi tempat berteduhnya para iblis Sabar jagan marah..... Agar hatimu menjadi pintu tempat berteduhnya para malaikat, dan Belajarlah ikhlas didalam, dimana engkau selalu membasuh tubuhmu disitulah keikhlasan tertumpuk, keluarlah beban hidup yang mengikis keindahan, tanpa kita sadari setiap hari kita lakukan. Malul kertas 26 september 2018

Jika

Jika kata tak sempat jadi suara Jika kalimat tak sempat jadi wacana Maka biarkan sajakku pergi dalam sekejap resah yang tak bermakna Jika malam terbiasa dengan dinginya Jika siang terbiasa dengan panasnya Maka biarlah waktuku kubawa lari menyempurnakan tangis dalam mimpi. Malul kertas 2 agustus 2019

Sepi

Sepi terasa selamanya menyendiri Seperti pisau yang terhempas lepas ke ujung nafas, sudah kuduga ke adilan masih simpang siur dengan bisikan- bisikan kecil para cukong, yang tak semestinya kau biarkan kesepian terus berjalan disepanjang jalan. Kami adalah kesepian yang rindu  akan ke adilan , keadilan dari segala hak kami yang terkunci, keadilan dari suara kami yang mati. Sepi menjadi malam yang berkepanjangan tak ada cahaya dari arah lagit pun kecuali dengan diri sendiri bersama tuhan. Malul kertas 28 september 2018 Kegiatan sanggar Ù†

Remaja

Dunia cinta para remaja Menghilangkan tuhan di waktu senja Memaligkan wajah saat tergoda, Aduhai..... kebodohan yang kian memanjang menyelimuti perbukitan, Kemanakah matahari di pagi hari?! Ia setiap hari mencarkan sinarnya agar mereka tau bahwa malam adalah kegelapan yang kejam. Tapi para remaja masih saja bertemankan kelelawar yang rakus menolak matahari sebagai waktu yang terus mengarus. Malul kertas 7 oktober 2018